Persekutuan Doa Regatta Adakan Retreat di The Spring of Livingwater Retreat Resort-Bogor

Ragam2473 Views

BOGOR, VICTORIOUSNEWS.COM,- Selama tidak kurang 24 jam, Anggota Persekutuan Doa (PD) Regatta (Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara) berada di The Spring of Livingwater Retreat Resort Jalan Raya Waru Doyong Nomor 99 (Cisarua, Bogor, Jawa Barat). Dipimpin Pdt. Oke Supit., SH., MH., MBA (73 tahun, kelahiran 10 Oktober 1944) dan Pdt. Reo B Panggabean (Penre, singakatan Pendeta Reo), seluruh peserta berangkat dari berbagai lokasi di Jakarta, seperti: Kelapa Gading dan Pluit (Jakarta Utara), Kramat Jaya (Senen, Jakarta Pusat), Bintaro dan Kemang (Jakarta Selatan). Mengangkat tema “Retreat Regatta 2018”, mereka tiba di lokasi tersebut sekitar pukul 13.00 WIB, Senin, 30 April 2018.

Ini adalah penyelanggaran retreat pertama sejak PD Regatta dibentuk pasangan suami-istri, Oke Supit dan Rae Sita Supit (1 Juni 1945-20 Mei 2015) serta Minarni Chairani pada sekitar tahun 2012. Ketiga nama disebut tercatat sebagai warga Aparteman Regatta (Pantai Mutiara). Dibantu seorang pemusik yang memainkan keyboard, pemandu pujian (populer disebut WL, Worship Leader), dan multimedia untuk mempermudah mengikuti nyanyian pujian atau ayat-ayat Kitab Suci yang ditampilkan saat pengkhotbah menyampaikan khotbahnya.

                Seluruh peserta beristirahat dan duduk di bangku pada sebuah bangunan yang dipergunakan untuk makan bersama. Di situ, mereka saling berbagi cerita seputar pelayanan iman dalam kasih Kristus maupun kehidupan pribadi yang telah dan sedang dijalani masing-masing peserta serta makan bersama. Pada sore harinya, mereka mendapat kunjungan dari pemilik resort, Ps. Hadi D Setiawan, M.BA (Pembina GBI REM dan Ps. Lydia C Elia (YMGS GBI REM Cabang Bogor). Pasangan suami-istri ini melayani di Gereja Bethel Indonesia Rahmat Emmanuel Ministries (GBI-REM) di bawah penggembalaan Ps Abraham Conrad Supit untuk wilayah Bogor di Gedung Bakery Tan Ek Tjoan Jalan Siliwangi 176 (Bogor). Dengan mengendarai tiga kendaraan roda empat, mereka juga mendapat kunjungan ibu-ibu anggota Persekutuan Doa lainnya.  

Sekitar pukul 21.00 WIB, seluruh peserta berkumpul di sebuah ruangan. Setelah masing-masing mengambil posisi duduk, Penre tampil memimpin. “Ide penyelenggaraan acara ini sekitar 4 atau 3 bulan yang lalu. Retreat kali ini mengangkat tema ‘Lebih dari Pemenang’,” kata Penre. Beby Oudang (mantan Calon Bupati Minahasa) dan Fice Syam tampil memberikan kesaksian seputar perjalanan kehidupan yang baru saja dialami. Beby Oudang berkisah seputar perjuangan imannya dalam menjalani kehidupan rumah tangga dengan suami yang sempat tidak seiman. “Suami saya meninggal pada Minggu, 8 April 2018. Saya percaya, dia sudah bersama Bapa di Sorga. Tiga tahun, saya berlutut, berdoa, dan terus bergumul agar suami juga menerima keselamatan di dalam Kasih Kristus,” ujar Beby Oudang.

Sedangkan, Fice Syam menceritakan kebesaran Tuhan tentang perjuangannya membesarkan dua cucu yang ditinggalkan ayahnya dalam kecelaaan pesawat saat menjalankan tugas kenegaraan sekitar 9 atau 10 tahun lalu. Sang cucu dapat menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di bidang hukum dan mengikuti pendidikan kemiliteran di Magelang (Jawa Tengah) seperti pendidikan yang pernah dijalani almahum sang ayah. “Sungguh besar kuasa Tuhan, hingga memasuki usia 78 tahun ini, saya mendapat kekuatan untuk menjalani kehidupan di dalam kasih-Nya,” ujar Fice Syam yang lahir pada 25 April 1940 ini. Di usia tersebut, Fice tetap mampu mengendarai kendaraannya sendiri di berbagai wilayah DKI Jakarta. Tiba di lokasi retreat di Cisarua menjadi catatan prestasinya sendiri dalam mengendarai mobil yang berangkat dari komplek kediamannya di daerah Bintaro (Jakarta Selatan).

