Peresmian Krematorium Husada; Fasilitas Baru untuk Layanan Kremasi di RS Husada Dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Jakarta,Victoriousnews.com – Perkumpulan Penghiburan Kedukaan Tabitha (PPK Tabitha) dan Perkumpulan Husada resmi menggelar grand opening Krematorium Husada, sebuah fasilitas layanan kremasi jenazah yang berlokasi di Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat. Acara peresmian ini berlangsung di ruang utama Rumah Duka RS Husada, Jl. Raya Mangga Besar No. 137-139, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/25).

Peresmian Krematorium Husada ini ditandai dengan prosesi pemukulan kentongan, sebagai simbol dimulainya operasional layanan kremasi yang diharapkan dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dalam proses penghormatan terakhir bagi orang terkasih.

Prosesi pemukulan kentongan sebagai simbol beroperasinya Krematorium Husada

Krematorium Husada hadir sebagai fasilitas pendukung RS Husada yang didedikasikan untuk memberikan layanan pengabuan atau kremasi jenazah dengan standar yang baik dan profesional. Dengan adanya fasilitas ini, Rumah Sakit Husada semakin melengkapi layanan kedukaan bagi masyarakat lintas iman  yang membutuhkan.

Mesin Krematori di lantai 2 RD Husada berbahan gas ramah lingkungan

Fasilitas kremasi ini dirancang untuk memberikan layanan yang lebih nyaman dan tertata, dengan mesin kremasi berbahan bakar gas ramah lingkungan serta ruang prosesi yang luas. Diharapkan, kehadiran Krematorium Husada dapat menjadi pilihan bagi keluarga yang membutuhkan layanan kremasi dengan pelayanan yang profesional, bermartabat, dan penuh penghormatan bagi yang telah berpulang

Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari PPK Tabitha, Perkumpulan Husada, BPM SW GKI Jabar, serta tamu undangan lainnya yang turut menyaksikan momentum bersejarah ini.

Ruangan penyimpanan peti jenazah RD Husada 

Sebagai bagian dari rangkaian acara, para tamu undangan diberikan kesempatan untuk berkeliling dan menyaksikan langsung proses kremasi yang berlangsung di lantai 2 Rumah Duka Husada. Selain itu, mereka juga diajak untuk melihat berbagai fasilitas lainnya, termasuk ruang ibadah penghiburan, ruangan penyimpanan peti jenazah, serta ruang simpan abu.

Pelayanan Kedukaan Itu Sangat Penting!

Ketua SW GKI Jabar, Pdt. Cordelia Gunawan ketika menyampaikan kotbah dalam Ibadah Syukur Grand Opening Krematorium Husada, di Ruangan utama RD Husada, Jalan Mangga Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/25).

Sebelum prosesi peresmian Krematorium Husada, diadakan ibadah syukur, yang dipimpin oleh Ketua Sinode Wilayah Jawa Barat, Pdt. Cordelia Gunawan. Ibadah ini menjadi momen refleksi dan ungkapan rasa syukur atas kehadiran fasilitas kremasi yang diharapkan dapat melayani masyarakat dengan penuh empati dan kasih.

Dalam kotbahnya, Pdt. Cordelia Gunawan mengutip Pengkhotbah 7:2, “Pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.”

Pdt. Cordelia  menegaskan, bahwa, pelayanan kedukaan memiliki makna yang sangat penting, karena kematian adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun.

“Makanya, pelayanan kedukaan itu sangat penting. Kenapa? Karena kita semua ini tidak bisa menghindari kematian. Artinya, semua orang pasti akan mati. Nah, PPK Tabitha dipercaya Tuhan melayani di dalam fase penting ini. Saya mengajak kita semua menyadari bahwa pelayanan kematian itu penting. Dan setiap kita yang terlibat sebagai pengurus dalam pelayanan kematian juga memiliki peran yang sangat berarti,” ujar Ketua Sinode Wilayah GKI Jabar Periode 2023-2027.

Pada kesempatan tersebut, Pdt. Cordelia juga memuji pelayanan PPK Tabitha yang dikenal dengan slogannya, “Tabitha, sobat di kala duka.” Slogan ini mencerminkan kepedulian dan empati tinggi yang diberikan kepada keluarga yang sedang berduka.

Sebagai contoh ketulusan dalam melayani, Pdt. Cordelia menyinggung sosok Mother Theresa, yang dikenal luas karena kepeduliannya terhadap sesama. “Mengapa Mother Theresa sangat terkenal? Bukankah kita semua bisa melakukan hal yang sama? Jawabannya, karena Mother Theresa melayani sesama dengan hati. Dia bahkan berani memeluk orang penderita kusta tanpa takut tertular. Itulah yang membuatnya dicintai banyak orang, sebab dia mampu memberikan sentuhan hati yang tidak dimiliki banyak orang,” tandasnya.

Ibadah syukur ini menjadi momen yang mengingatkan semua pihak bahwa pelayanan dalam kedukaan bukan sekadar tugas, tetapi sebuah panggilan untuk mengasihi sesama dengan tulus. Kehadiran Krematorium Husada pun diharapkan dapat menjadi bagian dari pelayanan yang memberi ketenangan bagi keluarga yang sedang menghadapi perpisahan dengan orang terkasih.

Teknologi Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa

Ketua Umum PPK Tabitha, Richard A. Gunawan, mengungkapkan,  bahwa proyek Krematorium Husada  ini telah digagas sejak 1 September 2020 oleh PPK Tabitha bersama Perkumpulan Husada. Namun, baru dapat direalisasikan pada tahun 2025.

