Pesan Sakral Pdt. Dr. Pudjo Setoto Abednego Dalam Pemberkatan Nikah Pdt. Dr. Japarlin Marbun & Elisabeth Liann: Kita Doakan Kedua Mempelai Mengalami Kebahagiaan Dari Tuhan Yesus!

Pemberkatan Nikah Ini Dihadiri Oleh Kedua Belah Pihak Keluarga Besar Marbun-Liann Serta Sejumlah Hamba Tuhan GBI

News3438 Views

Victoriousnews.com,-Pemberkatan Nikah Kudus (Holy Matrimony) Pdt. Dr. Japarlin Marbun & Elisabeth Liann digelar di Ballroom lantai 5  Hotel Santika, Kelapa Gading Jakarta Utara, Sabtu (27/1/2024) pukul 10.00 Wib. 

Pdt. Japarlin Marbun & Elisabeth Liann resmi menjadi pasangan suami istri setelah diberkati Pdt. Dr. Pudjo Setoto Abednego, Sabtu (27/1/24) di Ballroom Hotel Santika Kelapa Gading

Acara yang sangat membahagiakan tersebut tampak dihadiri  oleh keluarga besar kedua mempelai (Keluarga Marbun & Keluarga Liann), pengerja GBI Permata Bekasi & Pengerja  Ujung Menteng, pengerja GBI Shalom Tanjung Priok, jajaran pengurus BamagNas-Yaski, serta tampak hadir juga  para hamba Tuhan GBI, yakni: Pdt. Yori Tasik, Pdt. Rubin Adi Abraham (Ketum BPP Sinode GBI), Pdt. Dwidjo Saputro, Pdt. Kiky Tjahjadi (Ketua BPD GBI DKI Jakarta), Pdt. Suyapto Tandyawasesa, Pdt. Naftali Untung, Pdt. Maringan Tampubolon, Pdt. Elider Tampubolon, dan masih banyak lagi. 

Pdt. Dr. Pudjo Setoto Abednego ketika menyampaikan firman Tuhan

Pdt.Dr. Pudjo Setoto Abednego dalam kotbahnya, mengajak kedua mempelai dan seluruh tamu undangan yang hadir untuk membaca kitab Yohanes 2:1-11. Pdt. Pudjo menekankan, bahwa, mujizat pertama yang dilakukan Tuhan Yesus adalah di pesta Perkawinan di Kana, yakni mengubah air menjadi anggur.  “Mengapa mujizat perkawinan di Kana ini mendapat ranking pertama dibandingkan mujizat yang lain yang dilakukan Tuhan Yesus? Seperti menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, menyembuhkan orang buta, dan sebagainya,” tanya Pdt. Pudjo kepada  tamu undangan yang hadir.

Menurut Pudjo, dalam kitab Yohanes 2: 1-11 tersebut Tuhan Yesus memberi teladan kepada kita semua, bahwa mujizat itu juga pasti terjadi di dalam  keluarga yang senantiasa melibatkan Tuhan. Sebagai contoh, ketika sebuah pesta pernikahan di Kana kehabisan anggur,  kemudian Tuhan Yesus  meminta kepada pelayan-pelayan agar mengisi 6 tempayan dengan air.  Karena taat, akhirnya mujizat terjadi, air yang berasal dari 6 tempayan itu berubah menjadi anggur yang manis. “Nah agar mujizat itu senantiasa terjadi dalam rumahtangga dan keluarga, maka kita juga harus mengisi 6 tempayan tersebut. Tempayan pertama diisi dengan Air Iman (Kita harus beriman kepada Tuhan).  Pesan saya kepada anak-anak muda, jika mencari pasangan harus yang seiman, jangan beda keimanan.  Tempayan kedua diisi dengan Air Doa (Segala sesuatu harus dimulai dengan doa/saling mendoakan). Tempayan ketiga diisi dengan Air Kasih (seorang suami dan istri, serta anak-anak harus saling mengasihi), 1 Kor 13:4-7. Tempayan Keempat diisi dengan Air Kenyaman  (saling memberikan kenyamanan dalam keluarga). Tempayan kelima diisi dengan Air Pengharapan. Dan Tempayan keenam diisi dengan Air Sukacita. Ketika  kita taat dan mau mengisi 6 tempayan tersebut, maka Tuhan pasti membuat mujizat, mengubah air menjadi anggur kehidupan yang manis dan  tak pernah habis,” ungkap Pdt. Pudjo yang juga Gembala GBI Karunia Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Karangan bunga ucapan selamat berbahagia dari sejumlah hamba Tuhan GBI

Pada kesempatan tersebut, Pdt. Pudjo juga mengajak seluruh hamba Tuhan dan tamu undangan yang hadir untuk mendoakan kedua mempelai agar mengalami kebahagiaan selamanya bersama Tuhan . “Mari kita doakan kedua mempelai, yaitu  Pdt. Japarlin & Ibu Elisabeth ini mengalami kebahagiaan sejati dari Tuhan Yesus,” pungkas Ketua Seminari Bethel Petamburan 2008-2012. 

Setelah pemberkatan nikah, rangkaian acara diisi dengan beberapa persembahan  pujian, yakni: kesaksian pujian Pengerja GBI Permata & Ujung Menteng, Trio Boru Marbun (Kakak Kandung Pdt. Japarlin Marbun) serta dilanjutkan dengan kata sambutan dan ucapan terimakasih, mewakili keluarga besar kedua mempelai. 

 “Terimakasih kepada Tuhan yang telah mempertemukan kami dan juga menemukan kasih diantara kami. Serta menyatukan visi dan misi dalam hidup kami, sehingga akhirnya kami sepakat untuk menikah, berjalan bersama, hidup bersama, menjalani visi Tuhan bersama-sama. Seperti yang disampaikan Kakak saya tadi. Kakak saya ini yang selalu mengingatkan saya akan panggilan Tuhan. Maka ketika saya makin serius dalam hubungan ini, saya sampaikan kepada Elisabeth, bahwa saya ini terpanggil untuk melayani Tuhan. Pikiran dan hati saya selalu untuk melayani Tuhan. Karena itu saya katakan kepada Elisabeth, kalau memang kita satu visi, ayo kita berjalan mewujudkan panggilan Tuhan itu,” ujar Pdt.Japarlin Marbun yang juga Ketua Umum DPP Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (BAMAGNAS) & Yayasan Sosial Keagamaan Kristen Indonesia (YASKI) ketika menyampaikan sambutannya di hadapan tamu undangan yang hadir.

Setelah satu visi, lanjut Pdt. Japarlin, akhirnya sepakat memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan kudus. “Puji Tuhan, semua  sudah diatur Tuhan sedemikian rupa. Karena itu kami meminta kepada rekan-rekan hamba Tuhan, doakan kami supaya visi Tuhan dalam hidup kami betul-betul terwujud sesuai panggilanNya. Terutama di dalam melayani jemaat dan membawa banyak jiwa kepada Tuhan.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan hamba Tuhan, para sahabat, serta keluarga besar kedua belah pihak yang mendukung sehingga kami dapat melaksanakan pernikahan ini,” pungkas Pria kelahiran Tapanuli Utara, 24 Mei 1961. SM