Pesan Hashim Djojohadikusumo Dalam HUT Ke-8 Vox Point: Mari Kita Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Agar Tidak Kena Virus Korupsi !

Nasional, News1145 Views

Jakarta,-Victoriousnews.com,-Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-8 Vox Point Indonesia bekerjasama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar Dialog Nasional di gedung Dewan Pers, jalan Kebon Sirih no 32-34, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/24). Dialog Nasional bertajuk  “Optimisme Kaum Termarjinalkan dan Terpinggirkan Bersama Pemerintah Baru”.

Sejumlah tokoh yang tampak hadir sekaligus menjadi narasumber dialog nasiona adalah Wakil Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo (Keynote Speaker), Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus (Ketua komisi perdamaian & pastoral migran perantau keuskupan Pangkalpinang), Yudas Sabaggalet (Mantan Bupati Kep.Mentawai), Yulistiar Rangga Wijaya ( Sekum BPP Federasi Serikat Pekerja Mandiri Tanah Air), Melki Laka Lena (Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI/penanggap), Prof Johar Airifin Husin (Anggota Komisi IX DPR RI/penanggap), Tantri Moerdopo (Moderator), dan Wihadi Wiyanto (Anggota Komisi III DPR-RI).

Suasana dialog Nasional di gedung Dewan Pers, dihadiri para pimpinan ormas Kristiani, Sabtu (27/4/24)

Dalam kata sambutannya, Ketua Panitia, Grace Siahaan,.menjelaskan, , bahwa nama Vox Point berasal dari  singkatan Vox Populi Institute. “Bagi Vox Point Indonesia, politik berarti berbicara tentang masa depan bangsa, tentang suara rakyat untuk kehidupan bangsa yang lebih baik,” ujar Grace.

Menurut Grace, 3 narasumber yang menjadi pembicara dalam Dialog Nasional tersebut mewakili masyarakat Indonesia. “Jadi Narsum tersebut tersebut membahas mengenai  isu-isu nasional yang mengemuka di beberapa sektor, yakni: sektor pendidikan dan ketenagakerjaan. Agar dialog semakin bagus, panitia juga menghadirkan para penanggap dari anggota DPR RI dengan harapan dapat menyalurkan aspirasi rakyat,” tukas Grace dalam kata sambutannya. 

Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Presiden terpilih Prabowo Subianto ketika menjadi keynote speaker dalam dialog Nasional Vox Point di gedung Dewan Pers, Sabtu (27/4/24)

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, tampli sebagai keynote speaker  mengawali materinya dengan curhat mengenai tantangan memelihara bahasa nasional. “Saya mau curhat, bagaimana kita harus mencegah degradasi bahasa Indonesia. Ini tanggung jawab dan tugas Dewan Pers untuk melindungi dan mengembangkan bahasa nasional. Contohnya, seringkali kita memakai kata merespons. Padahal itu serapan dari bahasa Inggris. Kenapa tidak memakai kata menjawab, yang sesuai bahasa Indonesia asli. Jika hal ini tidak kita rawat, maka lambat laun bahasa Indonesia akan terdegradasi bahasa asing,’ tutur Hashim disambut tepuk tangan hadirin.

Hashim menegaskan, bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dapat menjaga keutuhan bangsa. “Saya berharap Wartawan Indonesia berperan mengawal kebudayaan Indonesia, termasuk  termasuk bahasa Indonesia,”pintanya. 

Selanjutnya, dalam pemaparan intinya, Hashim meminta wartawan mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran. “Kita sama-sama  kawal pemerintahan  Prabowo-Gibran agar tidak kena virus korupsi. Sebab korupsi di negeri ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Saya melihat suatu paradoks di mana korupsi merajalela sementara masyarakat dalam kondisi tak sehat. Untuk itu, kita mau agar masyarakat jadi sehat dan terdidik. Prabowo-Gibran menyediakan program makan siang gratis dan minum susu gratis,” tukasnya.

Menurut Hashim, program makan siang gratis sudah dipikirkan Prabowo sejak tahun 2006. Sudah lama program ini diperjuangkan. “Dari 2006 Prabowo sudah sebut stunting kepada saya. Saat itu saya tak mengerti apa itu stunting. Jadi, ini cita-cita Prabowo sejak 18 tahun lalu. Bagi Prabowo, makan gratis berarti memberi kesempatan bagi anak-anak untuk hidup normal dan menggapai cita-cita mereka,” ujar Hashim yang juga adik kandung Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Realitas stunting di Indonesia dikutip Hashim dari data Badan Pusat Statistik. Antara lain, anak dengan kondisi kekurangan gizi di NTT mencapai 56 persen. “Fakta kemiskinan inilah yang hendak diterobos Prabowo-Gibran dalam program makan siang gratis,’ papar Hashim.

Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menerima cindramata dari Ketum Vox Point’ Indonesia, Yohanes Handojo Budisedjati

Sementara itu, Ketua Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budisedjati, mengungkapkan, bahwa,  peran media sangat bagus bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. “Karena media bisa membangun sebuah bangsa. Sebaliknya, media juga bisa menghancurkan bangsa. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, media menjadi sangat penting. Awak media harus memiliki moral dan perilaku yang positif memberitakan apa yang sebenarnya. Kami dari Vox Point Indonesia siap menjadi jembatan kepada pemerintah, karena kami peduli pada masalah pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja. Prabowo-Gibran ingin transparan dan bebas dari korupsi,” tandas Handojo dalam kata sambutannya. 

Handojo berharap agar pemerintahan yang baru dapat memperhatikan nasib masyarakat marginal dan terpinggirkan. “Kendati Prabowo- Gibran  mulai memimpin pemerintahan baru setelah resmi dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang, Namun ada banyak harapan yang tersirat dari jutaan rakyat Indonesia. Salah satu yang menjadi perhatian publik adalah kaum termarginalkan dan terpinggirkan. Contoh kaum marginal antara lain pengemis, pemulung, buruh, petani, dan orang-orang dengan penghasilan pas-pasan atau bahkan kekurangan. Sehingga kelompok marginal perlu perhatian yang lebih maksimal,” beber Handojo.

Handojo menjelaskan, Badan Pusat Statistik merilis persentase penduduk miskin pada 17 Juli 2023. Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen. Jika dijumlahkan penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang.

Handojo menduga salah satu penyumbang penduduk dengan kategori miskin adalah kaum marginal dan terpinggirkan. Sebab, beberapa alasan yang bisa memperkuat alasan tersebut. Di antaranya penduduk yang tidak punya penghasilan, atau penduduk yang penghasilannya rendah dan tidak sesuai kebutuhan setiap hari. “Jumlah penduduk termarginalkan dan atau terpinggirkan bisa dibilang setara dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Karena itu, pemerintah mesti memberikan perhatian khusus terhadap mereka,” ujar Handojo.

Oleh karena itu, Handojo mendorong dan mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menangani kaum marginal, terpinggirkan dan human trafficking ini secara profesional. Melalui upaya stategis oleh para stakeholder dan pemerintah. “Karena dengan cara tersebut, kita optimis akan membantu mengurangi angka kemiskinan. Dan, tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apa yang digagas Pak Prabowo Subianto dan Pak Gibran Rakabuming Raka melalui Program Makan Gratis harus disambut dan didukung untuk membantu masyarakat termarginalkan dan terpinggirkan,” urainya. 

Dalam kata sambutannya, Handojo juga menyebut bahwa untuk mendukung program pemerintah,  Vox Point’ menggagas sebuah wadah kerjasama yang terdiri dari berbagai ormas Kristiani yang sepakat diberinama Forum Masyarakat Indonesia Emas (FMIE).  

Sementara itu Sekjen Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Muhamad Nazir, dalam pemaparannya menjelaskan terkait eksistensi media sebagai garda penjaga demokrasi. “Dalam dunia jurnalistik itu ada 2 bidang yang harus dipahami oleh wartawan. Yakni  bisnis media dan Keredaksian (kewartawanan).  Bisnis media itu mencakup tentang periklanan yang dapat mengcover biaya operasional. Sedangkan keredaksian itu bicara tentang seseorang yang bekerja sebagai wartawan. Jadi seorang wartawan harus  dibekali ketrampilan, terutama membuat berita,ikut dalam rapat redaksi sampai menulis dan menerbitkan berita,’ ujar Nazir .

Lanjut Nazir, dalam rapat redaksi biasanya ditentukan narasumber yang berkompeten. “Untuk menentukan siapa yang akan kita wawancarai, kita harus menyampaikan suara yang mewakili pluralitas. Nah, berdasarkan pedoman keberagaman yang dikeluarkan oleh  dewan pers, narasumber yang  diwawancarai  itu harus beragam. Jangan sampai orangnya itu-itu saja yang tampil. Selain itu, narasumber juga harus  plural dari berbagai agama. Dan yang paling penting, seorang wartawan harus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik,”pungkasnya. SM