Sesaat berlalu, seluruh peserta diminta untuk berhitung dan menyebutkan angka 1 hingga 4. Setelah seluruh peserta menyebutkan nomor-nomor masing-masing, mereka diminta berkumpul sesuai nomor-nomor yang disebutkan. Nomor 1 berkumpul dengan nomor 1 begitu seterusnya hingga nomor 4 bergabung dengan nomor 4 hingga membentuk 4 group. Masing-masing kelompok diminta memberikan nama pada group. Kelompok 1 kemudian mengambil nama ‘Daniel’, ‘Maria’ (Kelompok 2), ‘Daud’ (Kelompok 3), dan ‘Ester’ (Kelompok 4). Seluruh kelompok diminta untuk membuat yel-yel selama sekitar 2 menit. Dalam yel-yel tersebut harus menyebutkan minimal 2 kali nama group atau kelompoknya.

Ps.Hadi D Setiawan (kiri) bersama Ps. Oke F Supit (kanan)

Keempat kelompok kemudian diberikan sejumlah lembaran koran bekas beserta peralatan tulis-menulis seperti Lem kertas, Gunting, Selotip, Spidol, dan sejumlah kertas warna. Semuanya kelompok diminta untuk merancang dan membuat baju dari bahan kertas koran tersebut. Di dalam rancangan masing-masing harus disertakan tema rancangan beserta ayat pendukung tema rancangan. Kelompok 1 bertema ‘Semi Dress’ (Galatia 20), Kelompok 2 ‘Jubah Zaman Now atau Jubah Masa Kini’ (I Tesalonika 5:16), Kelompok 3 ‘Ketopong’ (Roma 8:37), dan Kelompok 4 mengangkat tema ‘Jubah Kebenaran’ (Yohanes 14:6).

Dua orang Juri masing-masing Oke Supit dan Hadi Setiawan memberikan nilai antara 40 hingga 80 kepada seluruh kelompok. Nilai 50:70 diraih Kelompok 1, 60:60 (Kelompok 2), 40:40 (Kelompok 3), dan 70:80 (Kelompok 4). “Dalam permainan bukan individual, tapi tim. Meskipun ada yang memilih memainkan sendiri. Bagaimana dapat melakukan yang benar? Kita harus tahu bahwa kita hidup dalam kebersamaan,” urai Oke Supit. “Yang tak kalah menarik adalah kelompok Daniel yang tertinggal celananya,” kelakar Hadi Setiawan disambut tawa seluruh peserta. Setelah menyantap snack Pisang Goreng beserta Kacang Rebus, seluruh peserta beristirahat di kamar-kamar atau bangunan-bangunan rumah yang telah ditentukan.

Hari kedua, 1 Mei 2018. Sri Ning Rahayu (kakak kandung Walikota Jakarta Timur periode 20 Desember 2012–2 Januari 2015, Drs HR Krisdianto MSI) dan Evie Nasution dengan sebuah kendaraan beroda 4 yang dikemudikan sang sopir. Dua nama ini kemudian masuk Kelompok 1 dan Kelompok 3. Keempat kelompok kemudian diberikan kesempatan untuk Sharing kepada group masing-masing dan diberikan penilaian. Penilaian akhir diberikan dari cerita dan drama pendek yang ditampilkan menjelang akhir acara.

Renungan retreat disampaikan oleh Oke Supit. Dalam renungan berjudul “Lebih dari Pemenang’ tersebut, mantan politisi Partai Golkar ini menyoroti beberapa hal penting, termasuk proteksi dan healing. Sejumlah ayat pendukung diambil dari II Korintus 3:17-18; Roma 5:1-5l, 8:16; Yesaya 53:5; Mazmur 91:14-16; Wahyu 1:3; I Timotius 4:7b-10; Yohanes 14:17-18, 25-27; dan I Yohanes 2:25-27. “Kita mendapatkan keselamatan, kesembuhan, penyertaan, dan janji-janji Tuhan yang penuh kepastian. Tetap tekun dalam doa dan setia sampai kesudahan zaman,” tandas Oke Supit.

Akhirnya, nilai total dari seluruh kegiatan dan perlombaan masing-masing kelompok adalah 470 (Kelompok 1), 530 (Kelompok 2), 410 (Kelompok 3), dan 550 (Kelompok 4). Dua kelompok nilai tertinggi diberikan souvernir dari Conny Arya Collection, yaitu Kelompok Ester dan Kelompok Maria. Souvernir juga diberikan kepada peserta pria terfavorit (Willem Hui) dan Beby Oudang sebagai peserta wanita favorit. Merry Sanger menjadi nominator peserta wanita terfavorit akhirnya mendapatkan souvernir tas wanita setelah nomor 13 yang dibagikan dinyatakan keluar sebagai peraih souvernir yang disediakan. Kesukacitaan dan kebahagiaan sangat mewarnai seluruh peserta retreat kali itu. Acara ditutup dengan doa dan makan bersama. Seluruh peserta akhirnya kembali ke tempat kediaman masing-masing di sejumlah penjuru Jakarta pada sekitar pukul 13.30 WIB. (Epaphroditus Ph M dan Stevano Margianto).