Jakarta,Victoriousnews.com,- Perjalanan hidup manusia pasti akan melewati tiga masa, yaitu: masa lampau, masa depan dan masa kini. Masa lampau itu adalah pengalaman yang telah kita jalani. Masa depan adalah hari esok yang akan kita hadapi dengan berbagai tantangan. Sedangkan masa kini berbicara tentang anugerah yang Tuhan berikan. Demikan dikatakan oleh Pdt. Dr Nus Reimas ketika mengawali kotbahnya dalam ibadah sekaligus perayaan Natal 2021 dan Tahun baru 2022 bersama tokoh-tokoh Kristiani yang digelar oleh Majalah Kristiani Narwastu di Sopo Marpingkir, Cakung-Jakarta Timur (Jumat,14/1/22) sore.
Mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja & Lembaga Injili Indonesia (PGLII) ini mengutip ayat Alkitab yang terambil dalam I Korintus 15: 57-58. “Di tengah kondisi bangsa yang masih dilanda pandemi corona saat ini, kita harus belajar taat kepada Tuhan. Kita bisa belajar ketaatan dari beberapa tokoh Alkitab seperti Nuh yang sempat dianggap gila pada zamannya karena membangun bahtera sebelum Tuhan menghancurkan bumi dengan air bah. Kita juga bisa belajar taat seperti Abraham ketika diminta Tuhan mempersembahkan anaknya Ishak. Dan kita juga belajar dari ketaatan Yusuf yang sangat kuat dalam mempertahankan kekudusan meskipun banyak tantangan dihadapi pada zamannya. Percayalah bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan tidak pernah salah dalam memimpin,” tutur Pdt. Nus yang pada tanggal 21 Januari 2022 genap 49 tahun melayani Tuhan sepenuh waktu.
Lanjut Pdt. Nus Reimas, setelah kita taat menjalankan perintah Tuhan, maka Tuhan pasti memberikan kemenangan. “Di sini jelas bahwa, dampak dari ketaatan itu seperti yang tertulis dalam 1 Kor.15: 57-58. Kita harus mengucap syukur untuk kemenangan yang Tuhan berikan. Dan tentunya kita akan dimampukan Tuhan untuk berdiri teguh, yakinlah bahwa Tuhan pasti menyertai kita,” tandas Pdt. Nus.
Dalam momen ibadah Natal & Tahun baru tersebut, Majalah Narwastu juga memberikan penghargaan kepada 21 tokoh Kristiani 2020 dan 21 tokoh Kristiani 2021. “Jadi acara pemberian penghargaan kepada tokoh Kristiani ini kami gabung saat ini. Alasannya karena tahun 2020 yang lalu kami akan menggelar acara, tetapi karena awal pandemi corona dan ada kebijakan pemerintah PSBB yang ketat, maka kami tunda. Dan puji Tuhan saat ini bisa terselenggara dengan baik,” ujar Pemimpin umum/Pemimpin redaksi Majalah Narwastu, Jonro I Munthe, S.Sos, ketika menyampaikan kata sambutannya.
Menurut Jonro, tokoh-tokoh pilihan Narwastu itu terdiri dari berbagai suku dan latar belakang. Ada yang berasal dari kalangan dokter, pengacara, Jurnalis, politisi, tokoh organisasi, jendral purnawirawan, dan sebagainya. “Melalui acara ini kita mau menyampaikan pesan supaya umat Kristiani tetap mempunyai pengharapan dalam menjalani kehidupan di tahun 2022 yang masih dilanda pandemi corona. Kita juga terus mendoakan bangsa, negara serta pemerintah agar dilindungi Tuhan, serta kehdupan bermasyarakat dapat berjalan semakin baik,” ungkap Jonro yang juga sebagai salah satu penasihat Forum Jurnalis Batak (Forjuba) dan salah satu Pembina Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (Perwamki).
Nama Ke-21 tokoh Kristiani 2020 pilihan Majalah NARWASTU kali ini, yakni (1) Mayjen TNI (Purn.) Jan Pieter Ate, M.Bus, M.A., (Mantan petinggi di Kementerian Pertahanan RI), (2) Febry Calvin Tetelepta, M.H. (Deputi I Kantor Staf Presiden RI), (3) Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST (Teolog HKBP), (4) Pdt. Wilhelmus Latumahina/alm. (Pencipta lagu “Hidup ini Adalah Kesempatan”), (5) Kamaruddin Simanjuntak, S.H. (Pengacara), (6) Dr. Rofinus Neto Wuli, Pr. S.Fil., M.Si (Rohaniwan), (7) Hulman Panjaitan, S.H., M.H. (Pakar hukum), (8) Yunie Murwatie, S.E., CTM (Pengusaha), (9) Dr. Sahat HMT Sinaga, S.H. (Penatua gereja dan notaris), (10) Derman P. Nababan, S.H., M.H. (Hakim Pengadilan Negeri), (11) Pdt. Nicodemus Sahbudin, M.Th, M.A. (Rohaniwan), (12) Danang Priyadi, M.M. (Motivator), (13) Darwis Manalu (Pengusaha dan penatua gereja), (14) Dr. Ir. Rahmat Manullang, M.Si (Cendekiawan), (15) Frans M. Panggabean, M.M., MBA (Pengusaha), (16) Dwi Sapta Sedewa Brata (Cendekiawan), (17) Murfati Lidianto, S.E., M.A. (Anggota DPRD Kota Bekasi), (18) Maretta Dian Arthanti (Anggota DPRD Banten), (19) Dr. Ir. Martuama Saragi, M.M. (Tokoh masyarakat), (20) Drs. Paul Maku Goru, M.M. (Jurnalis senior), dan (21) Sahat M.P. Sinurat, S.T., M.T. (Pimpinan ormas Kristen).
