Dr.John N Palinggi,MM.,MBA Menerima Penghargaan Dari Kerajaan Buleleng, Bali Sebagai Tokoh Kerukunan Beragama & Perdamaian Dunia

Penghargaan diberikan langsung oleh Raja Agung Singaraja di Puri Agung Kerajaan Buleleng, Bali

News, Profil830 Views

Victoriousnews.com,-Penghargaan prestisius kembali dianugerahkan kepada Dr.John N Palinggi.,MM.,MBA, berkat perhatiannya  terhadap lingkungan hidup serta konsistensinya  memupuk terwujudnya kerukunan beragama di Indonesia. Yang teranyar adalah menerima  penghargaan dari Puri Agung Singaraja Kerajaan Buleleng, Bali dalam kategori sebagai tokoh Environmentalist, Diversity, World Peace (Pemerhati Lingkungan Hidup, Aktifis Kerukunan & Kemajemukan serta Perdamaian Dunia).

Dr.John N Palinggi,MM.,MBA dan penghargaan dari Raja Buleleng

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Raja Agung Singaraja di Puri Agung Kerajaan Buleleng, Kota Singaraja Bali, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena,  pada Sabtu (16/12/23). Selain John Palinggi, penghargaan juga diberikan kepada tokoh yang berasal  dari negara Brunei, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh  dari negara India dan  Amerika,  raja dan ratu se-Bali serta sejumlah raja di nusantara.

Piagam penghargaan sebagai pemerhati lingkungan hidup, kemajemukan dan perdamaian dunia

Setelah menerima penghargaan dari Raja Singaraja, John Palinggi juga menerima keris pusaka ketika menghadiri undangan dari Yayasan Sri Loka Foundation Bali, di Ubud. “Saya juga menghadiri Undangan Yayasan Sri Loka Pala Foundation Bali di Ubud. Yayasan ini berdiri sejak 1931 bergerak dalam mengembangkan dan mengelola serta mempromosikan budaya seni tari Bali  di berbagai negara besar di dunia, dimulai dari Perancis, Jepang dan sebagainya. Dalam momen tersebut, selain penghargaan, saya juga menerima keris pusaka sebagai tanda persaudaraan yang mendalam. Acara  tersebut dihadiri turis dari berbagai negara yang disambut dengan pementasan tarian sakral yang sangat lengkap.Ini adalah acara sangat langka,” ujar pengusaha sukses yang lahirnya bertepatan dengan hari Pancasila, 1 Juni.

Menerima keris pusaka dari Yayasan Sri Loka Foundation Bal di Ubud, Bali

Dalam pidatonya, Dr. John Palinggi  menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasinya kepada Raja Agung Singaraja beserta permaisuri. “Kegiatan ini sangat baik sebab merupakan upaya mendekatkan persaudaraan antara manusia. Baik yang berasal dari negara lain maupun saudara sebangsa dan di seluruh tanah air Indonesia, Bagi saya, saat ini emang sangat membahagiakan kita.Karena upaya-upaya untuk mendekatkan manusia menjadi bersaudara sekalipun ada tinggal di India, maupun di Bali serta tinggal di daerah-daerah lain. Tetapi  kita sepakat untuk bersaudara. Kita sepakat untuk hidup rukun,” ungkap John Palinggi yang juga ketua Badan Interaksi Sosial Masyarakat (BISMA).

Dr. John Palinggi berbincang dengan Raja Agung Buleleng, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena dan permaisuri di Puri Agung Buleleng, Singaraja

Pada kesempatan tersebut, John juga menyampaikan pengalamannya selama memimpin BISMA dalam membina kerukunan antar beragama. Menurutnya, setiap orang yang dapat menjaga kerukunan, mendambakan persaudaraan akan murah rejeki dan panjang umur. “Pengalaman hidup aya dalam membina kerukunan umat beragama sejak tahun 2000. Ternyata saya menjumpai, bahwa orang-orang yang panjang umurnya dan murah rezekinya serta bahagia itu adalah yang  mendambakan persaudaraan, suka membina kekeluargaan, suka mendekatkan manusia sekalipun beda suku agama etnis dan golongan,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor (ARDIN).

