Prof. Rhenald Kasali, Ph.D (Guru Besar FE-UI): Suka Tidak Suka, Kita Harus Hadapi Era Disruption

Hukum & HAM2269 Views
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D ketika memberikan kuliah umum di STT REM

Jakarta,Victoriousnews.com,-Saat memberikan kuliah umum yang mengangkat tema “Disruption” di kampus STT REM, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI), Prof. Rhenald Kasali, Ph.D mengatakan, pada dasarnya manusia takut akan perubahan. Itu sebabnya banyak orang, khususnya generasi tua atau zaman ‘Old’, tidak suka bahkan melakukan perlawanan terhadap perubahan atau Reformator (Pelaku Perubahan) karena dianggap mengancam kehidupan mereka.

                                                                                         

“Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita akan menghadapi era Disruption. Ini adalah era dimana kehidupan semakin dinamis di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat berubah. Era disruption menantang kita bagaimana menghadapi musuh yang tidak kelihatan. Orang tidak lebih siap yang kehidupannya di atas turun ke bawah dibanding  yang dari bawah menuju ke atas. Itu sebabnya banyak orang stress bahkan bunuh diri ketika kehidupan atau prestasinya menurun,” papar Prof. Rhenaldi yang juga pendiri ‘Rumah Perubahan’ ketika menyampaikan kuliah umum di STT REM, Jalan Pelepah Kuning III Blok WE 2 No. 4 G, Kelapa Gading, Jakarta Utara, (08/01/2018).

Menurut Prof. Rhenaldi di era disruption ini, orang yang memiliki pendidikan (ijazah) tinggi belum tentu hidupnya berhasil. Yang berhasil adalah mereka yang bekerja keras dengan kreatifitas, inovatif dan inisiatif. “Kita masuk kerja dengan ijazah, tetapi orang mendapatkan jabatan dan penghasilan tinggi karena kinerja. Era disruption dimana penemuan (Teknologi dan Inovasi) baru semakin cepat, dengan sendirinya menghabisi produk dan bisnis lama dan menghasilkan produk dan bisnis baru. Ojek online dan shooping online contohnya. Disruption juga menghabisi professional job menjadi virtual job. Kondisi ini sesungguhnya bukan mengurangi lapangan kerja dan menambah pengangguran tetapi memunculkan profesi baru dan lapangan kerja baru. Siapa yang siap?,” paparnya.

Baca Juga : Dr.Ariasa Supit, M.Si: Mulai Tahun 2018 Kuliah Umum STT REM Akan Diadakan Sebulan Sekali

Lanjut Kasali, anak-anak generasi mendatang harus dipersiapkan memiliki mental yang baik, yakni, fokus, terus mengembangkan kemampuan diri menjadi inovatif dan kreatif dan memiliki sifat inisiatif.“Sayangnya banyak orangtua salah mendidik anak dengan memanjakan mereka dengan berbagai kemudahan dan fasilitas, tidak memberikan kepercayaan diri dan memaksakan keinginan demi rasa bangganya kepada anak. Generasi milineal saat ini maunya serba instan, happy, mudah dan santai mendapatkan uang, cepat menyerah dan putus asa serta tidak fokus,” terangnya.

Kata Kasali, orangtua yang notabene mendapat pola didikan masa lalu memaksakan pola didikannya kepada anak zaman now. Padahal, seharusnya didikan pada anak harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi zamannya. “Anda mau membawa masa lalu ke masa sekarang atau membawa masa depan ke masa sekarang?,” ujarnya.

Prof Rhenald  Kasali berpose bersama dengan para dosen STT REM

Masih kata Prof. Kasali, Disruption itu memiliki 3 zona waktu, yakni: the present, the future dan the past. “ Hari ini orang bisa mengungkapkan pikirannya secara terbuka, baik pikiran yang positif maupun pikiran yang negatif. Kalau zaman old, kita menulis buku harian (diary) digembok di lemari dan sifatnya sangat rahasia takut dibaca orang lain. Tetapi sekarang, setiap pikiran kita bisa dibaca di media sosial,”tandas Prof. Kasali. margianto