Membangun Mezbah Doa Dalam Keluarga

Gaya Hidup, Ragam, Religi12399 Views

Gereja adalah keluarga Allah yang berdiam di dunia. Sebagai keluarga Allah kita dimaksudkan untuk menikmati Tuhan dan menikmati relasi kasih persaudaraan di dalam kehidupan bergereja.  Kita beruntung memiliki gereja untuk menjadi wadah bagi kita untuk menikmati kehidupan sebagai keluarga Tuhan. Namun, tidak berhenti sampai di sana. Tuhan pun memberikan kepada kita masing-masing keluarga dalam ikatan darah dan daging. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.  Masing-masing kita sekaligus adalah anak dan orang tua. Dan penting bagi kita untuk menjaga kehidupan rohani keluarga kita di rumah.  Disinilah pentingnya membangun mezbah keluarga.

Sebagaimana Kristus adalah kepada gereja, Kristus seharusnya juga adalah kepala Agung dalam keluarga Kristen. Kristus adalah pusat kehidupan dalam keluarga. Dia yang menjadi alasan keluarga berdiri, dan Tuhan juga yang menjadi sumber kebahagiaan dalam keluarga. Mezbah keluarga dimaksudkan untuk menempatkan Kristus sebagai yang utama dalam keluarga orang percaya.  Inilah yang disebut sebagai mezbah keluarga.

Sederhananya, mezbah keluarga merupakan waktu yang dikhususkan oleh seisi rumah untuk menyembah Tuhan bersama sebagai keluarga. Seluruh anggota keluarga dapat: memuji Tuhan, merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama.  Tiga hal ini kelihatannya sama saja dengan aktifitas kita di gereja.  Jika memang sama, lalu mengapa harus dilakukan di rumah lagi?  Apa istimewanya ibadah dalam keluarga?

Doa, Pujian dan penyembahan dalam keluarga merupakan pengingatan bahwa Kristus sebagai yang utama keluarga.  Kristus tinggal dalam rumah kita. Dia adalah Kepala Keluarga Agung yang dibutuhkan oleh seluruh anggota keluarga. Mezbah keluarga merupakan saat perhentian dimana seluruh anggota keluarga diingatkan kembali bahwa Kristus hadir dalam rumah tangga kita.

Semua ini hanya dapat terjadi jika keluarga kristen sungguh-sungguh meninggikan Kristus dalam keluarga kita! Dengan Kristus sebagai Kepala Keluarga yang Agung dalam mezbah keluarga, rumah kita akan menjadi rumah berkat.  Rumah kita tidak akan menjadi rumah yang penuh dengan kutuk, sumpah serapah, perselisihan, permasalahan; jika Kristus berdiam di dalamnya.

Dunia saat ini berada dalam titik terendah kehancuran moral masyarakatnya.  Kita hampir tidak dapat menyebutkan satu dosa pun yang belum pernah dilakukan oleh manusia. Segala hukum yang pernah Allah berikan telah dilanggar seluruhnya.  Manusia—bahkan orang-orang yang mengaku diri Kristen—tidak lagi terlalu peduli dengan “kehendak Tuhan”, yang terpenting adalah “kehendak saya” yang terpenuhi.

Seks bebas kaum muda. Perselingkuhan dalam rumah tangga. Ijin menikah bagi pasangan gay dan lesbian yang mulai banyak disetujui di banyak negara.  Oleh sebab itu, Mezbah keluarga merupakan sarana terbaik untuk membangun kehidupan rohani yang baik bagi seluruh anggota keluarga.  Renungan firman dan doa yang dinaikkan akan memberikan Alkitab sebagai firman Tuhan menjadi standar kebenaran yang mutlak bagi kehidupan anak-anak.

Mulailah Sedikit demi Sedikit. Ingatlah bahwa tidak seorang pun mampu lari marathon tanpa berlatih sedikit demi sedikit terlebih dahulu. Hal yang sama berlaku untuk memulai kehidupan doa dalam keluarga. Tidak perlu mengumumkan bahwa kita akan mengambil setengah jam setiap hari untuk berdoa bersama, mulai hari ini!   Ini sangat tidak bijaksana, karena akan terdengar saat otoriter dan memaksa.

Ketika memulai mezbah keluarga, belajarlah untuk peka terhadap kenyamanan anak-anak dan semua yang ikut dalam ibadah itu. Pada prinsipnya, jangan sampai kehidupan doa keluarga ini menjadi hal yang bertele-tele dan malah dibenci oleh anak-anak. Baik sekali jika sebelum saling mendoakan, masing-masing anggota keluarga mensharingkan apa yang menjadi pergumulan mereka untuk didoakan. Dengan cara demikian, orang tua dapat lebih mengerti pergumulan anak dan anak pun mengerti pergumulan orang tuanya. tabloid victorious edisi 796