Forum Jurnalis Batak atau FORJUBA diharapkan menjadi forum literasi kebudayaan batak. Demikian dikatakan oleh Drs. Ch. Robin Simanulang (Ketua Dewan Penasehat Forjuba) ketika menyampaikan kata sambutan dalam acara deklarasi dan pelantikan pengurus Forjuba periode 2021-2026 yang digelar di Gedung Sopo Marpingkir, Pulogebang, Jakarta Timur (Kamis, 09/12/21).
Harapan Robin, Forjuba menjadi forum literasi tentu memiliki alasan yang kuat. “Bahwa leluhur Batak itu memiliki narasi-narasi yang hebat tetapi sayangnya hanya dikemukakan secara lisan. Dan sampai saat ini tidak satupun narasi di buku laplap Batak tentang nilai-nilai habataon. Sehingga para peneliti atau cendekiawan Eropa zaman dulu menyebut bahwa orang Batak tidak punya nilai-nilai moral. Kenapa? Karena mereka hanya meneliti narasi yang tertulis, tidak pernah meneliti narasi leluhur kita yang lisan. Padahal narasi hebat secara lisan itu diwariskan kepada kita, dari hari ke hati sampai hari ini telah mendarah daging. Dan secara empiris, kita menerima nilai-nilai leluhur itu tetapi tidak ada yang yang secara tertulis,” ujar Robin yang juga pendiri Majalah Tokoh Indonesia.
Usai dilantik, Jamida H Pasaribu (Ketua Umum Forjuba) dalam kata sambutannya, menjelaskan, bahwa tujuan dibentuknya Forjuba adalah untuk membangun kebersamaan dan sinergitas. “Kita berharap sesama jurnalis Batak dapat terus terbangun kebersamaannya yang dapat kita sinergikan dengan oganisasi atau komunitas Batak yang ada, serta lembaga pemerintah dan pihak swasta. Yang penting kita bangun kebersamaan lewat talenta masing-masing sesuai kebutuhan masyarakat,” tandas Jamida yang telah 40 tahun lebih menggeluti dunia wartawan.
Lanjut Jamida, kalau berjalan sendiri, gaungnya kurang tapi kalau dilakukan bersama-sama lewat kemampuan masing-masing melalui Forjuba, tentu dampaknya lebih besar terutama dalam memberikan informasi atau masukan kepada semua pemangku kepentingan atau stakeholder. “Salah satu program Forjuba ke depan adalah akan melakukan diskusi-diskusi inspiratif untuk memberikan kontribusi ide maupun pemikiran terhadap pembangunan Indonesia, termasuk pembangunan di Sumatera Utara,” papar Jamida sembari menambahkan keanggotaan Forjuba terdiri dari wartawan media umum, media komunitas Batak dan media Kristiani.
Selain dihadiri puluhan jurnalis dari berbagai media, tampak hadir dalam acara tersebut adalah: Drs. Nikson Nababan,M.Si (Bupati Tapanuli Utara/mantan Pemimpin Umum Sumut News), Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH (mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan RI dan kini Ketua Umum HIMABA/Hita masyarakat Batak), Ir. Sintong M. Tampubolon (Ketua Umum Batak Center/Mantan Anggota DPR RI), Ir. H. Soekirman (Mantan Bupati Serdang Bedagai 2013-2015, 2016-2021, secara daring), Joyce Sitompul Br. Manik (seorang perancang busana dan aktivis budaya Batak), Stevano Margianto (Ketua Umum Perwamki) dan sejumlah cendekiawan, politisi serta aktivis organisasi.
“Terima kasih atas atensi pengurus yang sudah mempercayakan kami sebagai Dewan Penasihat FORJUBA,” tukas Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos usai acara deklarasi menginformasikan nama-nama dewan penasehat Forjuba, diantaranya adalah: Drs. Ch. Robin Simanulang (Ketua/Pendiri Majalah Tokoh Indonesia); Ludin Panjaitan (Pendiri Batak Pos, Nicholas S. Naibaho (Tokoh Masyarakat Batak), Jonro I Munthe, S.Sos (Pemimpin Umum Majalah Narwastu, dan Tony Rons Hasibuan (Pemimpin Majalah Dalihan Natolu).
Sedangkan pengurus inti Forjuba masa bakti 2021-2026 adalah sebagai berikut: Ketua Umum Jamida H. Pasaribu; Wakil Ketua Umum Drs. Darwin Situmorang, M.Si; Sekretaris Umum Hotman J. Lumban Gaol, S.Th, M.Th (Hojot Marluga); Wakil Sekum Edo Panjaitan; Bendahara Umum Rifal Banjarnahor; dan Wakil Bendahara Mula Parna Sitanggang. SM