SENTUL,Victoriousnews.com,- Persidangan lanjutan General Assembly World Evangelical Alliance (GA-WEA) yang berlangsung di Sentul International Convention Centre (SICC), sejak tanggal 7 sd 13 November 2019 membahas 3 isu besar, yakni Global, Generation dan Gender. Nah, pada hari ketiga persidangan, Sekjen WEA, Bishop Efraim Tendero tiba-tiba mengatakan ingin bertemu seluruh pengurus serta anggota Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII). Pembicaraan akhirnya dilakukan di VVIP Lounge usai makan siang.
Dalam pembicaran itu, Bishop Efraim Tendero kembali menegaskan bahwa terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Sidang Umum WEA 2019 merupakan hal yang tidak terduga. “Sebenarnyaa sudah ada beberapa tawaran yang masuk. Di antaranya dari Korea Selatan dan Ethiopia. Secara fasilitas dan pendanaan, Korea Selatan sangat siap. Sementara Ethiopia menjadi kandidat karena faktor sejarah. Kita tahu bahwa Alkitab menyebutkan kekristenan masuk ke Afrika melalui seorang sida-sida Ethiopia yang ditemui Filipus di jalan sunyi (Kis. 8:27-38). Jadi akan sangat luar biasa jika Sidang Umum WEA 2019 diadakan di tempat yang sangat bersejarah bagi kekristenan.
Namun saat saya berdoa, rupanya Tuhan justru menginginkan Indonesia menjadi tuan rumah. Saat saya sampaikan hal ini kepada Pdt. Nus Reimas, Ketua Majelis Pertimbangan PGLII, ia bilang akan mendoakannya dulu. Menyelenggarakan acara bertaraf internasional seperti ini pasti memerlukan persiapan matang dan biaya yang tidak sedikit. Jadi kalau nantinya Indonesia menyatakan tidak siap, saya bisa memakluminya.Beberapa pekan kemudian, Pdt. Nus Reimas minta saya segera meneleponnya. Sambil menangis, ia mengatakan bahwa setelah berdoa mendapat peneguhan untuk mengambil tawaran menjadi tuan rumah Sidang Umum WEA 2019. Saya terkejut. Lantas bagaimana dengan dananya? Pdt. Ronny Mandang yang kemudian saya hubungi mengatakan Tuhan akan menyediakannya.Hari ini saya melihat bagaimana Sidang Umum WEA 2019 berlangsung dengan baik. Meski acara belum selesai, saya terkesan dengan cara panitia bekerja. Salah satu peserta Sidang Umum WEA 2019 yang sudah bergabung di WEA selama lebih dari 50 tahun, dan pernah mengikuti Sidang Umum WEA di berbagai negara, mengatakan bahwa ini merupakan salah satu Sidang Umum WEA terbaik yang pernah diikutinya. Oleh karena itu, saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” tukas Tendero, selanjutnya ditutup dengan doa dan foto bersama. SM