Bagi John, beragam penghargaan dan gelar tinggi yang diterimanya itu justru  mendorongnya semakin rendah hati, bersahaja, sayang kepada sesama manusia serta meningkatkan rasa persaudaraan sejati. “Saya sendiri selalu bertanya kepada Tuhan. Sebetulnya, saya ini orang yang dibentuk dari desa. Kami dulu,  baru bisa makan setelah mengolah tanah dengan bercucuran keringat (kerja keras). Segala langkah hidup saya itu bentuk sungguh-sungguh dengan serius, bahkan selalu berupaya memberikan yang terbaik terhadap setiap penugasan, siapapun atasan saya, siapapun pimpinan saya dan kemanapun saya berada,” urai John yang pernah memperoleh penghargaan dari ASEAN Development Citra Award 2004-2005 sebagai pebisnis berprestasi di tingkat ASEAN.

Sebagai pengusaha sukses, John memiliki prinsip selalu membangun persahabatan dengan siapa saja tanpa memandang suku. Agama, ras dan golongan. “Saya sudah 45 tahun menjadi pengusaha tanpa cacat dan tidak punya hutang sepeserpun. Bayangkan saja kontrak kantor di tempat ini per tahun 600 jutaan, tapi tidak punya hutang. Itulah cara yang diberikan Tuhan untuk mengelola keuangan dengan bijaksana dan baik. Kuncinya adalah hargai, hormati orang yang bekerja pada kita. Perlakukan mereka dengan baik. Karena mereka yang bekerja pada kita, itu dititipkan Tuhan supaya kita hormati dan membahagiakannya. Kalau orang kerja itu jangan dianggap seperti pesuruh. Dosa itu kalau kita begitu. Termasuk pembantu rumah tangga pun, kita harus mewujudkan kasih sayang itu, seperti keluarga sendiri.  Pembantu saya kasih  gaji yang bagus dan setiap lebaran, pulang kampung saya sewakan mobil selama 6 hari, supaya mereka bahagia. Karena mereka inilah yang membuat saya bisa seperti ini, dan selalu doakan saya,” papar Pria  yang mendapatkan APEC Business Travel Card,yaitu bebas visa di 19 Negara di Asia Pasifik tahun 2001-sekarang.

Di akhir wawancara, John berpesan, meski kita sudah kaya dan pintar,  kita jangan sampai ada kesombongan sedikitpun. “Intinya,  kita harus menjaga kejujuran, kerendahan hati, Kita tidak boleh sombong. Karena sombong  itu racun kehidupan sesungguhnya. Rendahkan hatimu, nanti ditinggikan Tuhan. Siap bekerja keras, berterimakasih,  bersyukur, itu menjadi  kunci dalam menjalani kehidupan. Semakin kita sayang kepada semua orang, apalagi sayang kepada orang susah, maka Tuhan pun semakin sayang pada kita. Makanya kantor saya ini tidak boleh menolak orang. Kalau sampai menolak orang, saya pecat.Prinsip saya, tidak mau ditolak Tuhan karena menolak ciptaanNya,” kata John yang juga  Wakil Ketua Dewan Penasehat KADIN DKI Jakarta (2019-2024).

Harapan saya ke depan, kita semua dapat melakukan yang terbaik dan menerapkan kasih kepada semua orang. Tetangga itu adalah orang/saudara  yang dekat dengan kita. “Saya juga seorang mediator yang banyak menyelesaikan masalah di pengadilan. Mediator itu menyelesaikan perkara secara damai, baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan prinsip win-win solution. Artinya tidak ada yang merasa dirugikan. Bahkan orang yang  bersalah pun dapat uang. Mediator itu tidak cari salah atau benar, tetapi mediator menyelesaikan masalah,” pungkas John yang juga seorang Mediator,Peloby dan Negosiator (Asosiasi Mediator Indonesia) Akreditasi MA RI No.43 Tahun 2004). SM