PENYERTAAN-MU SEMPURNA; Perayaan Natal & Kunci Taong 2022 Kerukunan Keluarga Kawanua

Nasional, News, Religi650 Views

Jakarta,Victoriousnews.com,-Sekitar 1000 warga perantauan (diaspora) Minahasa (Sulawesi Utara) di Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi/Bodetabek) serta luar negeri (mengikuti lewat siaran streaming) menghadiri Perayaan Natal & Kunci Taong 2022 di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 10 RT.11/RW.2 (Gambir, Jakarta Pusat) pada Selasa, 31 Januari 2023 malam.

Kesempatan tersebut juga merupakan reunifikasi (awal penyatuan) kepemimpinan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK/K3) di bawah komando Angelica Tengker (Ketua Umum) dan Irjen Pol (Purn) Dr Ronny Franky Sompie SH MH (Ketua Dewan Pembina) setelah Musyawarah Budaya Kawanua (MBK) digelar di Lantai 8, Ballroom Kobexindo Tower, Jalan RE Martadinata (Ancol Timur, Jakarta Utara) pada Sabtu, 22 Oktober 2022. “Setelah sepuluh tahun berpisah, event kali ini adalah yang pertama untuk bersama-sama menyelenggarakan Perayaan Natal dan Kunci Taong. Inilah tanda bersatunya K3,” tegas Ronny Sompie dalam sambutannya. Tokoh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang selama 10 Agustus 2015 hingga 29 Januari 2020 menjabat Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ini sempat didapuk sebagai Ketua Umum K3, sementara di kubu lain mengamanatkan Angelica Tengker. Penyatuan kedua Dewan Pengurus Pusat (DPP) K3 disampaikan tokoh senior, Drs Theo L Sambuaga (Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Permukiman ke-4 periode 23 Mei 1998-26 Oktober 1999 serta Menteri Tenaga Kerja Indonesia ke-19 periode 14 Maret1998-21 Mei 1998) yang kala itu bertindak selaku Pimpinan Sidang MBK. “DPP K3 melebur menjadi satu organisasi dan satu kepengurusan di bawah kepemimpinan Angelica Tengker (Ketua Umum KKK periode 2022-2024) dan Ronny F Sompie sebagai Ketua Dewan Pembina,” tegasnya (Rabu, 26/10/2022).

Kala memimpin sidang, Theo didampingi Max Wilar, Freddy Rorimpadey, dan Mayjen TNI AD (Purn) Ivan Ronald Pelealu SE MM. Sejumlah tokoh Kawanua lain seperti Letjen TNI (HOR) (Purn) Evert Ernest Mangindaan SIP (Gubernur Sulawesi Utara ke-9 periode 1 Maret 1995-1 Maret 2000), Prof Dr Topane Gayus Lumbuun SH MH, Benny Tamara, Mona Sigar, Max Boseke, dan Ansye Eman pun menjadi saksi. “Setelah sepuluh tahun berpisah, event kali ini adalah yang pertama untuk bersama-sama menyelenggarakan Perayaan Natal dan Kunci Taong. Inilah tanda bersatunya K3,” tegas Ronny Sompie. “Reunifikasi dilandasi semangat Sitou Timou Tumo Tou yakni hidup untuk menghidupi orang lain,” tambah Ferdinand Djeki Dumais (Ketua Panitia Pelaksana Perayaan Natal & Kunci Taong 2022). Sebagai Ketua Panitia Pelaksana, dia didampingi Fransiska Langelo (Sekretaris) dan Patricia Mamusung (Bendahara).

Atas penyatuan ini, lewat pesan khotbahnya, RD FX Paskalis Pitoy mengajak umat membaca Injil Matius 2:8-12 dan merenunginya. Diuraikan, kehidupan warga Kawanua di ranah rantau bukan untuk mendapatkan kehormatan di tempat yang penuh kemewahan, tetapi mau merendahkan diri dan melayani sesama di tempat sunyi. “Pada ayat-ayat tersebut diuraikan, ada tiga orang Majus. Ketahuilah bahwa orang-orang Persia memiliki astronomi atau ilmu perbintangan. Mereka merasa ada sesuatu yang istimewa dan akan muncul pada waktunya. Mereka mempelajari lebih dalam apa makna dari ilmu perbintangan itu,” ujarnya.

