Sekolah Subsidi Harus Untuk Orang Miskin, Bukan Orang Kaya!

Nasional, News1365 Views
Ki-ka: Helly Maryati.,B.Sc (celeg DPRD Partai Demokrat) bersama Pdt. Dr. Bernalto.,Ph.D

JAKARTA, Victoriousnews.com,-Kebijakan pemerintah tentang gas elpiji dan pupuk bersubsidi diperuntukkan orang miskin memang tepat sasaran. Namun, ada regulasi yang salah tentang sekolah subsidi untuk anak unggulan. “Menurut saya ini bertentangan dengan UUD 45. Contohnya, di Pademangan ada satu keluarga memiliki 3 anak menempati rumah ukuran 1,5 m x 3 m. Perabot yang dimiliki hanya kompor dan kasur busa lipat.Anak anaknya mau tidur saja harus antri.Akibatnya, perolehan hasil NEMnya kecil dan terlempar dari sekolah subsidi serta harus sekolah di sekolah swasta itupun yang “abal abal” karena miskin.Guru swasta tidak mau urus KJP karena tidak ada uang transport seperti guru sekolah subsidi.Alhasil rapot ditahan karena tunggakan SPP.Fakta di luar Jakarta bahkan Sekolah Subsidi ada masih pungut SPP dan biaya buku. Seharusnya sekolah subsidi itu buat orang miskin. Sehingga pemerintah bisa melihat bahwa kemampuan orang miskin itu segini. Biar anak orang miskin menjadi pintar dan anak-anak orang kaya tidak masuk sekolah subsidi,” tutur Pdt. Dr. Bernalto, Ph.D yang juga mementori salah satu Caleg DPRD DKI dari partai demokrat, Helly Maryati.,B.Sc yang beragama Muslim.
Melihat persoalan tersebut, Bernalto mengkritisi bahwa tidak seorangpun Jendral Kristen, Pejabat Kristen, Anggota DPR Kristen, Ketua Sinode, Ketua Aras atau bahkan Team Kampanye Presiden 01 dan 02 yang membahas dan memperbaiki regulasi sekolah subsidi ini. Begitu pula, tidak ada satu caleg di luar Jakartapun yang angkat itu.Mereka tidak mau keluar uang ongkos dan konsumsi ketemu masyarakat. “Padahal mau dapat uang dan pensiun seumur hidup jika jadi anggota DPR.Coba jika uang pensiun seumur hidup diganti tunjangan kematian apa masih ada yang mau jor joran jadi anggota DPR? Satu Dapil 6 kursi diperebutkan 19 partai dan masing mading partai saja majukan 6 caleg DPR per Dapil.Masih muda dan bawa nama orang tua maju jadi caleg.Sudah terkenal dan jadi artis plus bagi voucher dan sembako sehingga dipenjara,” ungkap Bernalto juga mengkritisi tidak ada Sinode yang bangun Sekolah Gratis dan Rumah Sakit Gratis.Yang ada bangun sekolah mahal dengan pake nama ayat Alkitab dan undang 1-2 orang anak Pendeta desa untuk iklan menyelubungi bisnis dan politik gereja.

Bernalto mengaku bahwa, saat ini dirinya bersama para pilantropis sejati membangun sekolah gratis dari PAUD hingga SMA yang kerjasama KJP dan Klinik Gratis kerjasama BPJS. “Makanya saya mau teruskan agar regulasi sekolah subsidi itu tepat sasaran dan berjalan baik. Saya nitip kepada caleg DPRD DKI, Ibu Helly. Saya juga nitip ke Ibu Helly agar para ibu rumahtangga itu bisa wirausaha untuk mendukung suaminya, punya penghasilan, serta kesehatan anak-anaknya dapat terjamin melalui melalui kebijakan pemerintah,” papar Bernalto. GT