Jakarta,Victoriousnews.com,-Yayasan Gracia Global Indonesia menggelar soft opening ceremony Sekolah Tinggi Theologia Gracia Global Indonesia (STT GGI) sekaligus seminar kajian theologia dengan tema “Thelogy Of Grace” melalui jejaring virtual zoom (Sabtu, 20/2/21). Acara yang diselenggarakan di Apartemen Mitra Bahari Tower B Lt. Dasar No.03 (BD-03) Jalan Pakin No.1 Penjaringan Jakarta Utara ini menghadirkan Dr. Stevri Indra Lumintang, Th.D.D.Ed sebagai pembicara seminar. “Istilah Grace inilah yang membedakan agama Kristen dan agama-agama lain. Agama Kristen adalah agama anugerah, bahwa anugerah mendahului sesmua aturan/hukum gereja (agama). Karena anugerah, orang beribadah, mentaati. Sedangkan agama-agama lain adalah agama usaha, bahwa semua aturan/hukum agama mendahului anugerah Allah (orang beribadah supaya beroleh Rahmat/Karunia,” ujar Dr.Stevri Indra dalam pemaparannya via zoom yang diikuti oleh sekitar 200-300 peserta dari berbagai kota di Indonesia dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia maupun Korea.
Sesuai dengan susunan acara, sebelum pembukaan STT GGI dan seminar didahului dengan ibadah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan Mars STT GGI, penyerahan bendera Yayasan kepada unsur STT GGI, menayangkan profil yayasan, profil dosen serta pengurus STT GGI.
Pembina Yayasan sekaligus Ketua STT Gracia Global Indonesia, Dr. Zevrijn Boy Kanu.,M.Th., M.Pdk., SH, MA,MH, menjelaskan, bahwa, Gracia Global Indonesia sebuah lembaga pendidikan yang awalnya di bangun di Batam sejak tahun 2005-2008, saat itu namanya STT Gracia. “Ketika saya melayani di Batam tahun 2005 sd 2008, saya mendirikan STT Gracia. Kemudian tahun 2009 saya pindah ke Jakarta, dan teman saya namanya Pak Nainggolan yang melanjutkan STT Gracia Batam, sekarang sudah berkembang. Nah sampai saat ini masalah legalitasnya belum selesai, maka kita lengkapi namanya menjadi STT Gracia Global Indonesia. Gracia itu anugerah, Global itu diberikan secara luas di seluruh dunia. Setelah dunia mengetahui, pasti mereka akan bertanya, datang dari mana Gracia Global, ya Indonesia,” tutur Dr. Boy yang juga sebagai pengacara.
Pada tahun 2009, Boy pindah ke Jakarta dan memulai rencana membuat sekolah serta mencari orang yang tepat untuk melanjutkan membangun sekolahtersebut. Namun, pada saat itu ia mendapat tawaran Pdt Yohanes Henukh (ketua STT Pokok Anggur) untuk mengajar di STT tersebut. Akhirnya, keinduan untuk membuka GGI itu tergenapi dan bertemulah orang-orang yang tepat untuk membuka kembali sekolah yang pernah di rintis di Batam lalu pindah ke Jakarta. Nah akhirnya di tahun ini 2021 baru terlaksana mendirikan STT Gracia Global Indonesia (GGI), tentu karena masih tercatat sebagai pengajar di STT Pokok Anggur maka dengan terlebih dulu meminta mengundurkan diri dari STT Pokok Anggur.
Menurut Boy, dasar mendirikan STT GGI adalah menyadari kebutuhan para pelayan Tuhan yang masih minim. “Apalagi di tengah suasana pandemi Covid-19 ini banyak orang yang tinggal di rumah. Nah dalam suasana di rumah ini kita bisa berkarya. Oleh karena itu, STT GGI ini tampil dengan segala kekurangannya ingin memberkati bangsa ini. Menyebarkan anugerah Allah dengan misi Gracia/Grace atau anugerah, supaya setiap orang bisa menerima anugerah Allah. Secara global, anugerah itu artinya harus diberikan secara global. Tujuan dari STT GGI ini berdiri untuk menganugerahkan keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus untuk masyarakat secara global. Artinya berbagai benua harus mendengarkan berita anugerah ini,” tukas Boy yang juga aktif di lembaga Advokat PERADI.
Mengapa namanya Gracia Global? Lanjut Boy, nama ini datangnya dari Tuhan.Tidak ada istilah yang lain yang lebih tepat, selain Anugerah/Grace/Gracia itulah yang paling tepat. “Kita menggunakan istilah Gracia atau Grace sebagai anugerah Allah yang berlimpah yang tidak semua orang mengetahuinya. Dimana Gracia itu berarti anugerah, dan anugerah ini harus disampaikan secara global atau seluruh masyarakat dunia yang berasal dari Indonesia, itu filosofinya, artinya seluruh dunia harus tahu seperti ayat Matius 28: 19-20, kabarkan injil ke seluruh dunia bagi mereka yang percaya.
Boy mengatakan, pertimbangan masih situasi pandemi untuk proses perkuliahan nantinya dilakukan secara online, sambil menunggu legalitas hingga selesai. Sekalipun masih menunggu legalitas tetapi dasarnya adalah undang-undang dasar 45 alienia ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, konsep mencerdaskan bangsa adalah bukan hanya pengetahuan tetapi juga akhlak sikap karakter moral. “Jadi kami mendirikan sekolah ini untuk mempersiapkan moral,” tutur Boy sembari menambahkan bahwa Kampus GGI berada di Bekasi dan akan dimulai proses belajar mengajar pada Bulan Mei karena penerimaan mahasiswa dimulai bulan Mei 2021.
Apa saja keunggulan STT GGI? Kata Boy, setidaknya ada 3 keunggulan yang dimiliki oleh STT Gracia. Pertama, setiap mahasiswa harus paham hukum. Kenapa?, karena pendirinya sendiri berlatar belakang hukum di mana dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa harus memahami pengertian-pengertian hukum, nantinya akan di bawa dalam masyarakat luas. Sehingga ke depannya alumni-alumninya memahami hukum meskipun tak terlalu mendalam, tetapi ketika turun di tengah-tengah masyarakat mereka mampu membela dan menolong orang-orang yang terkena masalah hukum. Kedua, GGI juga akan mengajarkan wirausaha. Dengan bekal wirausaha yang didapatkan mereka mampu berkreasi di lapangan. Selama ini pendeta hanya dibekali secara teologi sehingga sulit ketika harus terjun ke lapangan untuk menghidupi pelayanannya.
Ketiga, GGI juga akan mengajarkan musik, di mana dalam bidang musik akan mengajarkan murid- muridnya mengerti tentang musik untuk melengkapi pelayanan. “Sebagai kampus yang baru lahir, akan disiapkan dibesarkan dan diberikan kehidupan yang layak agar menjadi tangguh dan kuat, tentu saja dengan tiga unggulan tersebut, antaranya mengerti hukum, mampu berwirausaha dan juga mengerti musik minimal mereka bisa baca not, mereka mengerti apa itu seni. “Saya kira ini penting karena banyak sekolah alkitab tidak terlalu memfokuskan untuk ketiga hal-hal diatas, ” paparnya.
Dalam acara pembukaan sekaligus seminar tersebut juga tampak dihadiri oleh sejumlah pengurus STT Gracia Global Indonesia, diantaranya adalah: Dr. Zevrijn Boy, Dr. Eliazer Nuban, M.Div., M.Th, Dr. Paulus Bollu, M.Div., M.Th, Denny Zakhirsyah.,M.Pd, dan masih banyak lagi. SM