Ditambahkan, mereka tahu apa yang akan terjadi. Mereka berusaha menemukan dan mencari Bintang Timur. Mereka menyusuri, mencari, dan menembus sampai ke Betlehem. Di bawah tuntunan Bintang Timur pun, mereka mengalami berbagai hal. Perjalanan penuh suka dan duka. Ketika sudah berada di dekat Betlehem, mereka masuk di tempat istimewa. Mereka bertemu Herodes yang Agung atau Hordos (Raja Romawi yang berkuasa di Yudea, Yerusalem selama sekitar 74 SM atau 5,4 atau 1 SM). Dengan segala kemewahannya, tetapi juga penuh segala keegoisannya. Di istana itu, mereka mengalami pergumulan berat. Istana menawarkan kemegahan, tetapi juga penuh tantangan berat.

Lewat bantuan Sang Bintang, mereka terus mencari dan mau berhadapan dengan Herodes yang angkuh dan penuh keakuan diri. Ketiga orang tersebut memilih untuk tidak tetap berada di istana dengan segala negoisasi dan intrik-intrik politiknya. Mereka keluar dan menemukan sesuatu yang lebih indah. Sesuatu yang lebih indah itu tidak ditemukan di istana, tetapi di sebuah kandang. Di sebuah tempat yang penuh kesederhanaan. Yang dilayani bukan orang-orang besar, tetapi kawanan Domba. Begitulah pencarian mereka untuk menemukan sesuatu yang istimewa. Bukan di istana, tetapi di kandang yang hina. Di situ telah berdiam Yusuf, Maria, dan bayi Yesus.

Yusuf adalah seorang yang tulus hati dan mau mengambil Maria sebagai istrinya. Dia laksanakan itu dengan kehendak Allah. Bukan dengan kemauannya sendiri. Sementara, Maria yang penuh kesederhanaan, saleh, dan mau berbakti kepada Allah. Maria adalah seorang hamba dan harus mengandung dari Roh Kudus. Maria memiliki karunia kerendahan hati. Dengan keterbatasan manusiawinya, tetapi mau mendengar dan menjawab kehendak Allah.

Ketiga orang Majus juga menemukan Yesus, Allah yang menjadi manusia. Yesus telah merendahkan diri dengan satu tujuan, yaitu mengangkat kembali manusia untuk menyadari kuasa Ilahi sebagai anak-anak Allah. Yesus menyerahkan kemuliaan-Nya sebagai putra Allah untuk menjadi manusia agar manusia diangkat dan mengalami hidup sebagai anak-anak Allah.

Ketiga orang Majus tersebut mewakili tiga karakter. Inilah cerminan karakter kehidupan yang ada di kandang Domba itu. Yang kemudian ditemukan oleh tiga orang Majus dalam perjalanan menemukan bintang. Mereka tahu, siapa yang diimani. Penyertaan-Mu sempurna, rancangan-Mu penuh damai. Aman dan sejahtera walau di tengah badai.

Doa Syafaat dipimpin Ev Feba Affan Supit. Selain Fam Supit, Perayaan Natal & Kunci Taong 2022 Kerukunan Keluarga Kawanua ini juga dihadiri berbagai marga (fam) yang ada di Sulawesi Utara. Dari Jakarta tampak hadir anggota-anggota Persekutuan Doa (PD) Regatta Family, seperti Grace Affan Supit (88 tahun), Debbie Lapian, Debbie Kunarso, Carmen Pola, BJ Pulumbara beserta istri, dan lainnya.

Event yang didukung Jobubu Jarum Minahasa Tbk ini dimeriahkan alunan musik Kolintang dan berbagai sajian kesenian lainnya. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta, Drs Taufan Bakrie MSi menegaskan DKI pernah dipimpin sosok Kawanua yaitu Henk Ngantung (Gubernur DKI ke-5 periode 26 Agustus 1964-15 Juli 1965 dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pertama periode 1960-1964) dan Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (kini Bundaran Kempinzki Hotel Indonesia) adalah karyanya. “Lapangan Monumen Nasional tersedia untuk warga Kawanua jika sewaktu-waktu menyelenggarakan wisata kuliner asal Kawanua, sehingga warga DKI bukan hanya mengenal kelezatan Bubur Manado tapi juga kuliner lainnya,” ucapnya disambut tepuk tangan riuh umat. Penggalangan dana yang dilakukan spontan untuk membantu sanak saudara yang terdampak banjir di Kota Manado (Sulawesi Utara). @epa_ph

Comment