Jakarta,-Victoriousnews.com,- “Menjalankan profesi sebagai anggota Polri itu tantangannya banyak. Godaannya juga banyak. Sebagai manusia biasa saya tidak sempurna. Ini bukanlah hal yang gampang, dan semua saya jalani karena kemurahan Tuhan. Saya tidak punya konsep yang muluk-muluk atau konsep yang tersistematis. Saya hanya mengandalkan dan berserah kepada Tuhan saja,” ujar Komisaris Besar Polisi F.X Bhirawa Braja Paksa, S.I.K.,M.H ketika dijumpai di kediamannya, Sabtu (18/2/23).
Pemilik nama lengkap Fransiskus Xaverius Bhirawa Braja Paksa ini adalah seorang perwira menengah Polri yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Profesi & Pengamanan (Kabid Propam) Polda Metrojaya sejak 16 November 2020 sampai sekarang. Sebelum menduduki jabatan Kabid Propam Polda Metrojaya, Pria kelahiran 8 Juni 1974 ini adalah lulusan Akpol tahun 1996 dan berpengalaman di bidang Lalu Lintas. Seperti dikutip wikipedia.org, Bhirawa pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, diantaranya adalah: Analis Kebijakan Madya Bidang Kamsel Korlantas Polri, Dirlantas Polda Riau, dan pernah menjabat sebagai Kapolres Tulungagung (2016).
Nama Bhirawa Braja Paksa memang sangat unik. Selain orang Jawa, mungkin tak banyak orang mengerti makna di balik nama itu. Seperti dikutip tribunnews.com, Bhirawa mengisahkan, nama itu adalah pemberian sang ayah Kolonel Czi (Purn) FX.Soenarto (pensiunan ABRI). Bhirawa Braja Paksa itu berasal dari Bahasa Jawa Kuno atau Sansekerta. Bhirawa berarti ‘pasukan’, Braja berarti ‘besi baja/wesi wojo’, dan Paksa berarti ‘pekso/dorongan’. Jika digabungkan keseluruhannya, arti harafiahnya adalah pasukan yang mendorong sekuat tenaga dengan usaha dan mental baja.
Bagi orang Jawa, nama yang disematkan kepada anak-anaknya berharap tergenapi dalam kehidupannya kelak. Hal itulah yang dialami Bhirawa saat ini, mengemban sebuah jabatan Kabid Propam, sesuai dengan namanya, Ia memimpin banyak orang (pasukan) dengan mental yang sekuat baja. Propam sendiri memiliki tugas sebagai berikut; membina dan menyelenggarakan fungsi pertanggungjawaban profesi dan pengamanan internal termasuk penegakan disiplin dan ketertiban di lingkungan POLRI. “Tanpa kemurahan Tuhan, hidup saya tidak tahu. Karena kita semua tahu, tidak gampang menjadi seorang anggota Polri. Kebetulan saat ini Tuhan memberikan saya jabatan. Dan jabatan itu juga memang berat di bidang Propam. Bukan hal yang sulit menegakkan aturan di internal polri. Tetapi yang sulit adalah bagaimana kita menjadi teladan. Itu yang sangat sulit. Dan itu semua saya serahkan sama Tuhan. Dan saya tidak sempurna, saya banyak salah. Saya banyak kekurangan. Hanya Tuhan saja yang sempurna,” tukas Adik bungsu dari Mantan Panglima TNI, Jendral Andika Perkasa ini penuh syukur dan religius.
Baca Juga: Pesan Kotbah Pdt.Edy Wagino,M.Th di PD Bhirawa: Miliki Ketaatan Secara Totalitas!
Dalam menjalankan profesinya sebagai anggota Polri, Bhirawa memadukan prinsip pelayanan spiritual (rohani) dan duniawi (pekerjaan/profesi). “Tentunya, anggota Polri sendiri adalah pelayan negara, pelayan masyarakat, dan sebagai Kristiani saya juga sebagai pelayan Tuhan. “Saya menjalankan kehidupan ini dengan dua hal, yaitu: secara spiritual dan duniawi. Tentu kalau pekerjaan saya, saya jalani dan berusaha sebaik mungkin. Tetapi tentu saya juga masih punya banyak kekurangan. Tetapi di dalam kekurangan itu saya selalu bersandar kepada Tuhan,” pungkasnya. SM