GBI SIAP MASUK ERA PELAYANAN DIGITALISASI “GREAT”

Nasional, News2276 Views
Pdt. Dr. Japarlin Marbun (Ketum BPH GBI)

Jakarta,Victoriousnews.com, Ketua Umum Badan Pekerja Harian  Sinode Gereja Bethel Indonesia (BPH-GBI), Pdt. Dr. Japarlin Marbun, dalam bincang-bincang siang dengan wartawan Kristiani mengungkapkan hasil kinerjanya selama memimpin 4,5 tahun memimpin GBI.

Pada awal kepemimpinannya, GBI meluncurkan tagline “GBI MANTAP”. Kata MANTAP adalah singkatan dari: M (Maju/ Mandiri), A (Andalkan Tuhan), N (Niat Tulus dan Kudus), T (Tertib), A (Ayomi) dan P ( Profesional). “Semua itu didasari dengan memprioritaskan pemantapan organisasi, pemantapan database dan pemantapan pelayanan GBI melalui bidang-bidang pelayanan yang ada. Artinya, bagaimana setiap organ dapat bersinergi dan satu visi dengan sebuah sistem yang baik. Puji Tuhan, saat ini kita sudah bisa tahu berapa jumlah Pendeta di GBI termasuk Pendeta Muda (Pdm), jumlah Pendeta pembantu (Pdp),  berapa jumlah gereja GBI dan jemaatnya melalui pemantapan database yang dahulu tidak diketahui. Begitu juga ada berapa asset yang dimiliki oleh GBI, dengan sistem tersebut semuanya bisa diketahui secara transparan,” ujar Japarlin yang juga penasihat DPP Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) ini di Kantor Graha Bethel, Jl. Jend. A Yani, Jakarta Pusat (Senin 8/7/2019).

Menurut Japarlin, selain keterbukaan informasi publik, saat ini GBI di bawah kepemimpinannya telah berhasil melakukan kerjasama dengan 2 Bank nasional (BCA & BRI)  guna transparansi keuangan gereja melalui virtual account. Ia mencontohkan, ada seorang pendeta melaporkan nihil pembayaran pajaknya. Tetapi ternyata di rekening banknya ada uang 3 Miliar. Padahal uang tersebut adalah uang untuk pembangunan gereja. Nah, untuk memisahkan antara uang pribadi atau uang gereja tersebut, maka GBI meminta gembala lokal agar membuka rekening atas nama gereja,” papar Japarlin yang dikenal akrab dengan wartawan media kristiani.

Apa Visi besar, jika terpilih dan kembali memimpin GBI Ke depan?, Jika dipercaya kembali memimpin (periode kedua) BPH GBI pada sidang sinode GBI pada 27-30 Agustus 2019 yang akan datang, Japarlin akan melakukan digitalisasi pelayanan gereja yang “GREAT”. GREAT adalah kepanjangan dari G=Growing Church (Gereja yang bertumbuh maksimal untuk mencapai 10.000 gereja), R=Relevant Church (Gereja yang menjawab kebutuhan), E=Excelent Service Church (Gereja yang melayani dengan urapan Roh Kudus dan Ekselen) , A=Acountable Church (Gereja yang dapat dipertanggungjawabkan secara teologis, organisasi, keuangan dan administrasi) dan T=Transformation Nations (Gereja yang mentransformasi bangsa-bangsa).  “Saat ini ada 20.000 gereja GBI yang tersebar di wilayah Indonesia dan luar negeri, dengan jumlah jemaat 3 juta jiwa. Untuk mensinergikan pelayanan dan koordinasi dibutuhkan digitalisasi. Ini kan era digitalisasi. Kalau kita tidak tahu kekuatan kita, bagaimana kita bisa melakukan sesuatu. Saya ingin GBI bukan cuman berdampak kepada gereja dan jemaatnya tetapi juga berdampak bagi lingkungan sekitar, bangsa dan negara,” papar Japarlin sekaligus menginformasikan bahwa pelaksanaan sidang sinode sudah mencapai quorum 50+1 peserta yang telah mendaftar (1700 peserta dari 2900 peserta sidang) dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. SM