Hadapi Tahun Politik, Gembala GBI Sinona Ajak Umat “Melangkah Dalam Kehendak Tuhan”

Nasional, News1237 Views

Victoriousnews.com,-Memasuki tahun politik yang mencuatkan isu negatif tentang “politik identitas” bakal terjadi dalam pemilu 2024, Gembala GBI Sinona Bekasi, Pdt. Edy Wagino, M.Th, angkat bicara dan mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk umat Kristiani agar tidak kuatir. Menurut Pria kelahiran Medan, 15 Februari 1968, munculnya “politik identitas” yang diusung oleh oknum politisi tertentu untuk mewujudkan keinginannya itu tidak salah. “Menyikapi munculnya politik identitas yang digunakan oleh oknum politisi itu tidak salah. Karena setiap orang sebagai warga negara Indonesia mempunyai hak bicara, punya hak mengemukakan pendapat mereka tentang apapun. Tetapi jika boleh menyampaikan suara kenabian, saya sarankan kita memakai politik hati nurani saja. Dalam memberikan hak pilih di pemilu nanti, kita harus memilih calon Presiden/wakil rakyat yang benar-benar dapat dipercaya publik, nasionalis, serta memiliki visi yang jelas dalam membangun Indonesia 5 tahun ke depan, terutama memberikan rasa aman serta nyaman, khususnya dalam hal kebebasan dalam beribadah, ” Ujar Pdt. Edy Wagino sembari menambahkan, dalam memilih calon presiden maupun wakil rakyat, harus memakai asas Luber- langsung umum bebas dan rahasia.

Pdt. Edy Wagino, M.Th (Gembala GBI Sinona-Bekasi)

Menyikapi tahun politik saat ini, Pdt. Edy memberikan kiat jitu agar seluruh umat Kristiani berani ambil keputusan, yakni: “Melangkah Dalam Kehendak Tuhan“.  ‘Belakangan ini Tuhan taruh di hati saya, agar kita “Melangkah Dalam Kehendak Tuhan”. Mulailah berjalan dalam kehendak Tuhan. Mulailah dan melakukan segala sesuatu di dalam nama Tuhan. Bukan berarti ketika melangkah dalam kehendak Tuhan itu tidak ada tantangan, rintangan, godaan atau ujian. Tetapi ujungnya pasti kita akan mengalami yang disebut mendatangkan sebuah kebaikan. Dalam kitab Roma 8:28, ditulis ‘Allah turut bekerja dalam segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Mungkin awalnya kita mengalami ujian, godaan, tantangan, rintangan, bahkan penderitaan seperti kisah Ayub. Ujung-ujungnya Ayub diberkati Tuhan,” tandas Pdt. Edy yang memiliki karunia kesembuhan dan terbeban melayani umat di berbagai penjara di Indonesia.


Lanjut Pdt. Edy, agar kita dapat “Melangkah Dalam Kehendak Tuhan” , setidaknya ada 3 jurus ampuh dalam menghadapi tahun politik. Pertama, kita harus taat secara totalitas. Banyak orang bisa taat, tetapi tidak taat secara totalitas. Contohnya, ketika Petrus disuruh menebarkan jalanya ke tempat yang lebih dalam, walaupun dia taat tetapi sempat berargumen, ‘Tuhan sudah semalam-malaman saya bekerja keras, tapi tidak menangkap apa-apa’. Tetapi karena Engkau yang menyuruhnya, maka saya menebarkan jala dan menangkap sejumlah besar ikan. Sayangnya ikan yang besar mengoyakkan jala Petrus, ini akibat tidak taat secara totalitas kepada Tuhan,” tukasnya.

Kedua, Kita harus setia. Tuhan Yesus sudah memberikan teladan, yakni setia sampai mati di kayu salib. “Untuk menjalankan apa yang menjadi kehendak Tuhan, kehendak Bapa di Sorga. Kalau kita setia kepada Tuhan, maka Tuhan akan setia kepada kita. Dia akan menyertai kita sampai akhir,” urai Pdt. Edy.

