Pidato Kebangsaan Dalam Pengukuhan DPP GAMKI, Bambang Soesatyo (Ketua MPR-RI): Tangkal Radikalisme, Saya Setuju Nilai-Nilai Pancasila Harus Diajarkan Kembali di Sekolah

Ketua MPO Michael Wattimena menyerahkan bendera kepada Ketum GAMKI terpilih Willem Wandik

JAKARTA, Victoriousnews.com, Bertempat di Lantai 5 Graha Oikumene, Jalan Salemba Raya Jakarta Pusat, Dewan Pengurus Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) menggelar pengukuhan dan Serah terima kepengurusan masa bakti 2019-2022, Jumat (11/10/2019).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Bupati Halmahera Barat Danny Missy, perwakilan dari GP Ansor (Adung), KNPI, PGI dan sejumlah organisasi lain.

Pada kesempatan tersebut, lebih dari 50 orang pengurus DPP GAMKI dikukuhkan dan didoakan secara khusus oleh Pdt. Dr. Ronny Mandang (Ketum PGLII).
Setelah itu Mantan Ketum GAMKI, Michael Wattimena yang kini menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) menyerahkan bendera pataka kepada Ketua Umum Terpilih GAMKI Periode 2019-2022 Willem Wandik.
“Pada hari ini saya berikan bendera pataka untuk dikibarkan di seluruh Indonesia,” ujar Michael.
Acara berikutnya menyerahkan administrasi kepada Sekretaris Umum terpilih GAMKI Sahat Sinurat dan penandatanganan berita acara pengukuhan DPP GAMKI Periode 2019-2022.

Ketua Umum GAMKI terpilih Willem Wandik, dalam pidatonya (seperti dituangkan dalam buku), mengatakan, bahwa, gereja masih menjadi kekuatan pemersatu umat Indonesia.Pemuda Kristen menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia, Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika dalam percaturan politik identitas di Indonesia.
“Seperti halnya konflik di tanah Papua merupakan persoalan kemanusiaan yang harus menjadi perhatian Gereja dan juga negara secara serius. Gereja masih Belum mendapatkan kebebasan di negara Pancasila,” ujar Willem yang juga adalah anggota DPR dari dapil Papua.
Willem mengungkapkan, bahwa, masyarakat adat masih menjadi korban investasi di Indonesia. Sehingga negara memiliki kewajiban untuk mempertahankan demokrasi, kebebasan berpendapat, berkumpul/berorganisasi, perlindungan HAM di Indonesia.  “Kewajiban lain  adalah kehadiran pemerintah baik pusat maupun daerah untuk benar-benar mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan lainnya di tanah Papua. Jangan sampai alam yang begitu kaya di sana hanya dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu saja tapi masyarakat di sana tidak mendapatkan haknya,” tegas Willem.

Sedangkan mantan Ketua Umum GAMKI, Michael Wattimena mengungkapkan, bahwa nilai-nilai Pancasila saat ini harus terus digaungkan kembali. “Mumpung di hadapan kita ada Bapak Bambang sebagai Ketua MPR yang baru, maka saya usulkan agar kurikulum pendidikan moral Pancasila itu diajarkan kembali mulai dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi. Sebab, selama ini sosialisasi 4 Pilar Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45 tidak cukup untuk menangkal aksi-aksi radikal di Indonesia. Dan saya juga usul, agar bendera merah putih itu dipasang di setiap rumah/apartemen agar rasa nasionalisme kita terus bangkit. Karena selama ini saya perhatikan, bendera itu hanya dipasang saat Perayaan 17 Agustus saja. Kita harus menggaungkan rasa cinta bangsa!,” pungkas Michael.

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menyampaikan pidato dalam acara pengukuhan DPP GAMKI

Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dalam kata sambutannya langsung menjawab usulan dari Michael Wattimena. Usulan nilai Pancasila harus dibumikan. “Saya setuju Pancasila dijadikan kurikulum di dalam pendidikan. Karena saat ini marak sekali poster-poster yang merusak adat/Budaya dan mengancam perpecahan bangsa.
Aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi tetap kokoh sebagai dasar negara. Meskipun banyak sekali gangguan yang ingin merubah dasar negara,” papar Bamsoet.
Bambang juga berharap agar GAMKI dapat menjaga toleransi beragama di Indonesia. “Dengan adanya
kemajuan teknologi, tentu kita dapat menjaga hubungan. Jangan sampai teknologi justru mengancam kita, melalui radikalisme, diracuni informasi tak benar (hoax), dan lain sebagainya.Tantangan GAMKI ke depan sangat berat.
Makanya, pemerintah akan tetap mempertahankan konstitusi yang disepakati bersama. Selama kita masih berpegang Pancasila,maka Kita masih menjadi negara kuat. Tetapi jika 30 tahun ke depan sudah berganti maka perlahan-lahan akan hancur.
Komitmen ideologi Pancasila harus tetap dipertahankan dengan kesadaran yang kuat untuk mempertahankan NKRI. Juga kesadaran untuk membangun bangsa yang merdeka, adil dan makmur. Sekali lagi,
Mari kita bangun Rumah Pancasila, yang hangat dan damai bagi seluruh bangsa,” ungkap Bamsoet dalam pidatonya. SM