Pdt. Elrik Simanjuntak, S.Th: Pesan Natal 2019, Jika Mau Dipakai Tuhan Harus Hidup Kudus

News, Religi2434 Views
Pdt. Elrik Simanjuntak, S,Th ketika menyampaikan firman Tuhan

Kalimantan Tengah, Victoriousnews.com,– Gereja Bethel Indonesia (GBI) Manyahi dan Lamunti yang terletak di Kecamatan Mantangai- Kapuas, Kalimantan Tengah telah sukses menggelar perayaan Natal pada hari Selasa, 10 Desember 2019  pk. 15.00 Wita yang lalu.  Selain dihadiri oleh ratusan jemaat, juga tampak hadir pengurus Persekutuan Gereja-Gereja & Lembaga Injili Indonesia (PGLII) wilayah Kapuas-Kalteng.

Bapak Danu sebagai ketua panitia Natal mengucapkan terimakasih kepada segenap panitia yang telah berjerih Lelah menyukseskan acara Natal. “Kami juga berterima kasih kepada para hamba Tuhan serta jemaat yang berkenan hadir dalam Ibadah Natal di tempat ini. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita sekalian,” tukas Pak Danu dalam kata sambutannya.

Sementara itu, Ketua  PGLII (Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia) Pdt Hara P. Nababan dalam sambutannya, menghimbau untuk tidak membedakan  ras dan berbagai denominasi gereja janganlah saling bermusuhan, atau hanya mau berteman dan bersahabat satu gereja saja. “Melainkan dalam perbedaan denominasi gereja ada kerukunan, damai, dan bersatu bahwa di dalam Tuhan kita adalah satu. Dalam kegiatannya PGLII menujukkan bahwa ada kesamaan visi dan misi dalam berbagai gereja untuk memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus. Dan menjadi berkat bagi sesama dan semua orang,” papar Pdt. Hara Nababan.

Pujian Penyembahan dinaikan oleh Ibu gembala setempat sebagai Worship Leader dengan diiringi oleh Pdt. Samuel Situmorang, S.TH (PGLII) sebagai pemain keyboard. Disusul dengan Doa pembukaan oleh:  Pdt Bernard Situmorang (PGLII /GBI Barigas Kuala Kapuas). Berbagai pujian Natal yang dinyanyikan oleh Worship Leader menambah semaraknya suasana Ibadah dan Perayaan Natal. Bahkan meski sempat hujan deras ketika paduan Suara jemaat GBI Manyahi dan Lamunti tampil mengisi kesaksian pujian, ternyata tidak menghalagi sukacita natal. Sebaliknya justru mereka tampak bersukacita menyambut kelahiran sang Juruselamat.

Setelah Doa Persembahan yang dipimpin oleh Pdt. Paulus (PGLII-GPI), dilanjutkan penyampaian Firman Tuhan yang disampaikan Gembala Sidang setempat, Pdt. Elrik Simanjuntak, S.Th. Dalam kotbahnya, Pdt. Elrik mengusung Tema: “Yesus Datang Untuk Menyelamatkan Yang Hilang” Lukas 19:10. “Visi utama Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini adalah mencari yang terhilang. Karena Visi Yesus adalah rela mengorbankan segalanya termasuk nyawanya. Bahkan sebelum naik ke Surga ia berpesan tunggal agar menjadikan semua bangsa muridNya. Yesus memberi perintah, pergilah ke seluruh bumi menyampaikan kabar keselamatan apapun resikonya” Matius 28:19-20. Karena itulah Yesus datang agar kita menjadi manusia yang mengerti arti jalan kita yang sebenarnya. Hasilnya tidak ada alasan untuk tidak melayani Dia. Ingat saudaraku panggilan pertobatan dimulai dari keluarga, bukan hanya dari Pdt, penginjil dll, dan dia datang bukan untuk meneguhkan iman kita (Lukas 5:31-32) di dalam Lukas pasal 4:19 Zakheus adalah orang yang dianggab tidak baik tapi memiliki keinginan besar untuk bertemu Yesus. Penting untuk diketahui bahwa waktulah yang mengajar kita untuk mengambil keputusan. Waktu jugalah alat penggerak yang menentukan akhir perjuangan kita. Ingat kekayaan hanya pelengkap bukan penentu. Maka tidak salah orang ingin kaya, tetapi memfokuskan diri pada kekayaan, itulah yang salah. Yesus datang ke rumah Zakheus ada lawatan Tuhan yang sangat besar. Dimana Yesus memperbaiki pondasi rohani Zakheus yang salah dan menemukan hatinya. Hasilnya Lukas 9:8 setelah Zakheus mengalami perjumpaan dengan Yesus dimana akhir hidupnya dia membayar 4 kali lipat apa yang dilakukan semula. Di akhir zaman ini begitu banyak hal yang berkaitan dengan prinsip surga yang hilang dalam kehidupan umat manusia di bumi hari-hari ini yakni diantaranya:

Pertama, Jiwa (Lukas 19:10). Jadi inilah tugas kita lewat Amanat AgungNya. Itulah  kabar baiknya sehingga manusia mengalami pertobatan. Ciri-ciri jiwa yang terhilang: Egois, Bayi rohani, Pikiran yang mencari untung, Berjalan tanpa mengerti dia mau kemana, popularitas tapi menuju ke kuburan. Oleh sebab hendaklah kita  sebagai, umat Tuhan dan hamba Tuhan tugas kita harus kita lakukan memenangkan jiwa seberapapun besarnya. Kedua, Kasih (Matius 24:12). Salah satu tanda kasih, di akhir zaman adalah kasih mulai dingin (2 Tim 3:1-5), dimulai dari kita seharusnya kita menjadi panutan, pastikan jangan sampai diri kita yang terhilang.  Oleh sebab itu, pesan Natal hari ini: Kalau mau dipakai untuk pembangunan rohani kita harus hidup kudus (1 Petrus 1:15-16), sebab Tuhanlah yang memberikan karunia dan jabatan kepada kita (Efesus  4:11-12),” tukas Pdt. Elrik.

Lebih lanjut Pdt. Elrik juga memberikan tips kepada jemaat yang hadir dalam menghadapi persoalan hidup. Pertama, Jangan menyerah,  dan jangan mengambil keputusan bahwa kita tidak bisa Ingat gagal bukan karena kita melangkah akan tapi karena kita tidak mau melangkah. Kedua, Kembangkan talentamu dan jangan disimpan. Ketiga, Hargai berkat yang diberikan Tuhan dan Tuhan memberi berdasarkan kepercayaan itu,

Setelah Firman Tuhan disampaikan dilanjutkan dengan Perayaan natal yang diisi dengan Paduan suara dari PGLI, sekolah Minggu GBI Manyahi & Lamunti. Sambil berbagi kasih kepada para tamu undangan yang hadir berupa tas pelayanan, payung, slayer, CD lagu rohani, kemeja, dan sebagainya.  Disusul dengan doa Syafaat oleh Pdt. Petrus Mujimim (PGLII-GPdI), doa Berkat oleh Pdt. Elrik Simanjutak, S.Th serta diakhiri jamuan kasih makan bersama.  Yanti