Victoriousnews.com,-Rani, kepala polisi sektor terkesima melihat sosok Tamara menjadi penumpang bus yang tengah melaju memandang ke arahnya. Padahal beberapa saat sebelumnya, wanita yang ditolongnya itu sedang menyantap Mie Ayam yang dipesankannya di sebuah kedai di tepi jalan.
Keterkejutan seorang Rani semakin menebal ketika sebelum ia menyaksikan orang-orang bergelimpangan di sembarang tempat usai mereka menyantap Mie Ayam di saat bersamaan dengan Tamara yang menyantap Mie Ayam. Di antara korban juga ada seorang anggota yang menyertainya sebagai kameramen yang juga menyantap Mie Ayam.
Sebuah peristiwa ganjil nan memilukan disaksikan di sebuah kedai pinggir jalan yang dilewati saat berkendara menuju kantor polisi wilayah lebih tinggi. Seluruh orang menyantap makan itu meninggal di saat bersamaan. Hanya Rani yang tidak menjadi korban, karena tidak ikut makan. Dan Tamara yang tiba-tiba ada di dalam bus yang sedang melaju.
Pemandangan tersebut menjadi adegan pamungkas film “Pasar Setan”. Film berkisah tentang empat orang vlogger (dua perempuan dan dua orang laki-laki) sedang mencari lokasi untuk sebuah konten. Bersama rekan-rekannya, Tamara menuju daerah pegunungan di kaki Gunung Salak (Bogor , Jawa Barat). Berkendara sebuah mobil dengan peralatan cukup, mereka menyusuri jalan hutan nan sempit hingga kemudian mobil yang mereka tumpangi terhenti oleh sebuah batang pohon besar yang melintang menutup jalan. Tamara turun dari mobil dan berjalan hingga kemudian bertemu seorang warga. Dan….. Semuanya tidak kembali, kecuali wanita yang dipercayai sebagai Tamara oleh seorang kepala polisi sektor tersebut.
Setelah sukses dengan “Inang” dan “Qorin, ”IDN Pictures kembali dengan film horor “Pasar Setan”. Film ini terinspirasi dari kisah nyata yang mengangkat mitos terkenal, yaitu Pasar Setan.
Mitos Pasar Setan merupakan legenda yang populer, terutama di beberapa daerah pegunungan di Indonesia. Tempat ini dipercaya sebagai tempat tinggal bagi makhluk gaib yang menjual barang-barang atau jasa supranatural. Kisah-kisah misterius sering terkait dengan Pasar Setan, termasuk cerita tentang orang yang menghilang setelah mengunjungi tempat tersebut atau mengalami pengalaman horor di sekitarnya. Hali ni sering menjadi peringatan adanya bahaya hal-hal supranatural dan pentingnya menjaga diri dari godaan kegelapan.
Film “Pasar Setan” menampilkan kisah empat vlogger horor beranggotakan Tamara (Audi Marissa), Kevin (Roy Sungkono), Yunus (Pangeran Lantang) ,dan Caca (Shindy Huang). Tim vlogger ini membawa kita menjelajahi sebuah hutan dan bertemu dengan penampakan asli dari para Setan di sebuah wilayah yang disebut Pasar Setan. Keempatnya kemudian tersesat dan harus mencari jalan keluar. Teror semakin nyata di depan mereka. Para setan menampakkan diri. Nyawa menjadi ancaman dan mereka terlihat tidak punya kemungkinan untuk kembali. “Sekarang kita lagi menuju ke sebuah tempat yang telah melegenda. Namun enggak ada satu orang pun yang kembali dari sana dengan membawa bukti,” kata Tamara dalam sebuah video-vlognya.
Hanya Tamara (Audi Marissa) yang menjadi saksi kunci. Ia selamat dari ancaman yang ada di Pasar Setan di gunung tersebut. Hingga akhirnya, Tamara harus menghadapi rentetan pertanyaan dari polisi untuk membuktikan apa saja yang terjadi dari ketiga teman Tamara yang hilang.
“Pasar Setan” merupakan debut sutradara Wisnu Surya Pratama dalam film horor panjang, setelah sebelumnya dikenal dengan karya-karya pendek dan dokumenter. Dibantu produser Susanti Dewi dan IDN Pictures, Wisnu berharap film ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengangkat isu-isu yang relevan dengan masyarakat Indonesia, termasuk fenomena cancel culture yang menjadi latar belakang cerita “Pasar Setan”.
“Fenomena untuk mendapatkan viewers, bagaimana menjadi terkenal itu terkadang dilakukan dengan cara-cara seperti fakestory, cerita yang dipaksakan ada, demi konten. Sementara itu, terkadang ketika orang sudah berbuat kesalahan juga di-cancel dan di-bully habis-habisan di media sosial,” kata sutradara Wisnu Surya Pratama.
Produser dan Head of IDN Pictures, Susanti Dewi menyampaikan bagaimana film menjadi salah satu medium untuk menyampaikan isu yang dekat dengan masyarakat Indonesia di era saat ini. “Dengan isu yang ingin kami sampaikan, menurut kami film bisa menjadi medium yang penting untuk otokritik terhadap masyarakat tapi juga tetap menghibur. Film “Pasar Setan” menghadirkan horor berbeda. Sangat dekat dengan kehidupan kita saat ini, yang terinspirasi dari kisah nyata dan mitos tentang Pasar Setan,” ujarnya.
Head of Communications IDN Media, Kania Aisha Pasaman menyampaikan harapannya atas film “Pasar Setan”. “IDN Media melalui IDN Pictures sangat gembira dapat kembali mempersembahkan film baru dengan nuansa horor yang kental dengan budaya dan mitos Indonesia. Film ini tidak hanya menjadi awal dari serangkaian karya segar yang kami hadirkan pada tahun 2024, tetapi juga diharapkan membawa nuansa penceritaan yang berbeda dari sebelumnya, menjadi hiburan yang menyenangkan menyambut awal tahun 2024.”
Film horor “Pasar Setan” dibintangi Audi Marissa, Roy Sungkono, Pangeran Lantang, Shindy Huang, Michelle Tahalea, Kiki Narendra, Agni Pratistha, Epy Kusnandar, Fangtatis, dan Fajar Gomez. “Pasar Setan” segera tayang di bioskop Indonesia. @epa_phm