Miliki Iman Yang Kuat!

FacebookMessengerTwitterPinterestLinkedInWhatsAppLineGmailYahoo MailEmailPrintPrintFriendlyShare

Orang Kristen yang telah mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi, harus meningkatkan mutu hidup rohaninya. Tuhan Yesus meminta kepada umatNya agar tulus dalam menjalani rencanaNya. Dalam kisah Alkitab,  diceritakan bahwa Ruth dengan tulus hati mengikuti Naomi. Maria juga dengan tulus hati mengikuti petunjuk malaikat Tuhan dalam menjalani rencana Allah, sehingga menjadi ibu Sang Juruselamat. Oleh karenanya, kita harus berani menjalani hidup ini sesuai dengan rencana Allah.

Ironisnya, fakta yang terjadi belakangan ini; jejaring sosial Facebook, justru menjadi ajang atau tempat pelampiasan emosi, kekesalan, unek-unek dan hal tidak penting lainnya. Bahkan anak-anak zaman sekarang cenderung tidak lagi mau mendengarkan orang tuanya. Disinilah pentingnya sebagai orangtua, kita berperan penting dalam menjaga kualitas rohani, terutama kepada anak-anak titipan Tuhan. Pertanyaannya sekarang adalah mengapa justru anak-anak Tuhan sering jatuh bangun dalam meningkatkan kerohaniannya?

Ada dua hal yang menjadi penyebabnya, yakni: Pertama, Karena Umat Tuhan mempunyai dasar yang rapuh. Dalam kitab Matius 7: 24 dituliskan, kenapa rumah ini hancur? Karena fondasinya tidak kuat. Fondasi yang tidak kuat akan membuat umat Tuhan tidak bisa membangun pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Demikian halnya dengan kehidupan “rumah rohani”. Perhatikan fondasi bangunan yang kuat dan bertingkat. Bagaimana campuran semennya tidak boleh kurang atau lebih. Tidak boleh ada kekurangan atau cela sedikitpun dalam membangun. Demikian pula dalam membangun fondasi kehidupan. Karena fondasi yang salah adalah cela yang dapat digunakan oleh Iblis untuk menghancurkan umat Tuhan.

Solusi yang paling ampuh untuk memperbaharui rohani adalah dengan membaca Alkitab/Firman Tuhan dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu adalah membangun iman dengan cara mentaati Firman Tuhan. Mentaati Firman Tuhan supaya diberikan hati dan roh yang baru. Yohanes 11: 19, supaya kehidupan rohani umat Tuhan terbangun. Ada dosa yang ditinggalkan. Sebab itu berilah waktu untuk membaca Alkitab. Bagaimana umat Tuhan bisa berbuah, yaitu, harus melekat pada pokok anggur itu. Kalau terlepas, umat Tuhan akan menjadi kering.

Kedua, Karena Umat Tuhan Tidak Bertobat Sungguh-Sungguh.  Pertobatan yang sungguh-sungguh akan membawa umat Tuhan lebih tinggi dalam peningkatan dan pertumbuhan rohani. Pertobatan bukanlah tangisan. Pertobatan bukanlah penyesalan. Pertobatan bukanlah “takut” karena dikejar Polisi! Pertobatan yang sesungguh adalah membawa kepada suatu perubahan kehidupan rohani umat Tuhan yang unggul.  Perlu sekali dalam hidup ini ada pertobatan yang sejati, yakni perubahan pola pikir, perubahan karakter lama, perubahan cara berbicara, perubahan tingkah laku. Secara umum pertobatan ibarat “Proses perubahan kepongpong menjadi kupu-kupu”.

Kalau pola hidup lama (karakter lama) masih ada, itu bukanlah pertobatan yang sungguh-sungguh. Galatia 2: 19-20, Paulus mengatakan pola hidup baru berarti bukan aku lagi yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku. Roma 12: 2, hidup baru berarti ada perubahan akal budi supaya kehidupan rohani umat Tuhan terbangun. Tuhan Yesus Memberkati!

Related posts