Nama lengkapnya adalah Sri Wulan Berliana. Perempuan berdarah campuran Jawa-Batak ini sebelum Tuhan terpanggil pelayanan okultisme memiliki kisah yang unik. Wulan, demikian kerap disapa, semasa kecil dirinya tidak menyadari bahwa memiliki kelebihan khusus (indera keenam). Misalnya, ketika menjemur padi di rumahnya, Wulan kecil sering melemparkan batu kecil mengusir ayam atau bebek. Herannya setiap kali melempar selalu tepat mengenai kepala bebek dan ayam sehingga mati. Kemampuan itu bahkan sulit dikuasai anak sebayanya.
Kata Wulan, saking sering melempar dan mengenai sasaran membuat tetangganya protes keras dan memintanya jangan melempar ayam peliharaan. “Saya juga heran ya, kan cuman iseng-iseng melempar tapi kok bisa mati,” tutur Wulan mengenang masa kecilnya.
Pengalaman lain, beranjak remaja suatu kejadian membekas terjadi yang membuatnya juga ketakutan. Suatu saat dirinya berkaca di depan cermin sambil menari-nari. Tangannya tak sengaja mengusap cermin dan seketika cermin langsung retak dan terbelah. Dirinya pun kaget bukan main. Saat itu juga, sang ayah memberitahu ibunya bahwa Wulan berbeda dari anak lainnya. “Ayah saya akhirnya membuka rahasia. Ketika masih muda beliau pernah berguru ke Gunung Semeru dan waktu itu telah berjanji akan mempersembahkan anak keempat perempuannya. Maksudnya saya adalah anak perjanjian yang diserahkan Ayah saya ke penguasa Gunung Semeru namun pada perjalanan kemudian saya dipanggil Tuhan menjadi Anak Perjanjian denganNya yang dipilih melayani kuasa-kuasa kegelapan. Walau setiap melayani kerap diserang balik penguasa gelap tapi Tuhan Yesus selalu memampukan saya dan tim doa,” tutur ibu dua anak ini menceritakan bahwa ayahnya kejawen yang memiliki keris yang tiap jumat diberi sesajen.
Keanehan muncul yang lain adalah ketika Wulan beranjak dewasa. Saat itu ia kuliah di Seni Musik IKIP Medan. Sepulang dari Medan dirinya mengalami kerasukan. Tampaknya perjanjian dengan Semeru mulai terbukti. Kerasukan itu berlangsung terus dan membuatnya dirinya yang ditumpangi roh kerap ingin melakukan bunuh diri. “Sepertinya air mata ibu sudah tumpah seember untuk Wulan,” tuturnya menirukan Ibunya (masih hidup sampai sekarang) yang mengalami penderitaan berat ketika mengalami kerasukan. Beruntung Kakaknya yang sama-sama kuliah di Medan memintanya untuk didoakan hamba Tuhan. Ketika jiwa dimenangkan, Wulan akhirnya banting jurusan dengan memutuskan kuliah di Institut Injil Indonesia (I3) Malang, Jawa Timur. Di kampus terkenal ini, Wulan belajar hungga kemudian menggeluti pelayanan di bidang okultisme.
Terjun Pelayanan Pelepasan Okultisme
Selepas kuliah, istri tercinta Agus Budiharjo ini terpanggil untuk melayani orang-orang yang terjerat dalam okultisme. Ia tak kenal lelah dalam melayani Tuhan. Bahkan, pelayanan yang digeluti, sudah berjalan selama bertahun-tahun bidang okultisme—dengan ratusan bahkan mungkin ribuan orang yang mengalami pelepasan dan ada banyak yang menjadi “bertobat”. Meski namanya tidak dikenal khayalak umum, seperti hamba Tuhan yang lain yang pelayanan sejenis, tetapi perempuan berkulit putih ini selalu tampak ramah. Wajahnya selalu mencerminkan sikap rendah hati dan tidak ada keinginan memegahkan diri dalam pelayanannya itu. Baginya, apapun terkait tugas pelayanannya maka tujuannya memuliakan dan memegahkan Tuhan. Karena itu dirinya setia pelayanan membebaskan orang-orang yang terikat dan terbelenggu dengan praktik okultisme. “Semua pelayanan ini dalam rangka memuliakan Tuhan. Tujuan pelayanan ini adalah menyelamatkan jiwa-jiwa yang terbelenggu dari ikatan setan, iblis dan berhala yang kita kenal dalam dunia okultisme,” jelas perempuan kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara ini.
Menurut Wulan, dalam setiap pelayannnya, tak ingin tampil sendiri. Ia selalu bersama-sama dengan tim doanya. “Mereka semua penting karena tanpa tim pendoa hebat ini, saya juga tak bisa melakukan pelepasan dan melawan okultisme. Contohnya, pernah di pabrik (milik Wawan) di Solo ada roh halus yang selalu mengganggu pekerjanya. Di sana dilakukan pengusiran setelah ibadah penyembahan. Puji Tuhan hingga kini tidak pernah terjadi lagi. Contoh lain, di Bandung ada isteri seorang dokter yang selalu pusing berat dan sudah dibawa berobat ke Jakarta dan Singapura tetapi tak pernah terdeteksi apa sakitnya. Saya bersama Tim diminta melayani ke sana dan kami menemukan ada roh jahat yang mendiami sebuah lukisan di rumahnya. Sejak lukisan yang berharga 500 juta itu dibakar dan dilayani sampai saat ini isteri dokter sehat-sehat saja,” tutur Wanita yang telah melayani ke berbagai daerah di Indonesia ini. hingga luar negeri seperti: Serawak, Malaysia dan Philipina.
Bagi Wulan, sebelum melakukan pelayanan, ia kerap mengawali dengan menaikkan puji-pujian penyembahan dan diiringi doa. Meminta Tuhan Yesus hadir di sana. Kemudian mengusir kuasa gelap dengan berulang-ulang menyebut dengan kuasa darah Yesus maka iblis atau setan diperintahkan meninggalkan tubuh atau tempat yang ditumpanginya. SM/sumber tabloid victorious edisi 834
Comment