Dr. Antonius Natan.,M.Th: RINDU INDONESIA DAMAI, UMAT KRISTIANI BERSATU BERDOA DI 555 Kabupaten/kota

Nasional, News4036 Views

JAKARTA,Victoriousnews.com,-Menjelang Pemilukada serentak & Pemilihan Presiden-Wakil Presiden yang akan dilaksanakan 17 April 2019, umat Kristiani bersatu untuk berdoa bersama bagi kedamaian Indonesia—dengan tema “Doa Kesatuan Damailah Indonesiaku”.  Doa kesatuan ini adalah sebuah acara rohani yang mengajak seluruh umat Kristiani untuk berdoa bagi damainya Indonesia, bukan merupakan ajang kampanye untuk salah satu pasangan calon presiden, dan telah diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2019 di 555 kabupaten/kota, dan mancanegara dari Aceh, Fakfak, Setiawan Malaysia – KL hingga Los Angeles, doa bersepakat bersatu berdoa dan merendahkan diri agar Tuhan memberikan kedamaian bagi Indonesia.

Dr. Antonius Natan (paling kiri)

Tampak hadir dalam acara tersebut adalah: Pdt. Gomar Gultom.,M.Th (Sekum PGI), Pdt. DR. Ronny Mandang., M.Th (Ketum PGLII), Pdt Dr Hadi Prayitno., M.Th (Sekum PGPI), Pdt Mulyadi Sulaeman, Pdt Dr. Ir Niko Nyotorahardjo, Dr Iman Santoso (TCI), Pdt Dr. Nus Reimas (Maper PGLII), Pdt Robinson Nainggolan, Charles Yonan (Fasnas JDN), Bambang Yonan, SAE Nababan, Pdt. Rachmat Manullang (Lumbung Yusuf Indonesia), Rm Daniel Bambang (Gereja Ortodox), Taufan Hunneman (Sekjen Fornas Bhinneka Tunggal Ika), Pdt. Roy Therik (Ketua Sport Ministry), Pdt. Pati Ginting, Daniel Pandji (Koodinator Damailah Indonesiaku), Pieter Farakhnimela (My Home Indonesia), Cecilia Sianawati (Bendum Fornas Bhinneka Tunggal Ika), dan banyak lagi Ketua Sinode, Gembala sidang dan pendeta yang hadir.

Humas “Damailah Indonesiaku” mengatakan, Dr. Antonius Natan, mengatakan, bahwa,  para pemimpin Gereja menyadari bahwa doa dan campur tangan Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi merupakan hal utama yang perlu dilakukan oleh umat Kristiani di Indonesia. Keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan yang sangat banyak harus terus dirajut dan dirawat secara bersama. Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia masih terus diuji. “Gereja memiliki tanggung jawab sosial dan mengajak seluruh umat Kristiani agar menjaga hubungan damai sejahtera dan membawa terang serta menjadi garam yang bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak,” kata Antonius.

Menurut Antonius, acara yang diselenggarakan dibagi dalam 2 bagian besar. Pada sesi pertama, merupakan ajang ekspresi anak-anak muda dan seluruh umat menyatakan rasa syukur dan komitmen panggilan hidup yang kudus, menghidupi hukum kasih dan tidak kompromi terhadap dosa. “Demikian juga di hampir 500 kota berdoa serentak diberbagai gereja dan ruang pertemuan dari berbagai denominasi seakan sekat tembok dogma menjadi tiada, semua larut dalam doa dan ini merupakan bentuk manifestasi betapa Umat Kristiani mencintai tanah air Indonesia. Acara ini terhubung di 555 Kabupaten Kota dan Mancanegara melalui Life Streaming pada jam 5 sore hingga 7 malam WIB. Merupakan suatu anugerah bahwa berbagai anak-anak Tuhan dari Mancanegara ikut mendoakan Indonesia. Betapa Indonesia adalah “biji mata Tuhan” Indonesia menjadi pusat kegerakan Doa Kesatuan yang belum pernah terjadi pada abad ini. Ini merupakan Doa Syafaat terbesar sepanjang sejarah Berdoa Bagi Bangsa yang sebelumnya kita kenal seperti National Prayer Conference yang diadakan tahun 2005 atau World Prayer Assembly tahun 2012.

Indonesia sedang dilawat Tuhan, persiapan Doa Kesatuan ini kurang dari satu bulan. Tetapi umat Tuhan dan Pemimpin Gereja merespon dan sepakat Berdoa Kesatuan Bagi Damailah Indonesiaku,” Papar Antonius.

Selanjutnya doa  juga dinaikkan agar umat Tuhan menyadari dan menerima keberagaman sebagai kekayaan dan bersedia bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan kemajuan Indonesia, umat Tuhan Indonesia tetap setia untuk berdoa dn menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. GT