Penang, Malaysia,Victoriousnews.com, Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tabgha, George Town, Penang yang digembalakan oleh Ps. Tomson Lumbangaol ini memiliki visi “Menjadi Sahabat Bagi Orang Sakit” di Penang, Malaysia.
Gereja yang rutin menggelar ibadah setiap hari Minggu, pukul 14.00 di Hotel Berjaya, ini cukup populer bagi orang Indonesia, terutama yang sedang melakukan pengobatan di berbagai Rumah Sakit di Penang. Lawatan dan hadirat Tuhan luar biasa ketika pujian dan penyembahan dilantunkan.
Isma Sihombing sang Worship Leader pun mengajak jemaat yang hadir dalam ibadah tersebut sungguh-sungguh berserah penuh kepada Tuhan.
“Hampir setiap hari saya mengunjungi beberapa Rumah Sakit di Penang. Kebanyakan yang sakit adalah orang Indonesia. Ada yang sakit kanker, jantung, diabetes, dan sebagainya. Saya juga heran, kenapa orang Indonesia, banyak yang sakit? Ternyata setelah diselidiki dalam pelayanan saya, orang yang sakit, kebanyakan (tetapi tidak semua) memiliki masalah dalam dirinya. Entah kepahitan, iri, dengki, dendam, dan lain sebagainya,” ujar Ps Tomson yang diberikan Tuhan karunia kesembuhan saat memulai kotbahnya.
Ps. Tomson mengutip kitab Ayub 7: 1,”Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?”. Serta memberikan tema kotbahnya “Menang Atas Pergumulan Hidup”. Menurutnya, pengertian bergumul, itu bukanlah yang sedang menderita kanker, juga bukan saat kita tidak punya uang. Tetapi saat kita mampu meng-entertainer diri, orang lain dan meng-entertainer Tuhan. Maksudnya meng-entertain dalam pengertian positif, kita mampu menghibur/menyenangkan dan melayani diri sendiri, orang lain dan secara khusus menyenangkan hati Tuhan,” tutur Ps. Tomson bersemangat.
Lanjut Ps. Tomson, pergumulan atau masalah yang kita alami itu ada 3 macam. Pertama, Ada masalah yang datang tak terduga (9 %). Kedua, Masalah yang datang karena akibat dari perbuatan diri kita sendiri (90 %). Dan ketiga, Masalah yang datang dari interaksi dengan orang lain (1 %). “Bergumul/Masalah yang datang tak terduga, merupakan bagian yang tidak kita mengerti tetapi terjadinya tiba-tiba atas hidup kita. Contoh dalam Alkitab adalah: kisah Ayub. Nah, bagaimana sikap kita jika persoalan itu datang tiba-tiba? Tentu kita harus meneladani sikap Ayub, yakni bersyukur kepada Tuhan, bukan mengeluh. Disinilah kita diajar untuk naik kelas dalam keimanan lebih tinggi. Kemudian masalah yang datang karena perbuatan kita sendiri. Jika hal itu yang terjadi, maka respons kita harus bertobat. Jangan mengejar hawa nafsu duniawi. Karena pasti ada sebab dan akibat atas perbuatan kita sendiri (hukum tabur tuai). Lalu bagaimana dengan masalah yang datang karena interaksi sosial? Tentu saja kita tidak bisa menghindari interaksi dengan orang lain. Jika kita sudah berbuat baik, kemudian disakiti, difitnah, dikecewakan, dan lain sebagainya, maka sikap kita adalah harus melepaskan pengampunan. Jangan pernah berhenti melayani orang lain sekalipun ada masalah. Maksudnya, sekalipun kita bergumul,jangan pernah lari dari pergumulan,” pungkas Ps.Tomson sembari mengutip kitab Amsal 14: 30 dan Mazmur 118: 14.
Selain dikuatkan dengan firman Tuhan, dalam ibadah tersebut jemaat merasa sangat diberkati oleh kesaksian Bapak David. “Saya dulu hidup sangat susah, bahkan untuk makan pun saya sering diberi oleh tetangga. Namun saya tetap mengandalkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Pernah suatu ketika dalam ibadah minggu,saya tidak punya uang untuk persembahan, tetapi saya pura-pura memberi dengan mengulurkan tangan ke kantong persembahan. Disitulah saya memdengar suara, ‘kamu tidak boleh bohong’. Mulai saat itu saya minta ampun dan berdoa kepada Tuhan. Kemudian, saya mendengar suara agar memberikan perpuluhan dibalik kekurangan. Kemudian saya lakukan, awalnya agak berat. Tapi ternyata Tuhan itu dahsyat. Keuangan saya mulai diberkati.Hingga akhirnya Tuhan berikan pekerjaan yang luar biasa, dan saya pernah berikan perpuluhan hingga 10 juta dan terus naik. Disitulah saya terus berserah dan berdoa kepada Tuhan, agar diberikan karunia memberi. Singkat cerita, ketika saya sudah dalam posisi diberkati, diajar agar memuliakan nama Tuhan dengan harta, tidak boleh sombong dan harus tetap mengandalkan Tuhan. Disini, bukannya kita tidak ada pergumulan, tetapi justru untuk menaikkan keimanan kepada Tuhan, saya sempat divonis dokter memderita tumor otak. Awalnya kepala saya sering pusing-pusing. Setelah dicek, ternyata saya positif menderita tumor di otak. Dengan berbagai pengobatan, hingga membuat keuangan saya drop lagi. Tetapi anehnya, ketika saya butuh dana pengobatan yang nilainya ratusan juta, ada saja orang yang Tuhan kirim untuk menstransfer senilai uang pengobatan tersebut. Kini, saya beriman dengan teguh, bahwa saya sudah sembuh. Segala macam sakit penyakit ini saya imani telah sembuh. Saya datang ke Penang ini, hanya butuh rekam medis bahwa saya sudah sembuh,agar ketika kesaksian itu benar-benar didukung dengan fakta,” papar David.
Di akhir ibadah kebaktian kesembuhan ilahi para jemaat yang sakit dan mau didoakan secara khusus didaulat maju ke depan mimbar. Momen inilah jemaat merasakan jamahan Tuhan dan disembuhkan luar biasa. Margianto