Aba Maulaka, Kadis Komunikasi dan Informatika Prov. NTT: BERSAMA MEWUJUDKAN NTT BANGKIT

News, Ragam1860 Views

JAKARTA,Victoriousnews.com,-Terpilihnya Victor Bungtilu Laiskodat (Partai Nasional Demokrat) dan Drs Josef Nae Soi MM (Partai Golkar) menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTT) semenjak dilantik pada 5 September 2018 membawa harapan baru bagi masyarakat NTT menatap masa depan yang lebih berpengharapan. Melalui Visi “NTT Bangkit” pemimpin ini berusaha mengangkat martabat masyarakat untuk mencapai tingkat sejahtera. “Visi besar Gubernur dan Wakil Gubernur NTT adalah NTT Bangkit. Bangkit dalam banyak aspek, seperti bangkit dari kemiskinan, infrastruktur yang terbatas, normalisasi pemanfaatan potensi. Saat ini, fokus pada pariwisata,” tegas Aba Maulaka, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika NTT kepada wartawan ini usai menjadi nara sumber dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 pada Rabu, 10 April 2019 di Ruang Auditorium Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor ( (Jakarta Pusat) bertema “Menuju Indonesia Merdeka Sinyal”. Kehadirannya mewakili Wakil Gubernur NTT bersama nara sumber dari kementerian Kominfo, kementerian perindustrian, dan lainnya.

Di bidang komunikasi dan informatika dijelaskan, masyarakat NTT terbantu dengan adanya internet. “Dengan ketersediaan jaringan dinternet, memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan anggota keluarga di tempat yang berbeda. Selain, pelayanan publik di pemerintahan provinsi dan jajaran terkait dapat terbantu. Aspek usaha masyarakat juga, mulai dari marketing/pemasaran juga menjadi terbantu,” jelasnya.

Bahkan, untuk memudahkan seluruh potensi yang ada di NTT, pimpinan memerintahkan agar dibuat suatu aplikasi. “Bagaimana mengetahui potensi masing-masing daerah; produknya, pemasaran, pengolahan, dan lainnya. Ini harus dapat diketahui secara online. Disiapkan aplikasi, sehingga potensi peternakan, pertanian, dan hasil ikan dapat diangkat. Investor tertarik untuk ke sana, sehingga membuat dunia usaha UMKM lebih simple dalam mengembangkan usaha. Dengan dukungan IT membuat mata rantai pemasaran menjadi pendek, Keuntungan menjadi lebih besar,” katanya.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia membentang dari Sabang di ujung barat sampai Merauke di ujung Timur. Dengan jumlah pulau mencapai 17.504 dan luas wilayah mencapai 1,91 juta persegi, Indonesia membutuhkan teknologi yang dapat mengintegrasikan seluruh willayah untuk mengatasi kesenjangan antarwilayah. Era revolusi industri 4.0 harus direspon postif dengan langkah-langkah yang tepat, sehingga Indonesia dapat memanfaatkan fenomena global untuk mengatasi kesenjangan antar daerah dan memenangkan pertarungan global di segala bidang kehidupan.

Dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah, Indonesia harus memanfaatkan datangnya Revolusi Industri 4.0 dengan berbagai teknologi pendukung, di antaranya internet of things, 3D printing, cloud computing, artificial intelligence, dan big data analystics, selaon teknologi robot yang semakin otonom.  Sebagai respon atas skenario Indonesia di tahun 2045 dan Revolusi Industri 4.0 yang mendatangkan disrupsi di segala bidang kehidupan pemerintah Indonesia membangun proyek atau lebih tepatnya melanjutkan proyek yang sempat mangkrak di era pemerintahan terdahulu yaitu dengan membangun Palapa Ring.

Palapa Ring terbagi menjadi Paket Barat, Tengah, dan Timur. Palapa Ring Barat mencapai 2.275 km dan Tengah sepanjang 2.995 km. Kedua paket ini telah selesai 100 persen. Palapa Ring Paket Timur sepanjang 6.878 km, pengerjaannya hingga akhir tahun 2018 telah mencapai 89,39 persen. Ini diharapkan dapat memberikan internet yang murah bagi masyarakat, sehingga peluang masyarakat dalam menggunakan internet untuk sebuah kemajuan semamin besar. Palapa Ring diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan diharapkan dapat menjadi solusi dan mampu membuat pemerataan internet serta menjangkau seluruh eilayah dan pelosok di Indonesia.

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, pada medio Rabu, 13 Maret 2019, dalam kuliah umum kepemimpinan di STT REM bertema “Insfrastruktur Digital” menjelaskan tentang Palapa Ring ini. “Dalam industri infrastruktur digital memacu daya saing agar lebih kompetitif di tingkat global. Pembangunan infrastruktur digital membutuhkan inovasi dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan,” jelasnya.

Pemerintah pusat yang dimotori oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sangat intens menggalakkan potensi di daerah tersebut. Air merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT. Sebab itu, dibangun tujuh bendungan. Upaya pembangunan bendungan untuk mengatasi sulitnya air, termasuk untuk bercocok tanam. Setelah Raknamo di Kabupaten Kupang kemudian selesai Bendungan Rotiklot di Belu (berkapasitas 3,2 juta m3 pada Maret 2018), Bendungan Napun Gete di Sikka (berkapasitas tampung 6,9 juta m3 ditargetkan selesai tahun 2020), Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan (kapasitas tampung 56 juta m3 ditargetkan selesai tahun 2022), Manikin (Kabupaten Kupang), Mbay (Nagekeo), dan Kolhua (Kota Kupang). (Epaphroditus Ph M)