Sidang Sinode GKSI ke 5, Willem Frans Anasanay, SH.,M.Pd: Agenda Persidangan Adalah Rekomendasi Tentang Rekonsiliasi Serta Pemilihan Ketua Sinode Baru

Jakarta,Victoriousnews.com,-Perhelatan sidang sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) ke-5 digelar selama 2 hari Rabu sampai Kamis (18 sd 19 November 2020) dengan mengusung tema: “Akulah Alfa & Omega” (Wahyu 21:6) dan sub tema:’Menjadi jemaat GKSI yang mandiri, peduli, berintegritas dalam kesederhanaan pelayanan untuk mewujudkan jemaat otonom yang dewasa dalam daya & dana’.

Ketua Sinode GKSI Pdt. Marjio (ketiga dari kanan), Willem Frans Ansanay, SH.,M.Pd (Kedua dari kanan) saat memimpin persidangan sinode GKSI ke 5 (Rabu, 18/11/20).

Sehubungan masih berlakunya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi untuk menekan penularan corona di Jakarta, persidangan yang diselenggarakan di Kantor pusat sinode GKSI, Jalan Kerja Bakti, Kec.Makasar, Jakarta Timur ini diadakan dengan dua cara, yakni secara offline (tatap muka) dan online (aplikasi zoom). Secara keseluruhan Sidang Sinode ini diikuti 200 orang utusan GKSI se-Indonesia dan 25 orang utusan yang hadir hadir langsung secara offline.Dalam persidangan ini juga mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni: 3 M Mencuci tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak.

Willem Frans Ansanay, SH.,M.Pd (Ketua Majelis Tinggi GKSI)

“Agenda yang dibahas dalam sidang sinode GKSI ke 5 ini adalah AD/ART GKSI, rekomendasi sidang sinode, pemilihan yang baru, evaluasi program dan penyusunan program kerja ke depan berdasarkan program sebelumnya,” tukas Ketua Majelis Tinggi GKSI, Willem Frans Ansanay,S.H,M.Pd kepada wartawan. .

Menurut Willem Frans Ansanay yang juga pimpinan sidang, terkait rekomendasi sidang sinode kali ini sama seperti rekomendasi saat Sidang sinode sebelumnya yang diadakan tahun 2015 dan saat Rakernas tahun 2017 terdahulu yakni; mengusung adanya Rekonsiliasi di GKSI. Karena beberapa tahun ini telah terjadi dualisme kepemimpinan GKSI dibawah kepemimpinan Pdt. Marjio dan Pdt. Matheus Mangentang.

Lanjut Frans, selama ini kita selalu mengupayakan perdamaian dengan menempuh jalan rekonsiliasi di tubuh GKSI. Yang penting kita semua ada keinginan untuk berdamai. Gereja seharusnya cinta damai, kalau ada pihak yang tidak mau berdamai pasti ada yang tidak beres dengannya. “Sulitnya GKSI bersatu hingga saat ini karena ada satu pihak yang ingin mempertahankan jabatannya. Pasalnya, pihak tersebut, sejak berdirinya GKSI 32 tahun yang lalu (1988-2020), tidak pernah tergantikan sebagai ketua sinode,” ujar Frans.

Suasana persidangan sinode GKSI ke 5

Ketua Sinode GKSI sekaligus pimpinan sidang, Pdt. Marjio sangat bersyukur bahwa persidangan sinode ke 5 ini bisa berjalan lancar. Marjio juga mengucapkan terimakasih kepada pimpinan senior seperti Pak Frans Ansanay yang terus mendukung dan memberikan perhatian sehingga sinode GKSI bisa berkembang pesat sampai saat ini.SM