Sedangkan tokoh Kristiani 2021 Pilihan Majalah NARWASTU Ke-21 tokoh yang sudah diseleksi yaitu, (1) Eusabius Binsasi, (2) Arist Merdeka Sirait, (3) Pdt. Dr. Mery Kolimon, (4) Pdt. Jahenos Saragih, M.Th, M.M., (5) Pdt. Michael Lumanauw, S.H., M.Th, (6) Dr. dr. Waldensius Girsang, (7) Pdt. I Nyoman Agus, (8) dr. Tuahman Purba, M.Kes, (9) Maria Shandi, (10) Dr. Pantas Silaban, (11) Charles D. Sirait, S.Si, (12) Ir. Janwar Lumban Gaol, (13) Drs. Alidin Sitanggang, M.M., M.Th, (14) Hendrik R.E. Assa, M.H., M.A., (15) DR. Toto Dirgantoro, (16) Raden Andreas Nandiwardhana, (17) Ir. Stefanus BAN Liow, MAP, (18) Prof. Dr. Hoga Saragih, (19) Jupryanto Purba, S.H., M.H., (20) Nirwana Sebayang, dan (21) Bernat Ndawu, S.Th. Selamat kepada 21 tokoh Kristiani tahun 2021 ini, kiranya mereka terus menginspirasi, memotivasi dan menularkan nilai-nilai juang dan solidaritas di tengah Indonesia yang majemuk dan berdasarkan Pancasila.
Menyandang Gelar Tokoh Kristiani Harus Menjadi Berkat Bagi Sesama
Dr. Lasmaida Gultom, S.E.,MBA mengucap syukur atas penghargaan sebagai salah tokoh Kristiani pilihan Narwastu 2019. “Di dalam Tuhan tidak ada yang kebetulan. Walaupun bagi saya sendiri, bagaimana Tuhan menuntun hidup saya adalah suatu anugerah, kemurahan dan kebaikan Tuhan sehingga 2019 majalah Narwastu memilih saya sebagai salah satu tokoh Kristiani. Meskipun saya kurang tahu apa kriterianya, tetapi jika saya masuk menjadi tokoh berarti ada maksud Tuhan. Dan setelah bergabung dalam Forkom Narwastu, saya melihat banyak hal yang saya pelajari dari semua orang yang berada di dalamnya, terlebih anak-anak Tuhan yang senantiasa meneguhkan saya sebagai pelayan Tuhan. Sehingga, semakin banyak komunitas, khususnya di Forkom Narwastu yang saya kenal itu sangat general berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang berasal dari bidang hukum, politik,ekonomi, akademisi, wartawan, dan sebagainya. Hal itulah yang memperkaya saya dalam menjalankan tugas sehari-hari, baik dalam pekerjaan maupun dalam pelayanan Tuhan percayakan,” tutur wanita berdarah Batak yang kini menjabat sebagai Analis Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bagi Lasmaida, ketika menyandang gelar sebagai tokoh Kristiani, mendorong dirinya untuk berbuat sesuatu yang dapat bermanfaat menjadi orang banyak. “Artinya kita harus menjadi berkat bagi orang banyak. Dan satu hal, saya bisa menjadi pelayan yang dipercaya oleh Tuhan, karena Tuhan Yesus bilang bahwa kita harus melayani bukan dilayani. Kalau dalam pekerjaan saya, selalu mengandalkan Tuhan agar nama Tuhan yang dipermuliakan,” ujar Wanita kelahiran 10 April 1965 ini kepada Jurnalis yang tergabung dalam Perkumpulan Wartawan Media Kristiani (Perwamki).
Lasmaida mengungkapkan bahwa karier dan jabatan yang kini diembannya itu merupakan pemberian Tuhan. Bagi Lasmaida, penyertaan Tuhan dan berkat Tuhan luar biasa mengiringi kariernya sampai saat ini. “Perjalanan karier saya dimulai tahun 1990 di PT Taspen (Persero). Kemudian, di Bank Indonesia (BI) sebagai pengawas bank. Selanjutnya di Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan. Dan setelah saya memiliki gelar Master of Business Administration (MBA) in International Management dengan major in Finance dari International University of Japan tahun 1999, jabatan saya sekarang sebagai Analis Eksekutif Senior di Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan di OJK. Semua itu bukan karena kuat dan gagah saya. Kalau sampai hari ini diberikan kepercayaan oleh Tuhan, itu semua karena anugerahNya,”ungkap istri dari Maradat Situmorang. SM