Jakarta,Victoriousnews.com,-Setiap tahun,umat Kristiani di seluruh penjuru dunia pasti mulai sibuk mempersiapkan diri memperingati sekaligus memaknai kematian dan kebangkitan (Paskah) Tuhan Yesus. “Paskah adalah sebuah peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus setelah melewati 3 hari kematianNya. Peristiwa ini diawali melalui proses penyiksaan Yesus hingga mati di kayu salib, dikuburkan dan bangkit. Nah, setelah bangkit, Yesus naik ke Surga untuk memenuhi janji Tuhan atau Bapa di Surga terkait dengan penyelamatan manusia yang berdosa. Jadi tujuan Yesus naik ke Surga adalah untuk menyediakan tempat bagi kita sebagai orang percaya,” tutur Ketua Harian Badan Interaksi sosial Masyarakat (BISMA), Dr. John N Palinggi, MM, M.BA memulai perbincangan ketika dijumpai di ruang kerjanya, Graha Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat.
Lalu bagaimanakah umat Kristiani memaknai sekaligus merayakan Paskah di tengah pandemi corona? Menurut Dr. John N Palinggi, M.BA, di tengah pandemi corona saat ini sudah saatnya kita memperbaharui karakter kita sebagai umat Kristiani. “Adanya Covid-19 ini saya anggap salah satu filter bagi manusia yang percaya. Filter kehidupan artinya, setelah sekian lama manusia berjalan dengan berbagai macam kekotoran, kejahatan mulut, fitnah, kebohongan, dusta dan sebagainya. Kemudian Tuhan kasih peringatan, yaitu pakai masker untuk menutupi mulut. Jadi dengan memakai masker, adalah tanda bahwa kita diperingatkan Tuhan akan kelakuan kita. Sebenarnya kita seperti binatang, sama dengan anjing agar tidak menggigit lagi. Nah peringatan Tuhan itulah yang bermakna dalam Paskah ini adalah memberi sinyal atau perintah bagi orang yang percaya kepada Tuhan, bahwa berubahlah ke arah yang lebih baik. Siapa saja yang tetap berkanjang dalam dosa mulut, hina menghina, dusta, bohong dan apa yang keluar dari mulut itu jelek, maka dia akan menghadapi masalah. Masalah yang dihadapi pasti lelah. Apalagi kalau orang berbuat yang jahat, pasti lelah. Secara pribadi, dia tahu kesalahannya, tidak mungkin orang tahu kesalahan kita. Tapi kalau dia sujud menyembah, dan mau berubah ke arah yang lebih baik, Tuhan adalah panjang sabar dan limpah kemurahan. Seperti lagu, ‘Sejauh timur dari barat, Tuhan sangat sayang dengan kita’. Dosa kita tidak diperhitungkan, dan kita pasti diampuni,” ungkap Dr. John Palinggi.
Lanjut Dr. John Palinggi, sesudah melewati filter kehidupan pandemi corona, dan masih berkanjang lagi, Tuhan tahu, bahwa bukan tidak mungkin masker akan naik di mata atau menutup mata kita. “Jadi berhati-hati kita dengan janji Tuhan. Pesan Paskah tahun ini adalah berubahlah ke arah yang lebih baik pada masa pandemi covid19. Jika kita telah berubah, maka nilai kehidupan akan kita peroleh. Kalau kita tidak berubah, kita berkanjang seperti itu jangan berharap banyak tentang anugerah dan berkat Tuhan,” pungkas Dr. John Palinggi yang juga menjabat Ketum DPP Asosiasi Rekanan Dagang & Distributor Indonesia (ARDIN). SM