Jakarta,Victoriousnews.com,- Persekutuan Gereja gereja & Lembaga Injili Indonesia (PGLII) DKI Jakarta akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) selama dua hari, 31 Maret sd 1 April 2022. Rencananya, pembukaan Muswil PGLII akan digelar Balaikota dan dijadwalkan akan dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sedangkan persidangan Muswil akan digelar pada hari Jumatnya, 1 April 2022 di Ballroom Lantai 4P Mall Seasons City, Jalan Prof. Dr. Latumenten No.33, Jakarta Barat. “Muswil PGLII DKI Jakarta ini akan diadakan selama dua (2) hari. Pada hari pertama pembukaan 31 Maret 2022, akan diadakan di Balaikota. Rencana akan dibuka oleh Pak Gubernur. Dalam pembukaan tersebut, kami akan mengundang seluruh ketua-ketua aras Gereja, dan beberapa ormas Kristen serta Pembimas Kristen DKI Jakarta, Ibu Lisa Muljati. Nah, sesuai rundown acara pembukaan direncanakan pukul 11.30 Wib. Pada saat arak-arakan Gubernur hadir akan disambut dengan tarian Dayak Kalimantan. Setelah itu menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan beberapa kata sambutan, yakni: Sambutan dari Ketua Panitia, Aras Gereja PGIW, Ketum PP PGLII dan Gubernur DKI Jakarta sekaligus membuka Muswil PGLII DKI secara resmi,” ujar Ketua Panitia Muswil PGLII DKI Jakarta, Pdt. Timotius Sipur, MA.,M.Th saat ditemui di kantor pusat Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) di Kawasan Ancol, Rabu (23/3/22).
Menurut Pdt. Timotius, Muswil PGLII DKI Jakarta tahun 2022 mengusung tema “The Next Level” dan sub tema: “Semangat Kaum Injili Dalam Kehidupan Bergereja, Berbangsa & Bernegara Dalam Memperkuat NKRI”. Melalui tema ini, diharapkan kaum Injili tetap konsisten dengan teologia Injili dan harus berkontribusi bersama-sama dengan Negara atau pemerintah kota untuk melayani warga yang ada. Artinya, kaum Injili adalah kaum yang benar-benar melayani masyarakat, melayani warga, dan melayani gereja dengan kasih Kristus. “Target peserta akan dihadiri hanya 100 orang dari 48 sinode dan lembaga yang berada dan berkantor di DKI Jakarta. Walaupun secara keseluruhan itu sinode 90 lebih secara nasional. Kenapa target kami 100 orang? Karena kami mempertimbangkan kondisi yang masih pandemi covid dan juga tentu sebagai pemimpin gereja harus memberikan teladan jangan sampai mengumpulkan orang lebih banyak. Walaupun ada keinginan kita untuk mengumpulkan banyak orang. Tapi 100 orang itu standar yang kami berikan dimana Sinode-sinode yang ada bisa mengirimkan perwakilannya,”tutur Timotius sembari menambahkan bahwa, meski persiapan panitia tidak lama tetapi saat ini sudah hampir 80 persen.
Lanjut Pdt. Timotius, sesuai AD/ART agenda utama (tunggal) di dalam perhelatan Muswil PGLII 2022 adalah memilih untuk Ketua Umum yang baru periode 2022 sd 2026. “Sesuai AD/ART kepengurusan yang lama sebenarnya adalah 5 tahun. Tetapi karena pandemi akhirnya diperpanjang selama 6 tahun. Dan setahun pertama pandemi kita terkonsentrasi mengurus Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) yang dipercayakan oleh Pemerintah DKI Jakarta, dimana PW. PGLII DKI menjadi koordinator untuk menyalurkan dana BOTI kepada Gereja-gereja yang ada di Jakarta. Ada 1300 lebih dan Koster yang menerima BOTI. Puji Tuhan semua itu berjalan dengan baik dan lancar,” papar Timotius yang digadang-gadang calon kuat Ketua Umum PGLII DKI Jakarta.
Baca Juga: Tokoh Muda Dayak Kalbar, Timotius Sipur Calon Kuat Duduki Kursi Ketum PGLII DKI Jakarta
Ketika ditanya soal persyaratan menjadi Ketum PGLII yang harus dipenuhi, Pdt. Timotius pun membeberkan sesuai aturan yang tercantum dalam AD/ART. “Menurut AD/ART sebelumnya, syarat menjadi calon Ketum PGLII Wilayah DKI Jakarta adalah usia 40 sd 60 tahun. Tetapi ketika MUNAS PGLII di Medan tahun 2020, maka pasal mengenal usia diamandemen diperpanjang menjadi (40 sd 70 tahun). Nah persyaratan untuk menjadi Ketum itu adalah: Pertama, Berasal dari Anggota PGLII dan Peserta Muswil PGLII DKI Jakarta 2022. Kedua, pernah menjadi pengurus wilayah PGLII DKI Jakarta. Ketiga, Menguasai sistem organisasi PGLII yang ada. Keempat, memiliki kemampuan leadership yang baik dan bisa mengayomi semua anggota, khususnya anggota-anggota PGLII di DKI Jakarta. Kelima, persyaratan khusus, calon Ketum wajib berKTP DKI Jakarta. Dan menjadi catatan penting, apabila nanti ada calon yang berusianya 69 tahun akan mendekati 70 tahun. Menjadi pertanyaan menarik, apakah di dalam forum diperbolehkan atau tidak? Saya sebagai Ketua Panitia akan menyerahkan sepenuhnya kepada forum terbuka pleno. Kalau forum terbuka mengatakan ya tinggal setahun tidak boleh kita akan mengikuti apa yang menjadi keputusan pleno. Dan sebaliknya, jika keputusan forum mengatakan masih bisa, ya kita hormati dan ikuti,” tandas Gembala Sidang Gereja Pemberita Injil (Gepembri) Tanjung Priok. SM