Victoriousnews.com,-Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 3 pasangan Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur yang siap bertarung dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Yakni: Nomor 1. Ridwan Kamil- Suswono; nomor 2. Dharma Pongrekun- Kun Wardhana dan nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno/Doel.
Bagaimanakah peluang ketiga kandidat tersebut merebut hati warga Jakarta? Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (BAMAGNAS), Pdt.Dr. Japarlin Marbun, menganalisa, pasangan Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO berpeluang lebih besar memenangkan kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Karena, Pasangan ini didukung oleh sejumlah partai gabungan koalisi besar/Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang tentunya akan lebih mudah menggalang dukungan sampai ke tingkat bawah. Selain itu, sosok Ridwan Kamil juga punya rekam jejak bagus dan berpengalaman sebagai Gubernur Jawa Barat. “Ridwal Kamil adalah mantan Gubernur Jabar, sebuah Propinsi yang jumlah penduduknya terbanyak di Pulau Jawa. Dan selama memimpin Jabar Pak Ridwan boleh dibilang sukses. Ya rekam jejak itu sebagai modal politik yang kuat serta dukungan dana pastinya juga lebih besar dibandingkan pesaingnya,” ungkap Pendeta Japarlin yang juga Mantan Ketua Umum Sinode GBI periode 2014-2018.
Meski demikian, lanjut Japarlin, pasangan Pramono Anung- Rano Karno juga cukup kuat meskipun hanya didukung satu partai, yakni PDIP. Karena Pramono memiliki rekam jejak bagus dan sangat berpengalaman di pemerintahan pusat. “Pramono ini punya pengalaman mumpuni di dunia politik. Dia pernah jadi Anggota DPR, pernah jadi Sekjen partai PDIP, dan pengalaman mengatur negara sebagai sekretaris kabinet di era pemerintahan Jokowi. Artinya, dia juga dapat dukungan dari simpul-simpul kekuatan politik yang solid di tingkat nasional, yang dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan dukungan di Jakarta. Boleh jadi, jaringan Pramono di tingkat nasional lebih unggul dan lebih luas,” tukas Hamba Tuhan kelahiran Tapanuli Utara, 24 Mei 1961.
Lanjut Pendeta Japarlin, pasangan Dharma Kun nomor urut 2, ini menjadi pembeda dalam konstelasi politik dalam Pilkada Jakarta. Karena Dharma Kun dicalonkan lewat jalur Independen yang tidak memiliki beban politik bagi masyarakat Jakarta. “Saya kira Dharma Kun juga punya keunggulan tersendiri, karena berlatar belakang jenderal bintang tiga kepolisian. Dharma juga punya jaringan kuat di basis kepolisian, yang tentunya bisa berperan signifikan dalam menjaga keamanan dan ketertiban Jakarta,.Ya itu menjadi keunggulan dan nilai yang baik bagi pasangan nomor urut 2,” tandas Mantan Sekretaris Umum PGPI 2008-2012.
Bagi Japarlin, walaupun berbagai survey lebih mengunggulkan pasangan nomor 1 dan 3, tetapi dalam dunia politik itu tidak ada yang mutlak terjadi. Karena sering terjadi hal tak terduga yang bisa mengubah jalannya konstelasi politik.
Peminpin Jakarta Harus Punya Solusi Atasi Persoalan
Menurut Japarlin, siapapun yang memenangkan Pilkada dan menjadi pemimpin Jakarta harus mampu mengatasi 3 persoalan utama yang sampai saat ini belum ditemukan solusinya. Dan tentunya menjadi skala prioritas dalam program kerja selama 5 tahun ke depan. “Tantangan pertama yang menjadi skala prioritas adalah mencari solusi atas padatnya kendaraan yang memicu kemacetan lalu lintas. Kedua, Pemimpin Jakarta harus mampu mengatasi banjir yang sering terjadi terutama ketika musim hujan tiba. Apalagi Jakarta posisinya lebih rendah, sehingga sering menerima sering menerima kiriman debit air besar lewat sungai dari wilayah Bogor, Puncak, dan Cianjur. Hal itu yang mesti dipikirkan pemimpin Jakarta, memberikan solusi konkret dalam penanganan banjir yang lebih baik,” ungkap Japarlin yang juga Gembala GBI Permata Bekasi ini.
Tantangan ketiga, lanjut Japarlin, Pemimpin Jakarta harus mampu menyediakan kebutuhan lahan hunian bagi warga agar penataan kota menjadi semakin bagus. “Dengan lahan yang semakin terbatas, solusi hunian vertikal seperti apartemen semakin relevan dan tepat bagi Jakarta yang penduduknya semakin padat. Tetapi untuk mewujudkan hal itu, harus diimbangi dengan pengelolaan tata ruang yang lebih layak untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh warga Jakarta,” urai hamba Tuhan berpostur tinggi.
Selain ketiga persoalan tersebut di atas, Japarlin juga membeberkan adanya kesenjangan sosial di Jakarta yang semakin mencolok.Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah ke depan. “Karena keberadaan si kaya dan si miskin itu semakin memicu kesenjangan sosial, jaraknya makin lebar. Jika tidak ditangani serius, bisa menimbulkan konflik sosial di kemudian hari,” tutur Japarlin.
Apresiasi Pilkada Dengan Kampanye Sejuk Tanpa Isu SARA
Ketua Umum Sekolah Alkitab & Theologia Pentakosta Indonesia di Jakarta (PESATPINl) ini mengapresiasi pemerintah yang berhasil menciptakan kampanye lebih sejuk dibandingkan dengan Pilkada 5 tahun lalu yang dikotori dengan isu SARA serta black campaign yang merusak tatanan kerukunan beragama. “Ya kita patut apresiasi pemerintah karena berhasil meredam konflik antar golongan. Jakarta terbukti lebih tangguh dalam mengatasi isu agama. Saat ini saya melihat masyarakat Jakarta semakin dewasa dalam menyikapi perbedaan politik dan calon yang didukungnya. Masyarakat sudah matang dalam berpolitik, kalau pemimpin yang dulunya didukung saja bisa berdamai dengan lawan politiknya, mengapa kita terus menerus marahan dengan sesama teman kita? Ya saya kira masyarakat Jakarta sudah tidak bisa diadu domba seperti peristiwa 5 tahun lalu,” tegas Japarlin yang juga Ketua Umum Yayasan Sosial Keagamaan Kristen Indonesia (YASKI).
Sebagai salah satu tokoh Kristiani, Japarlin mengajak seluruh lapisan masyarakat Jakarta agar dapat menciptakan pemilu yang damai dan bermartabat serta menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan persatuan bangsa.”Saya berharap Pilkada Jakarta ini dapat melahirkan pemimpin yang baik, mencintai rakyat, menciptakan kondisi lebih aman dan nyaman bagi warga Jakarta. Sehingga di bawah pemerintahan pemimpin baru nanti, 5 tahun ke depan Jakarta bisa semakin maju dan berkembang,” pungkas Papa dari 3 orang putera-putri (Christa Daniella Marbun, Reinhard Christofer Marbun dan Chisrty Marta Marbun).SM