JAKARTA,VICTORIOUSNEWS.COM,-Ketika memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel (STT REM), Menaker RI Hanif Dhakiri, mengajak agar kita belajar dari kegigihan orang Eropa dalam bekerja. Dhakiri juga memuji pertumbuhan kapitalisme Eropa yang sangat cepat dari pada kapitalisme dibelahan dunia yang lain, termasuk Asia dan Indonesia, dikarenakan motivasi agama. Mengutip tulisan Max Weber’s, Ia menjelaskan bagaimana pesatnya perkembangan kapitalisme Eropa yang didasari oleh motivasi agama. “Menurut Weber’s dalam bukunya, The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, dulu orang Eropa barat, mereka adalah orang-orang yang sangat taat beragama dan sangat gigih dalam bekerja. Mereka penganut agama Kristen Protestan dimana ada nilai, siapa yang bekerja keras, dia akan masuk Surga”, ungkap pria kelahiran Semarang, 6 Juni 1972 ini.
“Makanya orang-orang Eropa itu bekerja keras. Pagi (subuh) udah keluar rumah pergi ke ladang ngurusin gandum, nanti sore pulang. Pagi, keluar rumah lagi, sore pulang. Terus menerus. Kalau ditanya, kenapa kamu bekerja sekeras itu? Jawabannya, karena memburu Surga!,” papar Dhakiri.
Mantan Wakil Sekjen DPP PKB (2005 s/d 2010) menegaskan bahwa dari kegigihan orang Eropa bekerja keras menimbulkan efek samping dimana pertumbuhan kapitalisme Eropa berkembang pesat. “Gara-gara dia begitu, ada efek samping yang muncul. Efek sampingnya apa? Lumbung gandumnya penuh, lumbung gandumnya melimpah, kekayaanya meningkat. Jadi, dia buru akhirat, dunianya ngikut,” tegas Dhakiri disambut tawa dan tepuk tangan.
“Nah, itu yang membuat pertumbuhan kapitalisme Eropa menjadi cepat karena di drive oleh motivasi agama itu,” tegas Dhakiri lagi kepada semua yang hadir dalam kuliah umum kepemimpinan ini.
Mengaitkan dengan tema, “Dunia Kerja Zaman Now”, Menteri Ketenagakerjaan ini kembali memastikan soal peran penting motivasi agama untuk meningkatkan kualitas SDM. “Dalam konteks ini, saya ingin menyatakan bahwa sesungguhnya motivasi agama ini, bisa sangat membantu kita, misalnya untuk meningkatkan kualitas SDM kita terutama dari sisi soft skillnya. Bagaimana orang ini harus disiplin, bagaimana orang menyukai kerja keras, bagaimana orang bisa menikmati pekerjaannya, bagaimana orang bisa menikmati hidupnya, tidak dikit-dikit mengeluh,” pungkas Menaker RI. margianto