Dukung HUT Perwamki ke-17, Frans Ansanay, SH,M.Th, M.Pd: Saya Berharap Perwamki Memberitakan Kebenaran & Membawa Terang Kristus

Perayaan HUT ke 17 Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, didahului dengan diskusi webinar dengan mengusung tema “Persekusi Terhadap Umat Kristen, Mengiba atau Melawan”. Diskusi yang digelar pada hari Rabu, 28 Oktober 2020, pukul 15.30 Wib ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni: Bonar Tigor Naipospos (Setara Institute), Antonius Natan (Pengamat Sosial), Celestino Reda (Pengamat Media), Agus Panjaitan (Wartawan Spektrum), serta dimoderatori oleh Uya Pinta Panjaitan dan Paul Maku Goru.

Selanjutnya, pada puncak HUT ke 17 PERWAMKI, akan digelar pada hari Selasa, 10 November 2020 di Hotel Aviary, Bintaro, Tangerang Selatan pukul 17.00 Wib, Boulevard Bintaro, Jl. Raya Pd. Aren No.3A, Pd. Jaya, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Pagelaran puncak HUT yang mengusung tema besar “Bergeming Walau Diimpit Pandemi” diisi beragam acara menarik bakal tersaji dalam momen tersebut. Diantaranya adalah: Perwamki akan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dinilai memiliki prestasi bagi masyarakat, gereja, bangsa dan Negara. Selain itu Perwamki juga akan meluncurkan Buku berjudul “Jurnalisme dan Makna kehadirannya”; meluncurkan Mars Perwamki; Potong Tumpeng HUT, Pagelaran Tarian Etnik Indonesia dan Musikalis Puisi.

Majelis Tinggi Sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI), Willem Frans Ansanay, SH, M.Th, M.Pd, berharap kehadiran PERWAMKI dapat menjadi garam dan terang ditengah-tengah umat Kristiani di Indonesia, dalam membangun bangsa dan negara serta Gerakan Oikumenis. Seiring bertambahnya usia, lewat kiprah para wartawan yang tergabung dalam PERWAMKI, dapat terus membawa terang Kristus dalam setiap pemberitaan. Semoga dengan bertambahnya usia PERWAMKI, saudara-saudara wartawan yang tergabung di PERWAMKI dapat terus membawa terang Kristus dalam setiap pemberitaan lewat media-media yang dipimpinnya,” tutur Frans yang juga Ketua Sekolah Tinggi Teologia Injili Jakarta (STTJA).

 

Frans juga mengatakan agar para wartawan di PERWAMKI dapat memuat dan menerbitkan berita-berita secara berimbang. Menurutnya, sebagai wartawan, sudah selayaknya memberikan berita yang berimbang kepada para pembaca. Sebaliknya, kalau ada wartawan yang sampai berpihak, itu sama saja mengerdilkan medianya sendiri. “Saya mendorong para wartawan di PERWAMKI terus menjadi alat kontrol, tidak hanya di dalam lingkungan kekristenan, tetapi dalam berbangsa dan bernegara. “Saya pribadi berharap banyak supaya PERWAMKI berada dalam gerakan Oikumenis, memberitakan yang benar, kritis dan tegas serta dalam koridor keseimbangan berita. Begitupun dalam berbangsa dan bernegara, wartawan PERWAMKI harus berani memberitakan kebenaran, mengkritisi dengan tegas tetapi dalam koridor keseimbangan berita,” tukasnya. SM