Victoriousnews.com,-Peringatan hari Kenaikan Tuhan Yesus yang jatuh pada hari Kamis, 9 Mei 2024 menjadi momen istimewa, karena bertepatan dengan HUT ke- 24 GBI Permata Bekasi & HUT ke- 16 GBI Permata Ujung Menteng penggembalaan Pdt. Dr. Japarlin Marbun. Sebagai bentuk syukur kepada Tuhan, GBI Permata menggelar ibadah gabungan Kenaikan Kristus (3 kali kebaktian pukul 07.00, 09.00, & 11.00) sekaligus merayakan HUT di kompleks Ruko Permata Hijau, Jalan Mirah, Blok BR 1 No.24, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.
Dalam kotbahnya, Pdt. DR. Japarlin Marbun, mengusung tema “Mengobarkan Karunia Roh” dengan mengutip kitab Roma 12:3-8. “Tema besar bulan Mei GBI Permata adalah “Memaksimalkan Kuasa Roh Kudus”. Yang kemudian diimpementasikan menjadi tema mingguan. Minggu pertama,‘Fungsi Kehadiran Roh Kudus’. Minggu kedua (Kenaikan Yesus), ‘Mengobarkan Karunia Roh’. Minggu ketiga, ‘Mengembangkan Manusia Roh’. Minggu keempat, ‘Mengembangkan Pola Hidup Positif’ & Minggu kelima, ‘Menjadi pemenang kehidupan’,” tutur mantan Ketua Umum Sinode GBI periode 2014-2018.
Menurut Japarlin, sesuai dengan Kitab Roma 12:3-8, masing-masing kita memiliki karunia yang berlain-lainan. “Kita harus menggunakan, melaksanakan dan mengobarkan karunia itu. Dan kelak kita harus pertanggungjawabkan kepada Tuhan. Sebaliknya, jika kita tidak mengerjakan karunia yang diberikan Tuhan. Maka Tuhan tidak akan memberikan upah sesuai karunia yang ditugaskan,” tukas Ketua Umum DPP Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (BamagNas).
Japarlin mencontohkan, ada seorang direktur perusahaan yang merekrut karyawan bagian keuangan. “Suatu ketika sang direktur meminta karyawan itu untuk membuat laporan keuangan. Tetapi karyawan tersebut tidak membuatnya, justru ia melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya, yaitu memotong rumput di sekitar kantor. Hal itulah membuat direktur jadi marah, karena dia menggaji karyawan itu sesuai dengan jobdesc di bidang keuangan, bukan pekerjaan lain. Begitu pula dengan Tuhan, yang telah memberikan karunia kepada kita. Ketika kita tidak menjalankan karunia itu, maka Tuhan pun tidak akan memberikan upah,” tandasnya.
Lanjut Japarlin,karunia rohani itu ibarat ‘perlengkapan perang’ yang diberikan oleh komandan sebelum para prajurit diutus ke medan laga. “Tuhan memberikan kelengkapan rohani itu juga kepada kita masing-masing untuk digunakan dalam pelayanan. Dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak mampu. Itulah sebabnya Allah memberikan karunia rohani kepada kita, bukan untuk dipendam, tetapi untuk digunakan melayani,” ulasnya.
Pdt. Japarlin kemudian mengupas secara detail, setidaknya ada 3 hal tentang karunia Rohani. Pertama, Sumber karunia rohani adalah Tuhan sendiri (1 Kor 12:4-7). Sumber dari karunia rohani adalah Allah sendiri. Ia yang memberikan sesuai dengan kehendakNya kepada orang-orang percaya. Karunia rohani tidak bisa dibeli dan bukan merupakan hasil latihan.Semuanya adalah karena pemberian Allah secara cuma-cuma. “Pada saat kita dilahirbarukan di dalam Kristus, pada saat itulah Ia memberikan karunia rohani kepada kita. “Oleh sebab itu harus mengenali karunia yang diberikan kepada kita. Jika kita sudah tahu harus menggunakannya,” paparnya.
Kedua, Fungsi Karunia Rohani (1 Kor 12:12-20). Karunia rohani tidak dimaksudkan untuk kepentingan pribadi, kesombongan dan juga kebanggaan diri. Semuanya disediakan Allah bagi gereja (tubuh Kristus) agar dapat saling melengkapi satu dengan yang lain.
Ketiga, Cara Mengobarkan Karunia Rohani. Kunci untuk mengobarkan karunia rohani adalah dengan menyadari bahwa kita diberi tugas untuk menjadi saksi bagi dunia (2 Tim 1:6-8). “Jika kita memang punya karunia menyanyi, berlatihlah terus. Walaupun kadang suara masih fals. Tetapi ketika kita berlatih dan mengembangkan terus, maka Tuhan pasti akan menambahkan karunia itu, terutama ketika kita masuk dalam ladang pelayanan,” jelasnya.
Dalam momen perayaan HUT tersebut, seluruh pengerja dan jemaat GBI Permata tampak kompak dan bersukacita. Setelah meniup lilin, kemudian Gembala GBI Permata, Pdt. Japarlin Marbun membagikan potongan kue tart kepada seluruh pengerja (khususnya para ketua komisi) serta perwakiilan jemaat GBI Permata Bekasi & GBI Permata Ujung Menteng.
Membuka Ladang Misi di Sipoholon, Taput, Sumatra Utara
Pada saat ibadah peringatan kenaikan Tuhan Yesus & HUT GBI Permata, Pdt. Japarlin didampingi Ibu Gembala (Ibu Elisabeth Liann) sangat bersyukur kepada Tuhan atas penyertaanNya di ladang pelayanan selama 24 tahun. “Bersyukur Tuhan, GBI Permata Bekasi sudah genap 24 tahun dan GBI Permata Ujung Menteng 16 tahun. Saat ini kita beribadah 3 kali setiap minggunya di GBI Permata. Puji Tuhan, dii tempat ini, 3 Ruko yang dipakai ibadah terus dipenuhi dengan jiwa-jiwa. Sedangkan di GBI Ujung Menteng, hanya 1 kali ibadah setiap minggunya dan puji Tuhan terus berkembang, jiwa terus bertambah banyak,” ungkap Pdt. Japarlin didampingi Ibu gembala.
Lanjut Pdt. Japarlin, saat ini dirinya mengembangkan beberapa cabang gereja di kecamatan Sipoholon, kabupaten Tapanuli utara, Sumatra Utara. “Kita sudah mulai ibadah di sana. Dan tanah sudah kita beli dan sementara ini sudah kita bangun. Saya berharap tahun depan, pembangunannya bisa selesai dan kita bisa memenangkan banyak jiwa di sana,” kata Pdt. Japarlin penuh syukur.
Menurut Pdt. Japarlin, pembangunan tempat ibadah yang saat sedang berlangsung cukup strategis, karena lokasinya berdekatan dengan kampus Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, Sumatra Utara. “Kalau tanah sih tidak luas, sekitar 1500 meter persegi. Ya lumayanlah. Tapi lokasinya dekat kampus IAKN. Nanti ada yang lebih luas, sudah kita siapkan. Ya kita doakan, supaya kita terus dipakai Tuhan untuk memenangkan banyak jiwa,” pungkas Pdt Japarlin yang genap berusia 63 tahun pada tanggal 24 Mei 2024. SM