Jakarta, Victoriousnews.com,-“Ini adalah momentum yang sangat penting agar ada akselarasi yang bisa dilakukan PGLII ke depan. Banyak sekali yang akan kita laksanakan ke depan, khususnya membangun hubungan dengan sinode-sinode gereja, hubungan dengan pemerintah, dengan semua elemen masyarakat, termasuk dengan lintas agama. Itu sebabnya eksistensi PGLII ke depan terus bergerak maju,” tutur Ketua Umum Persekutuan Gereja- Gereja & Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) DKI Jakarta, Pdt. Dr. RB Rory,M.Th didampingi oleh Sekretaris Umum PGLII DKI Jakarta, Pdt. Dr. Antonius Natan, M.Th kepada wartawan sebelum acara ibadah syukur HUT PGLII ke 48 dimulai.
Lanjut Pdt. Rory, pesan HUT PGLII ke 48, bahwa, PGLII kembali kepada komitmen awal yaitu esensi yang amat penting adalah memberitakan Injil. “Jadi spirit Injil ini akan kita kembangkan. Kita memiliki komitmen sesuai Amanat Agung Tuhan Yesus, yaitu memberitakan Injil. Sesuai dengan tema,
‘Teguh Berdiri Dalam Kuasa Injil’. Ini berarti bahwa pentingnya gereja harus kembali kepada keteguhan, kekokohan untuk memberitakan Injil. Selain itu, inilah saatnya kita merajut kembali hubungan dengan masyarakat yang nyaris terbelah akibat dampak dari Pilpres. Gereja pun terkena dampaknya. Jadi momentum HUT 48 ini kita membangun hubungan, memberikan nilai-nilai yang penting dalam pembangunan bangsa dan negara,” tandas Pdt. Rory yang diaminkan oleh Sekum PGLII DKI, Antonius Natan di GRHA Gereja Pemberita Injil (Gepembri), Kelapa Gading, Jakarta Utara (Rabu, 17/7) malam.
Sedangkan Pdt. Dr.Antonius Natan menyinggung event akbar PGLII yang akan menggelar World Evangelical Alliance (WEA). “Dalam waktu dekat kita juga akan mengadakan World Evangelical Alliance (WEA), yakni bulan November di SICC Sentul. Sebelumnya, kita akan melakukan audiensi dengan Gubernur DKI dalam rangka menjelaskan pelaksanaan WEA. Dalam pembukaan WEA diperkirakan akan dihadiri 1000 umat dan 133 negara. “WEA ini hanya untuk pemimpin umat, bukan untuk jemaat. Dan isunya adalah global untuk para pemimpin gereja dan komitmen kami adalah kepada kaum Injili,” papar Antonius.
Sementara itu, Romo Hendri Wibowo mewakili pemimpin Katolik yang tergabung dalam Forum Umat Kristiani (FUKRI) yang hadir dalam ibadah HUT PGLII, mengungkapkan, bahwa, semangatnya supaya semua menjadi satu. “Walaupun kita liturgi ibadahnya berbeda, tetapi Kristus tetap menjadi tujuan dan yang menyatukan kita. Nah, kita mewujudkan persaudaraan sejati itu melalui hal-hal sederhana. Misalnya, dengan kehadiran. Kita bisa merayakan, makan, berjumpa, bersalaman, bercakap-cakap tentang iman dan pengalaman. Tanpa kehadiran, persaudaraan itu jadi kurang lengkap. Sekarang ini jika digantikan dengan dunia maya seolah-olah mengucapkan selamat itu sudah selesai. Itu belum cukup. Persaudaraan sejati, itu harus berjumpa. Dan bagi saya, sinergi positif di dalam persaudaraan ini adalah, kita bisa saling menguatkan iman kita akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat. Kita juga memberikan kesaksian tentang indahnya persatuan. Kita juga saling menghargai dan merawat kekayaan masing-masing tradisi gereja,” tutur Romo Hendri. SM