Jakarta,-Victoriousnews.com, Mentalitas Spritualitas Warga Perbatasan Ditinjau dari “Buku God Is Energy” karya Dr.dr.Elly Enggelbert Lasut,.ME. Demikian tema yang diusung dalam ” Dialog Antara Bupati Kepulauan Talaud dan Tokoh Agama serta Intelektual Kristen Kawanua” di Gedung Gading Marina, Kelapa Gading, Senin (5/12/22).
Acara yang dikemas dalam format Seminar sehari sekaligus bedah buku “God Is Energy” ini menghadirkan Dr. dr. Elly Enggelbert Lasut, ME (Bupati Kep Talaud/Penulis Buku God Is Energy), Pdt. dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U, MA (Dirut RS UKI/penanggap), Pdt. Asigor P Sitanggang, Th.D (Kaprodi Doktoral STFT Jakarta/penanggap) dan dimoderatori oleh Pdt. Dr. Steven Palit, MA (Dosen Teologi STT REM/Sekjen PBB & SANSINO).
Penulis buku GOD Is Energy- Rahasia dibalik Penciptaan, Elly Lasut, menjelaskan, bahwa, buku yang ditulisnya membahas berbagai pertanyaan tentang siapakah Tuhan itu? Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis melakukan penelitian tentang siapakah Tuhan itu dari perspektif ilmu pengetahuan. “Dan ternyata, pendekatan ilmiah mampu menjelaskan tentang kebenaran teologis. Dimana ilmu pengetahuan yang jujur, ikhlas dan tulus hasilnya sangat sejalan dengan kebenaran-kebenaran teologis. Pada buku ini, saya memberikan penjelasan secara ilmiah tentang kebenaran teologis kepada para intelektual dan para ilmuwan yang selama ini atheis atau tidak percaya Tuhan, akibat pemahaman ilmu pengetahuan yang tidak sejalan dengan kebenaran-kebenaran teologis,” ujar Pria kelahiran Manado, 28 Oktober 1969 yang akrab disapa E2L ini dihadapan peseta seminar yang didominasi para hamba Tuhan dan tokoh asal Kawanua.
Menurut Elly Lasut, melalui buku God Is Energy, ia berharap para intelektual dan ilmuwan yang atheis mendapatkan pedoman ilmiah tentang kebenaran Tuhan dengan menyelaraskan pengertian dan cara kerja Tuhan didalam kebenaran-kebenaran ilmiah. “Sebagaimana cara kerja energy. Dalam hal ini energy potensial yang menyelenggarakan kehidupan. Dan yang terutama, saya berharap para ilmuwan, scientist dan kaum intelektual dapat menyadari bahwa benar Tuhan itu ada,” tandas Ayah dari anggota DPR RI, Hillary Brigitta Lasut.
Sesuai judul buku God Is Energy (Tuhan adalah Energy), mencuatkan pertanyaan, jika Tuhan itu energi, berarti kita menyembah energi? Bukankah Tuhan itu pribadi? Pertanyaan ini pun dijawab secara lugas oleh Elly Lasut, bahwa sengaja membuat judul tersebut agar menarik minat banyak orang untuk membacanya, terutama umat Kristen dan para hamba Tuhan. “Sebenarnya itu hanya judulnya saja yang provokatif. Tapi anda harus membaca isinya secara keseluruhan. Karena saya menyelesaikan buku ini selama 7 tahun. Melalui berbagai riset ilmiah. Saya menuliskan keberadaan Tuhan itu secara ilmiah, ilmu fisika untuk menjawab kaum Atheis dan orang yang tidak percaya adanya Tuhan,” ungkap Pria lulusan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Lanjut Elly, sebelum alam semesta ini diciptakan, Roh Tuhan telah bekerja secara energies untuk menyelenggarakan proses awal yang berkaitan dengan penciptaaan. Allah dalam bentuk Roh-Nya bekerja secara energis dalam melakukan penciptaan, pengadaan, penataan, pengaturan dalam proses penciptaan tersebut. Dalam melakukan karya-Nya, Dia melakukan-Nya sendiri sebagai Roh Allah. “Bisa kita membayangkan, Roh Allah yang ada pada kita adalah Roh-Nya sendiri yang berfungsi sebagai roh kehidupan yang diberikan