Ketiga, kita harus memiliki iman yang teguh. Dalam alkitab dikatakan, bahwa Paulus memiliki iman yang teguh. “Paulus menjalankan amanat, dengan cara memberikan teladan, yakni taat, setia dan memiliki iman yang teguh. Iman yang kuat seperti tertulis dalam I Pet 5:8, milikilah iman yang teguh.Karena dengan iman yang teguh kita bisa menyelesaikan semua tugas yang dari Tuhan sampai akhir. Dari ketiga hal ini, saya percaya akan membekali kita untuk memasuki tahun politik mulai 2023-2024, ” ungkap Pdt. Edy.

Memperkuat visi yang diberikan Tuhan, “Melangkah Dalam Kehendak Tuhan”, Pdt Edy kemudian menyampaikan kesaksian ketika Tuhan bekerja secara dashyat dan menggerakkan seseorang untuk melunasi hutang GBI Sinona yang saat itu baru selesai dibangun. ” Pada saat gereja GBI Sinona dibangun itu menyisakan hutang hampir 1 Milyar. Nah suatu ketika ada jemaat yang datang untuk foto bangunan gereja itu. Kemudian ketika datang Minggu depan, difoto lagi. Sebagai gembala, saya sering perhatikan jemaat yang foto gedung GBI Sinona. Saya sendiri sempat suuzon terhadap jemaat itu. Waktu itu pikiran saya, datang cuma foto doang, kasih sumbangan kagak. Tetapi ternyata saya salah sangka, diam-diam jemaat ini kasih tahu kepada kakaknya yang tinggal di Lampung. Kakaknya ini adalah seorang pengusaha. Nah, jemaat saya itu sering bilang ke kakaknya, , ‘Ko bantu dong GBI Sinona, sampai sekarang masih punya hutang’. Nah seiring berjalannya waktu, karena sering sekali, dia bercerita sama kakaknya, bantu dong GBI Sinona. Kemudian kakaknya bilang, nanti pasti aku bantu. Dalam pikiran saya waktu itu, tidak tahu bantunya berapa. Singkat cerita, ini kakaknya dari Lampung ini jalan-jalan ke Jakarta. Begitu sampai di Bandara, dia sakit keras. Ketika sakit di Jakarta, kakaknya tidak punya saudara. Akhirnya kakaknya ini dibawa ke Kerawang. Begitu sampai Kerawang, jemaat itu telpon saya pada pukul 23.30 malam. Dia bilang, Pak pendeta, tolong doakan kakak saya sedang sakit. Saat itulah saya bangunkan istri saya dan bergegas ke rumah Jemaat. Sesampainya di sana, saya dan istri pun mendoakan kakaknya jemaat itu. Sebelum berdoa, kita ambil minyak dan tumpangkan tangan kepada kakaknya yang sakit.Secara manusia, sempat terbersit, pendeta bisa apa? Dokter saja tangani pasiennya gak bisa langsung sembuh. Apalagi pendeta. Nah, setelah selesai berdoa, kami pulang. Baru sampai rumah dan bersiap mau tidur, dia telpon lagi.Ternyata mujizat terjadi. Dan bilang ‘pak pendeta, Puji Tuhan kakak saya sudah sembuh’. Padahal selama ini, orang yang sudah sakit parah, kalau saya doain rata-rata meninggal. Tapi kakaknya jemaat ini sembuh total. Kemudian saya disuruh datang lagi ke rumahnya. Disitulah kakaknya bilang, ‘saya pernah nazar kepada Tuhan, akan melunasi hutang GBI Sinona. Kakaknya bertanya kepada saya, hutang GBI Sinona berapa? Ya saya bilang hampir 1 Milyar. Terus dia bilang, dalam waktu 1x 24 jam hutang 1 Milyar itu pasti selesai dan lunas..Luar biasa. Tuhan Yesus dahsyat. Itulah berkat ketaatan secara totalitas. Secara manusia, bisa saja, pada saat jemaat itu telpon, saya bilang Bu maaf ya saya capek banget hari ini habis pelayanan. Besok pagi saja saya ke sana.Bisa kan? Gak mungkin juga dia maksa maksa untuk datang tengah malam. Paling dia kesal akan telpon pendeta lain, dan tidak merugikan saya. Tetapi karena saya taat kepada Tuhan, dan harus pergi malam itu untuk mendoakan, maka berkat Tuhan itu akhirnya datang. Singkat cerita berkat Tuhan itu, adalah hutang GBI Sinona terbayar lunas,” kata Pdt. Edy penuh syukur. SM