Film Women from Rote Island Ajak Penonton Perangi Isu Kekerasan Seksual

News, Seleb1131 Views

Victoriousnews.com,-Film Women From Rote Island , sebuah karya dari Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema yang menggambarkan ketidakberdayaan perempuan dalam menghadapi tantangan kekerasan seksual menggelar Press Screening & Gala Premiere pada Jumat, 16 Februari 2024 di XXI Epicentrum (Jakarta Selatan). Acara tersebut dihadiri Jeremias Nyangoen (selaku sutradara), Rizka Shakira (produser), serta Hendry Shakira dan Ananda Maharani Putri. Ketiga nama yang disebut terakhir bertindak sebagai produser eksekutif. Linda Adoe (pemeran Orpa), Irma Rihi (Martha), Van Jhoov (Damar(, dan Willyam Wolfgang (Ezra).

Menyusul Press Screening & Gala Premiere yang diadakan di Jakarta pada 21 Februari 2024 mendatang akan digelar juga Gala Premiere film Women From Rote Island di Kupang (NTT/Nusa Tenggara Timur). Acara tersebut diadakan sebagai wujud apresiasi dan dedikasi terhadap kisah yang mengangkat isu yang tidak banyak disampaikan. Diharapkan, diselenggarakan Gala Premiere dapat menjadi momentum penting dalam memberikan inspirasi serta pengetahuan lebih terkait isu kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat.

Women From Rote Island disutradarai Jeremias Nyangoen resmi tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 22 Februari 2024. Film ini memaparkan tentang bagaimana perempuan memperjuangkan hak-haknya dalam menghadapi realitas kekerasan seksual di Indonesia Timur. Berkisah tentang perjuangan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke kampung halamannya, Pulau Rote dalam kondisi depresi akibat kekerasan seksual yang dialaminya.

 

Sambil menanti penayangan film telah dirilis trailer Women From Rote Island y ang dapat disaksikan di kanal YouTube dan sosial media resmi @bintangcahayasinema dan @womenfromroteisland. Trailer ini memberikan gambaran singkat tentang atmosfer dan inti cerita yang disuguhkan mengundang penonton untuk merasakan kekuatan naratif yang dihadirkan. Film ini bukan hanya sekadar kisah perempuan yang menjadi korban kekerasan, tetapi juga mencerminkan keadaan sistem hukum, kondisi sosial, dan budaya yang masih menghadang upaya untuk memberikan keadilan kepada para korban. Linda Adoe (pemeran Orpa) mengungkapkan, isi hatinya setelah dipercaya bermain di film ini, ” Women From Rote Island bukan hanya sekadar film, melainkan panggilan hati untuk menyuarakan realitas kehidupan yang mungkin terabaikan. Ikut bangga rasanya bisa jadi bagian dari film yang sangat kuat pesannya seperti ini, karena bisa memberi pandangan baru dan menginspirasi penonton untuk peduli terhadap isu kekerasan seksual yang masih terjadi, bukan cuma di Rote, tapi di berbagai daerah di Indonesia.”

Jeremias Nyangoen (sutradara) menyampaikan, rasa bangganya karena film ini akhirnya tayang di bioskop, bisa bertemu dengan lebih banyak penonton dan ia berharap film ini bisa jadi pengingat untuk lebih dekat dengan keluarga kita. “Dengan tayangnya film ini, saya berharap penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga lebih terbuka terhadap isu-isu sensitif seperti isu kekerasan. Jadi lebih sadar betapa pentingnya keluarga untuk cerewet dan memperhatikan anak-anaknya, keponakannya, cucu-cucunya. Karena potensi kekerasan biasanya bermula dari keluarga. Kekerasan ini bukan cuma terjadi pada anak perempuan, tapi anak laki-laki pun bisa jadi korban. Begitu juga sebaliknya, pelakunya bukan cuma laki-laki, tapi perempuan juga bisa. Karena itu, harus lebih pandai menjaga anak-anak kita,” ucapnya.

Film ini bercerita tentang Orpa (Linda Adoe) yang baru saja kehilangan suami dan tinggal bersama kedua anak perempuannya harus menghadapi diskriminasi dan tradisi dengan berjuang mendapatkan keadilan dari kekerasan yang ia dan anaknya alami. Di sisi lain, Martha (Irma Rihi), anak dari Orpa pulang ke kampung halaman membawa trauma kekerasan seksual yang dialaminya saat menjadi TKI. Ketika warga di kampungnya mengetahui kondisi Martha, bukannya mendapatkan perlindungan, Martha justru kembali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Orpa dan keluarganya harus menghadapi diskriminasi dan bertahan dengan kondisi yang tak berpihak pada mereka.
Jangan lewatkan kisah yang menyentuh, menghibur, serta menggugah hati para penontonnya mulai 22 Februari 2024 mendatang. Mari kita sukseskan pesan keberdayaan perempuan yang diusung oleh Women From Rote Island. @epa_phm