Jakarta,Victoriousnews.com,- Pengurus Perwil GBI Jakarta Barat resmi dilantik di GBI REM Daan Mogot, jalan raya Daan Mogot No.119, Jakarta Barat, Sabtu (30/9/2023).
Tampak hadir dalam acara tersebut pengurus BPD DKI Jakarta, yaitu: Pdt. Kiky Tjahjadi (Ketua BPD), Pdt. Maringan Tampubolon (Sekretaris BPD), Pdt. Agus Iriawan (Sekretaris 1 BPD), Pdt. Trisna Wahyudi (Wakil Ketua 1 BPD), Pdt. Petrus Legowo (Wakil Ketua 3 BPD), Pdt. Yohanes Abram Suala (Anggota MPL DKI Jakarta), Pdt. Freddy Zakaria (Mantan Ketua Perwil GBI Jakbar), Pdt. Paulus Supit (Ketua Perwil GBI Jakbar periode 2023-2027), Pdt. Pengky Andu (Senior Pastor GBI REM), para gembala GBI Jakarta Barat, serta para pengerja GBI REM.
Acara pelantikan ini diawali dengan ibadah syukur yang dilayani oleh Ketua BPD GBI DKI Jakarta, Pdt. Kiky Tjahjadi, M.Th. Dalam kotbahnya, Pdt. Kiky Tjahjadi mengusung tema “Ketulusan Dalam Pelayanan” (1 Pet 5:1-4). “Salah satu hal yang merusak pelayanan adalah pamrih. Hal inilah yang harus kita jaga agar pelayanan kita benar-benar tulus dan berkenan di hadapan Tuhan,” tutur Pdt. Kiky mengawali kotbahnya di hadapan puluhan hamba Tuhan yang hadir.
Menurut Pdt.Kiky, ada 3 poin penting yang dapat kita lakukan untuk menjaga ketulusan dalam pelayanan. Pertama, kita harus melayani dengan kerelaan. “Keterpaksaan akan menjauhkan seseorang dari mengerjakan sesuatu dengan semangat memberi yang terbaik, tak mungkin memberi yang ekselen. Jadi pelayanan itu diperlukan hati yang penuh dengan kerelaan dan menyukakan hati Tuhan,” tukas Pdt. Kiky.
Kedua, Kita harus melayani dengan penuh pengabdian. “Lawan kata pengabdian adalah mencari keuntungan. Pertanyaannya, hidup untuk melayani, atau melayani untuk hidup? Pastinya kita sepakat hidup untuk melayani. Intinya, seorang hamba sejati itu harus melayani dengan mengabdi dengan tulus,” paparnya
Ketiga, Kita harus melayani dengan keteladanan. “Pemimpin /pendeta yang baik bukan ditentukan oleh kotbahnya, tetapi oleh keteladanan. Jadi saya berharap, pengurus Perwil Jakarta Barat bisa jadi berkat, melayani dengan tulus, dan menjadi teladan untuk kemuliaan nama Tuhan,” pungkas Pdt Kiky di hadapan puluhan hamba Tuhan yang hadir.
Dalam acara tersebut juga diadakan serah terima jabatan (sertijab) dari Pdt Freddy Zakaria kepada Pdt. Paulus Supit (Ketua Perwil GBI Jakarta Barat) yang baru. “Perasaan saya hari ini nano-nano. Ada perasaan senang, terharu dan juga bangga. Saya senang dan bangga, karena pengurus Perwil Jakarta Barat ada yang diangkat menjadi salah satu pengurus BPD. Artinya, kinerja pengurus Perwil ini dilirik dan diperhitungkan oleh BPD. Nah saat ini saya juga senang, karena pelayanan sebagai ketua Perwil akan dilanjutkan oleh Pdt. Paulus Supit. Saya yakin beliau mampu menjalankan tugas-tugas Perwil. Saya terus berdoa dan mendukung setiap pelayanan Perwil untuk kemuliaan nama Tuhan,” ujar Pdt. Freddy kemudian menyerahkan berkas data serta sisa saldo keuangan kepengurusan semasa kepemimpinannya kepada Pdt. Paulus Supit sebagai Ketua Perwil GBI Jakarta Barat periode periode 2023-2027.
Sementara itu, Pdt. Paulus Supit, menjelaskan alasan mengapa warna seragam Perwil berwarna oranye. “Banyak yang tanya saya kenapa kok seragam Perwil warnanya oranye? Warna oranye itu juga dipakai seragamnya Badan SAR Nasional. Badan SAR ini kan tugasnya menyelamatkan orang lain dari bencana. Kemudian seragamnya petugas kebersihan DKI Jakarta juga warna oranye. Dan seragamnya klub Persija juga warna oranye. Nah secara filosofisnya, Perwil Jakarta Barat siap melayani, menyelamatkan (memenangkan) jiwa, membersihkan ‘kotoran’ atau hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan dan tentunya tetap cinta Jakarta sebagai kota dimana Tuhan tempatkan kita semua sebagai anak-anakNya,” ujar Pdt. Paulus Supit selaku ketua Perwil GBI Jakarta Barat.
Gembala GBI REM ini juga menyampaikan kesaksian sebelum ditetapkan dan dilantik sebagai Ketua Perwil Jakarta Barat menggantikan Pdt Freddy Zakaria. “Kalau mau jujur, saya dari awal tidak bersedia jadi Ketua Perwil. Karena ingin fokus melayani dan menggembalakan jemaat REM. Beberapa kali saya dipanggil Pak Kiky ke kantor BPD. Meminta saya untuk menjadi ketua Perwil saya tolak. Karena saya merasa tidak paham organisasi, dan saya tidak gila jabatan. Apalagi itu jabatan strategis wilayah Jakarta Barat yang membawahi ratusan gereja. Hingga akhirnya, yang keempat kalinya saya dihubungi Pak Kiky kembali. Saya sudah tidak bisa menolak, karena pasti dari Tuhan. Singkat cerita, saya telah dilantik bersama para Ketua Perwil se DKI Jakarta,” ungkap Pdt. Paulus.
Setelah membacakan SK pengurus, Pdt. Paulus Supit didampingi oleh Ketua BPD DKI Jakarta dan jajarannya mendoakan sekaligus mentahbiskan puluhan gembala GBI berseragam oranye yang siap melayani sebagai pengurus Perwil GBI Jakarta Barat. Kemudian seluruh “pasukan oranye” menerima SK sebagai tanda resmi menjadi pengurus Perwil GBI Jakarta Barat. SM