“Aku Akan Meninggalkannya”

Religi1607 Views

Pdt. Dr. Berthy L Momor, M.Th

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Mat 6:33

Jarang ada orang yang tidak memahami apa yang dianggap penting dalam hidupnya. Jika seseoang menganggap uang itu penting, maka ia sungguh-sungguh bekerja atau mencari nafkah. Begitu juga dengan pendidikan; jodoh; kesehatan dan lain-lain. Bagaimana dengan kerajaan Sorga? Apakah kita sudah menganggapnya penting? Bila kita anggap hal itu penting,  pasti kita bersungguh-sungguh mencarinya, dan memang Tuhan menghendaki kita bersungguh-sungguh mencariNya, (Mat 6:33).

Ternyata ada kesadaran kekal atau kehidupan dibalik kubur kita. Orang mau menerima atau tidak, kita akan tertumbuk kepada kenyataan bahwa pada akhirnya yang paling kita butuhkan adalah Tuhan. Seperti sebuah ilustrasi, suatu hari ada orang Arab yang tersesat di padang gurun. Ia menemukan kantong tempat menyimpan buah-buahan. Ia berpikir akan selamat karena telah menemukan buah atau air dalam kantong tersebut, tetapi ternyata isinya mutiara.

Dari ilustrasi tersebut, mutiara menjadi tidak berarti baginya, karena yang ia butuhkan adalah air. Dalam suratnya, Paulus kepada Timotius berpesan untuk menasehati orang kaya, agar tidak berharap kepada sesuatu yang tidak tentu seperti kekayaan (1 Tim 6:17). Menyadari hal ini, kita seharusnya melepaskan diri dari segala milik seperti yang Tuhan ajarkan, (Lukas 14:33). Maksudnya adalah tidak terikat dengan dunia ini, sehingga kita tidak siap memasuki kehidupan abadi.

Ikatan dunia ini menyesatkan dan membinasakan seperti yang dialami orang kaya dalam Injil, (Markus 10:21-27). Inilah yang dimaksud dalam surat Ibrani (Ibr 12:1), yaitu “menanggalkan beban dan dosa”. Memang hal ini tidak mudah bahkan mustahil, tetapi sesuai dengan FirmanNya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, (Lukas 1:37) dan tidak ada yang mustahil bagi orang percaya, (Markus 9:23). Jika kita mau belajar, Tuhan pasti akan mengajarkannya kepada kita. Kita harus belajar dari seorang pengusaha industri kertas.

Ketika ia mendirikan pabriknya yang besar dan siap diresmikan, ia menyuruh karyawannya untuk menulis sebuah tulisan di pintu gerbang perusahaan tersebut “Aku akan meninggalkannya”, (Relinguenuda).Setelah berhasil, otaknya cemerlang, teman-teman mengakuinya, orang banyak memujinya, dan ia sangat terhormat, tetapi ia insaf dan sadar bahwa ia akan meninggalkannya. Semua yang hidup seperti rumput dan kemuliaannya seperti bunga rumput, (1 Pet 1:24-25). Hidup itu seperti uap, sebentar kelihatan dan sesudah itu lenyap, (Yakobus 4:14). Jadi jika hari ini kita mencari Tuhan, jangan karena kita sakit; masalah ekonomi; jodoh; atau lain sebagainya, tetapi persiapan untuk hari esok. Tuhan Yesus Memberkati