Pdt. Dr. Mulyadi Sulaeman (Gembala GSPDI Filadelfia): Kalau ada yang berkata Yesus Bukan Juruselamat, Itu Pasti Bukan Dari Suara Roh Kudus!

News, Religi695 Views

Jakarta,Victoriousnews.com,– Penggalan sebuah video berisi ajaran dengan judul “Yesus Bukan Juruselamat” yang diunggah di media sosial menjadi heboh dan viral di kalangan umat Kristen, bahkan skalanya semakin meluas menjadi bahan olok-olokan agama lain. Ironis.

Video yang beredar tersebut adalah ajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono (Ketua Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil-GSKI) yang mengatakan bahwa, “Yesus bukan Juruslamat tapi Yahweh, gembala yang baik itu Yahweh bukan Yesus dan Terang itu Yahweh bukan Yesus.”

Pdt. Dr. Mulyadi Sulaeman (Gembala Sidang GSPDI Filadelfia Belezza, Permata Hijau Jakarta Selatan/Penasihat Perwamki)

Menyoroti beredarnya video yang viral tersebut, Pdt. Dr Mulyadi Sulaeman merasa prihatin dengan pengajaran-pengajaran yang dinilai banyak kalangan menyesatkan di media sosial. “Pengajaran melalui media sosial dapat menyebar dengan sangat cepat. Dan Kebanyakan yang melihat adalah anak muda. Nah saya lihat yang sangat berpengaruh ini kebanyakan golongan Kristen pemula dan anak muda. Sedangkan golongan orang-orang tua itu tidak terlalu terpengaruh,” tukas Gembala Sidang GSPDI (Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia) jemaat House of Filadelfia Bellezza, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/23).

 

Mantan Ketua Umum Sinode GSPDI ini sangat menyesalkan, pengajaran yang beredar dan dinilai “menyesatkan” itu justru disampaikan oleh seorang hamba Tuhan terkenal dan memiliki banyak jemaat. “Ini jadi satu tantangan bagi para pemimpin gereja, khususnya para Gembala untuk kembali mengajarkan dasar-dasar kekristenan yang kuat sehingga tidak tergoyahkan oleh tafsiran terhadap Alkitab yang menyesatkan,” ungkap Pdt. Mulyadi yang juga salah satu Penasehat Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia/PERWAMKI.

Pdt. Mulyadi berbincang-bincang dengan Pengurus Perwamki

Memang diakui Pdt. Mulyadi, sudah sejak dari zaman dahulu banyak yang menafsirkan Alkitab dengan berbeda-beda. Namun ada yang harus disyukuri yakni bahwa umat kristiani mempercayai Alkitab itu adalah Firman Tuhan yang sudah disaring dan disetujui founder atau para sahabat Tuhan di abad-abad awal. “Namun soal iman mendasar bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat itu sudah dinyatakan melalui Roh Kudus dalam banyak ayat dalam Alkitab. Kalau ada yang mengatakan Yesus bukan juruselamat itu pasti datangnya bukan dari suara Roh Kudus,” ujar Pdt. Mulyadi.

Lebih jelas lagi, Pdt, Mulyadi kemudian membeberkan bukti kebenaran yang tertulis di dalam Alkitab. “Prinsip tentang Yesus adalah sang juru selamat dapat diketahui saat malaikat Tuhan berbicara kepada para gembala di padang yang mengatakan bahwa “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di Kota Daud (Lukas 2:11). Jadi berita dari Sorga itu sudah menetapkan Yesus juruselamat. Kemudian dalam 1 Korintus 12: 3b, bahwa tidak seorangpun bisa mengakui Yesus adalah Tuhan kecuali oleh Roh Kudus. Jadi kalau ada yang mengatakan Yesus itu bukan Tuhan, boleh saja, tapi pasti perkataan itu bukan dari Roh Kudus,” urainya.

Agar anak-anak muda tidak terpengaruh dengan berbagai pengajaran sesat, lanjut Pdt. Mulyadi, perlu tokoh muda yang memberikan pengertian atau pencerahan kepada mereka. “Tokoh-tokoh muda itu harus bisa menyuarakan kebenaran. Kalau orangtua kurang direspon dan didengar oleh anak muda. Tokoh muda itu bisa berbicara melaui media-media sosial karena merekalah yang lebih paham dan menguasai media sosial saat ini. Termasuk juga pentingnya peran media Pers Kristen untuk memberitakan kebenaran, meluruskan pengajaran yang dinilai menyesatkan,” pungkas Pdt. Mulyadi. SM