Gembala GSPDI Filadelfia Belezza, Pdt.Dr.Mulyadi Sulaeman: Momen Paskah Membawa Kesejukan Bagi Umat Kristiani & Bangsa

News, Religi850 Views

Victoriousnews.com,-Setiap tahun antara bulan Maret-April, jutaan umat Kristiani di seluruh dunia pasti mulai sibuk mempersiapkan diri dalam menggelar beragam  format ibadah untuk memperingati sekaligus memaknai kematian dan kebangkitan (Paskah) Tuhan Yesus.  Merespons perayaan hari Paskah akhir bulan Maret, Gembala Gereja Sidang Pantekosta di Indonesia (GSPDI) jemaat Filadelfia Bellezza Permata Hijau, Jakarta Selatan,  Pdt.Dr.Mulyadi Sulaeman, mengingatkan agar peringatan Paskah tidak sekadar menjadi rutinitas  yang dirayakan setiap tahunnya. “Momentum Kematian dan Kebangkitan Tuhan Yesus ini seharusnya diperingati dengan hati yang mendalam. Karena merupakan titik awal dari penyelamatan umat manusia,” ujar mantan Ketum Sinode GDPDI. 

Mengapa Natal dirayakan lebih meriah dibandingkan Paskah? “Fenomena ini terjadi karena Natal telah diadopsi oleh dunia sekuler sebagai perayaan yang sangat populer dan menguntungkan. Kita bisa melihat seakan-akan buat dunia komersil momen natal adalah market yang besar untuk menjual produk mereka. Ini memang ironis. Padahal, Paskah justru memiliki makna yang lebih besar bagi umat Kristiani. Bahkan dalam Alkitab, sangat jelas dikatakan, jika Tuhan Yesus tidak dibangkitkan maka sia-sialah iman para pengikutNya selama ini,” papar hamba Tuhan yang akrab disapa Om Mul ini.

Lebih detail lagi, Mulyadi menjelaskan, pengajaran Kristen itu intinya adalah kematian Yesus. Sehingga sakramen di gereja kebanyakan hanya mempercayai dua hal yakni baptisan air dan sakramen perjamuan Kudus. “Kalau kita lihat 2 sakramen ini saja sudah menuju pada kematian Tuhan Yesus bukan kelahiran dan mujizat yang Tuhan lakukan. Dan jika ditinjau dari sisi rohani pun, telah terbukti jika iblis dikalahkan karena kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Bahkan dalam 1 Korintus 15 juga dengan jelas dikatakan, kalau saja penguasa dunia ini tahu kematian Yesus akan mengalahkan iblis, dia tidak akan membunuh anak manusia itu,” tukasnya. 

 Lewat momen Paskah di tengah suhu politik yang masih tinggi pasca Pemilu, Pendeta Mulyadi berharap, agar damai sorgawi memenuhi semua masyarakat Indonesia saat ini. “Kalau kita mengimani kematian dan kebangkitan Yesus biarlah secara batiniah damai sorga memenuhi kita semua. Kita percaya bahwa segala sesuatu dari Dia.  Kita juga tahu momen kematian Yesus kala itu di tengah suasana politik dan keributan yang luar biasa. Biarlah ibadah paskah di akhir bulan Maret ini membawa kesejukan di umat Kristen dan bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. SM