Jakarta,Victoriousnews.com,-“Penegakan Hukum Dalam Rangka Kebebasan Beragama & Beribadah”. Demikian tema diskusi hukum yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) bekerjasama dengan kantor advokat Jhon SE Panggabean di hotel John’s Pardede International, Jalan Raden Saleh I No 9, Cikini Jakarta Pusat, Jumat (14/4/23). Diskusi terbatas ini hanya diikuti oleh sekitar 30-35 undangan dengan konsep round table, sesuai kapasitas ruangan. Selain dihadiri oleh para jurnalis Kristiani, juga tampak dihadiri oleh sejumlah tokoh, diantaranya adalah: Brigjen (purn ) Harsanto Adi (Ketum Asosiasi Pendeta Indonesia-API), Brigjen (purn) Junias Tobing (Mantan Kepala Pusat Kajian Strategis TNI), Drs. Ignatius Rudy Pratikno. (Wakil Ketua FKUB DKI Jakarta), Pdt. Dr. Mulyadi Sulaeman (Mantan Ketum Sinode GSPDI), Pdt. Dr. Iwan Tangka (Ketua Sinode GKSI), Sandi E Situngkir, SH.,MH (Pengacara), Pdt. Solider Siringo-ringo, dan masih banyak lagi.
Acara diawali dengan ibadah singkat yang dipandu oleh Clara Panggabean sebagai pemimpin pujian.Dilanjutkan dengan renungan firman Tuhan yang disampaikan oleh salah satu penasehat Perwamki, Pdt. Dr. Mulyadi Sulaiman. Dalam kotbahnya, Pdt. Mulyadi mengajak peserta diskusi untuk membaca kitab Matius 28:1-15. “Dalam pembacaan firman Tuhan ini ada 2 kelompok yang menyaksikan kebangkitan Tuhan Yesus. Kelompok pertama adalah para Wanita (Maria Magdalena & Maria yang lain) pergi ke kuburan Yesus pagi-pagi benar. Disana mereka bertemu dengan malaikat dan mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit. Bahkan mereka juga bertemu dengan Yesus yang telah bangkit dari kematian. Alkitab mencatat, walaupun Wanita itu diliputi ketakutan, tetapi mereka merasakan sukacita yang besar, kemudian memberitahukan kabar kebangkitan itu kepada murid-murid Yesus. Kelompok yang kedua adalah para serdadu romawi yang menjaga kubur Yesus juga menjadi saksi mata, menyaksikan bagaimana malaikat Tuhan menggolekkan batu besar penutup makam yang besar dan kubur kosong. Para serdadu romawi ini juga ketakutan dan berlari ke kota, melaporkan kepada imam-imam kepala yang mereka lihat. Reaksi dua kelompok ini ternyata berbeda, para Wanita itu memberikan informasi yang benar tentang kebangkitan Yesus. Sedangkan para serdadu, terpaksa memberikan kabar bohong karena menerima suap dari imam kepala dan tua-tua agar memberikan kesaksian dusta tentang kebangkitan Yesus dari kematian,” ujar Pdt. Mulyadi.
Lewat perenungan firman Tuhan tersebut, Pdt. Mulyadi mengajak para pewarta kristiani menjadi pemberita yang benar seperti yang dilakukan oleh Wanita tersebut. Bukan sebaliknya, menjadi penyebar kabar bohong atau hoax seperti yang dilakukan oleh para prajurit, yang karena menerima suap dari imam kepala dan tua-tua terpaksa memberikan kesaksian dusta tentang kebangkitan Yesus dari Kematian (Matius 8:15). “Saya mengajak para wartawan Kristiani yang tergabung dalam Perwamki agar memberitakan kebenaran dan keadilan. Hindari berita bohong atau hoax yang belakangan ini sering terjadi di tengah masyarakat,” ujar Pdt.Dr. Mulyadi.
Seusai ibadah, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Panitia, David Pasaribu, Ketum DPP Perwamki, Stevano Margianto dan Clara panggabean mewakili kantor advokat Jhon Panggabean. Kemudian, secara estafet acara diskusi diambil alih oleh Pdt. Dr. Tema Adiputra sebagai moderator dengan memanggil dua narasumber, yakni Jhon SE Panggabean, SH.MH (pengacara senior) dan Pdt. Jimmy Sormin (Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian & Keutuhan Ciptaan(KKC) PGI). SM