Allah. Denyut nadi, detak jantung, helaan nafas yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia, semuanya terjadi secara refleks dan merupakan dampak dari roh kehidupan yang diberikan Allah. Jika Roh-Nya itu ditarik atau diambil kembali oleh Allah, maka kehidupan akan berakhir, yang ditandai dengan jantung tidak lagi berdetak, paru-paru tidak lagi dapat berkembang atatidak lagi dapat bernapas, denyut nadi tidak lagi teraba dan refleks saraf berhenti, artinya adalah kematian. Ketika manusia mati, maka energi yang mengelola kehidupan setiap sel dan yang kemudian membentuk organ-organ kehidupan, akan hilang lenyap disaat Roh pergi meninggalkan tubuh yang sudah mati.Dengan demikian, setiap sel yang terikat dari partikel yang membentuk sel, demikian pula sel yang diikat oleh roh membentuk organ, kemudian organ yang dikelola oleh Roh membentuk sistem tersebut, kesemuanya itu akan terlepas menjadi partikel awal atau dengan kalimat sederhana akan kembali menjadi hilang tak terlihat,” tandas Elly yang saat itu hadir didampingi oleh Sekda Kepulauan Talaud, Dr. Yohanis Kristo Kamagi, AP, M.Si
Sementara itu, dr. Ruyandi Hutasoit sebagai penanggap, memuji buku karya Bupati Kepulauan Talaud. Menurutnya, buku God is Energy itu adalah sebuah metode penginjilan secara ilmiah atau melalui pendekatan ilmu pengetahuan. “Menurut saya, dr Elly telah menyajikan metode atau sarana penginjilan yang jarang atau tak pernah dilakukan para hamba Tuhan. Pak Bupati ini mampu memberikan penjelasan ilmiah keberadaan Tuhan kepada kaum Atheis atau orang tak percaya adanya Tuhan. Kalau penginjilan zaman sekarang kan hanya dijelaskan melalui Alkitab atau pengalaman hidup seseorang saja. Buku ini bagus sekali untuk memperkaya wawasan, karena dilihat dari sudut pandang ilmiah, kedokteran, fisika, dan selaras dengan Alkitab,” kata mantan mantan Ketum PDS yang kini dipercayakan sebagai Direktur Utama RS UKI.
Sedangkan Pdt. Asigor Sitanggang, tidak sependapat dengan judul buku God Is Energy (Tuhan Adalah Energi) . Karena dalam dogma seluruh aliran Kristen mengatakan bahwa God Is a Person (Tuhan adalah pribadi). “Saya mau menyampaikan kritik saya terkait judul buku God is Energy, tapi kalau saya berkunjung ke Talaud jangan dicekal ya Pak Bupati…hehe. Maksud saya adalah supaya masyarakat awam jangan sampai terprovokasi dengan judul itu, nanti dikira kita jadi menyembah energi. Karena pemahaman atau dogma seluruh umat Kristen itu Tuhan adalah pribadi. Tapi sebagai hamba Tuhan saya memberikan tanggapan, bahwa penulisan buku ini adalah upaya yang patut dihargai untuk memberikan pertanggungjawaban secara sains atas apa yang diyakini secara rohani, spiritual dari perspektif Kristen. Sebagai teolog, saya sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh Pak Elly sebagai penulis buku, telah memberikan pertanggungjawaban secara ilmiah,” tukas hamba Tuhan GBI yang menyelesaikan studi S3 di Jerman.
Pada kesempatan tersebut, dalam kata sambutannya, Sekjen Bamagnas, Pdt. Hence Bulu menyampaikan banyak terimakasih kepada para tokoh serta hamba Tuhan Kawanua yang telah hadir. Serta mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja menyukseskan acara dialog yang menghadirkan Bupati Kepulauan Talaud, Dr. dr. Elly Enggelbert Lasut, ME.
Acara dialog dan bedah buku ini terselenggara berkat kerjasama beberapa ormas/lembaga Kristen seperti: Bamag Nasional (Bamagnas), Pakatuan Bercahaya Bersatu (PBB), SANSINO, dan KSDI. SM
Comment