Jakarta,Victoriousnews.com,- Di era keterbukaan informasi publik seperti saat ini, peran Wartawan yang benar-benar memiliki media memang menghadapi tantangan yang tidak ringan. Terutama maraknya berita hoax yang berseliweran di media sosial. Sebab hampir semua orang bisa menjadi wartawan, dan bisa menuliskan di berbagai jejaring media sosial, termasuk youtuber. Demikian dikatakan oleh Pelaksana Tugas (PLT) Direkrorat Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen (Dirjen Bimas Kristen), Dr. Pontus Sitorus ketika menerima kunjungan sejumlah wartawan yang tergabung dalam wadah Perkumpulan Wartawan Media Kristiani (PERWAMKI), di ruang kerjanya, Gedung Kementrian Agama RI lantai 10, Jalan Thamrin, Jakarta (Selasa,11/1/22) lalu.
Dalam audiensi yang hangat dan penuh persaudaraan tersebut, Pontus Sitorus menyampaikan, bahwa, Ditjen Bimas Kristen memang sangat perlu bermitra dengan wartawan, khususnya yang memiliki media. “Saya harap para wartawan bisa terus mendukung program Kementerian Agama, khususnya dalam menggaungkan Moderasi Beragama yang sangat penting dalam kehidupan beragama di Indonesia,’ tutur Pontus yang ditetapkan sebagai Plt Dirjen Bimas Kristen sejak 6 Desember 2021 menggantikan Prof.Thomas Pentury.
Berbicara mengenai kerukunan dan moderasi beragama bukanlah hal yang asing bagi Pontus. Sebab, pada tahun 2003, Ia pernah menjabat sebagai Pembimas Kristen di Propinsi Jawa Timur yang dikenal sangat toleran dalam hal beragama. Bagi Pontus, meski dirinya berdarah Batak, tetapi rasa toleran Jawa Timur dengan basis NU tersebut mendorong dirinya semakin terbeban untuk menularkan moderasi beragama ke seluruh pelosok nusantara. “Tahun 2003 yang lalu, saya pernah jadi Pembimas Jawa Timur. Nah, kalau di sana mayoritas adalah GKJW (Greja Kristen Jawi Wetan). Orang Jawa Timur itu hampir mirip dengan orang Sumatera Utara, jadi kalau bilang to the point. Kalau bilang Gereja itu Greja (baca: grejo),” tandas Mantan Direktur Pendidikan Bimas Kristen sembari menambahkan saat ini sudah ada 327 sinode yang terdafar di Bimas Kristen.
Di hadapan Plt Dirjen, Ketua Umum DPP Perwamki, Stevano Margianto menceritakan sejarah singkat berdirinya Perwamki sejak tahun 2003. “Perwamki ini didirikan di Jakarta sejak tahun 2003. Awalnya, hanya untuk kongkow-kongkow saja, sambil ngobrol di warung kopi. Akhirnya tercetus ide untuk mendirikan organisasi. Kebetulan di sini hadir juga Pak Suratinoyo Mantan Ketua Perwamki periode 2003 sd 2005, sekarang menjadi Pembina Perwamki,” papar Stevano Margianto yang menjadi Ketua periode ketujuh menggantikan Yusak Tanasyah.
Lanjut Margianto, di era kepemimpinannya, setelah Munas VI yang dihadiri oleh Menkominfo RI tahun 2019, ada sejumlah kegiatan yang telah dilakukan Perwamki. Seperti: Rakernas di Bandung, Jawa Barat, pengukuhan DPD Jawa Barat dan DPD DKI Jakarta, Pelatihan Jurnalistik, Baksos, HUT ke 17 Perwamki sekaligus pemberian Award kepada tokoh inspiratif, peluncuran buku berjudul “Pers Kristiani dan Makna Kehadirannya, serta peluncuran Mars Perwamki. “Memang ketika pandemi corona mulai tahun 2020 hingga 2021 agak sulit melakukan kegiatan karena menaati kebijakan pemerintah tidak boleh berkerumun. Kebanyakkan kami meeting menggunakan zoom. Termasuk menggelar pelatihan jurnalistik Melalui jejaring zoom yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia, hingga luar negeri (Belanda),” ungkap Margianto yang diamini oleh Sekum Perwamki, Agus Panjaitan.
Salah satu Pembina Perwamki, Suratinoyo, menambahkan bahwa, di dalam wadah Perwamki, ada beberapa wartawan yang menjadi penulis buku, ada pula yang telah menerima penghargaan dari Kompas, ada pula yang telah dinobatkan menjadi tokoh inspiratif. “Jadi di dalam Perwamki ini banyak sekali ini mencetak penulis-penulis yang berkualitas,” tukas Suratinoyo.
Hadir dalam pertemuan tersebut adalah: Stevano Margianto (Ketum DPP Perwamki), Agus Panjaitan (Sekum DPP Perwamki), Suratinoyo (Salah satu Pembina Perwamki), Deddy Poltak Tambunan (Ketua Bidang Kaderisasi Organisasi), Victor Ambarita (Ketua Bidang Litbang), David Pasaribu (Bendahara DPD DKI Jakarta) dan Ronaldy Hehakaya (Sekretaris DPD DKI Jakarta). SM
Comment