“Kita semua patut bersyukur atas segala sesuatu yang telah berjalan. Tujuan utama kami adalah meningkatkan pelayanan kedukaan bagi masyarakat luas. Di tengah keterbatasan lahan pemakaman dan kepadatan penduduk Jakarta, kremasi menjadi salah satu opsi terbaik di masa depan,” ujar Richard seusai acara grand opening.

Menurut Richard,salah satu keunggulan Krematorium Husada adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam proses kremasi. Richard menjelaskan, bahwa bahan bakar dan peralatan yang digunakan sudah memenuhi standar untuk menjaga kualitas udara dan meminimalkan polusi.

“Tentu saja, teknologi ini sangat baik untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan Tabitha,” tandasnya.

Lebih lanjut, Richard menegaskan, bahwa seluruh teknologi kremasi di Krematorium Husada merupakan hasil karya anak bangsa. “Kita benar-benar menggunakan produk Indonesia, meskipun ada beberapa spare part yang diimpor. Namun, semua pengerjaan dilakukan oleh vendor lokal, termasuk sistem pengendalian polusi yang sepenuhnya merupakan hasil inovasi dalam negeri,” tambahnya.

Pelayanan Lintas Agama dan Pendampingan Kedukaan

Ki-ka: Ketum PPK Tabitha, Richard A Gunawan dan Fanny Rosita selaku Service Development & Membership Manager

Meskipun bernaung di bawah Sinode Gereja Kristen Indonesia (GKI), pelayanan kedukaan ini terbuka bagi semua pemeluk agama.“Sejak awal, pelayanan kedukaan kami bergerak untuk melayani semua umat, baik Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, maupun Muslim. Kami memastikan bahwa proses kremasi dilakukan sesuai dengan prosedur agama masing-masing,” jelas Richard.

Selain itu, Krematorium Husada menawarkan pendampingan bagi keluarga yang berduka. “Kami tidak hanya menyediakan tempat kremasi, tetapi juga memberikan pendampingan dari awal hingga akhir proses. Tujuan kami adalah menciptakan layanan yang tidak hanya profesional tetapi juga memberikan kenyamanan bagi keluarga yang ditinggalkan,” katanya.

Richard juga menegaskan bahwa PPK Tabitha akan terus memperbarui visinya di tahun 2025 dengan mengusung semangat cinta kasih dan keramahtamahan.

“Slogan kami, Menjadi Sobat di Kala Duka, tetap menjadi dasar pelayanan kami. Kami ingin menciptakan pelayanan yang mindful, open, dan supportif bagi pelanggan. Inovasi harus selalu digerakkan dengan cinta kasih dan keramahtamahan,” tutupnya.

Sebagai informasi, pada 23 Juli 2025 mendatang, PPK Tabitha akan merayakan hari jadinya yang ke-57. Perayaan ini diharapkan menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menghadirkan inovasi dalam pelayanan kedukaan.

PPK Tabitha kini telah berbadan hukum dan memiliki 20 anggota perkumpulan, juga merupakan anggota jemaat yang diutus oleh gereja-gereja di bawah naungan GKI SW Jabar sebagai kontribusi pelayanan sosial.

PPK Tabitha Hadirkan Pelayanan Kedukaan Berbasis Cinta Kasih

Seluruh staf pengurus  PPK Tabitha berpose bersama usai Grand Opening Krematorium Husada, Sabtu (15/3/25)

Setelah diresmikan, Krematorium Husada kini mulai beroperasi dengan layanan kremasi yang terjangkau dan profesional. Dalam kesempatan tersebut, Fanny Rosita, selaku Service Development & Membership Manager PPK Tabitha, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan kedukaan dengan penuh cinta kasih, sesuai dengan slogan ‘Sobat di Kala Duka’.

“Karena background kami adalah Kristiani, tentu kami memberikan pelayanan berdasarkan cinta kasih dan keramahtamahan. Agar setiap orang bisa merasakan bahwa cinta kasih Tuhan tetap ada walaupun sedang mengalami kedukaan,” ungkap Fanny.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Tabitha memiliki program pra-kedukaan bagi pelanggan yang telah menjadi anggota. Dengan sistem cicilan, pelanggan dapat mempersiapkan biaya paket yang akan dipilih. “Kami menawarkan lima paket, dari harga reguler hingga yang tertinggi. Semua bisa dicicil, bahkan ada yang seumur hidup. Ada juga opsi sekali bayar,” tambahnya.

Untuk paket rumah duka, harga termurah yang ditawarkan adalah Rp17 juta, yang sudah mencakup peti jenazah, ruangan duka, dan pemandian jenazah. Sementara itu, bagi yang ingin menyemayamkan jenazah di rumah, paketnya berkisar Rp13,5 juta, termasuk peti jenazah, rumah meja, bunga salib, dan perlengkapan peti.

Sebagai bagian dari gereja, PPK Tabitha juga menjalankan pelayanan sosial bagi masyarakat yang kurang mampu. Fanny mengatakan,  bahwa pelayanan ini merupakan bentuk kepedulian kepada mereka yang mengalami kesulitan dalam menghadapi kedukaan. “Dengan hadirnya Krematorium Husada, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pilihan layanan kedukaan yang lebih baik, terjangkau, dan tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,” pungkas Fanny.

Kolaborasi PPK Tabitha & Perkumpulan Husada

Perkumpulan Husada adalah pemilik Rumah Sakit (RS) Husada, yang didirikan pada 28 Desember 1924. Sebagai bagian dari layanan rumah sakit, Perkumpulan Husada juga menyediakan unit pendukung berupa Rumah Duka dan Krematorium untuk melayani kebutuhan kedukaan masyarakat.

PPK TABITHA telah lama menjalin hubungan kerja sama dengan Perkumpulan Husada. Kemitraan eksklusif ini dimulai sejak 1 Januari 2016, ketika PPK TABITHA ditunjuk sebagai pengelola tunggal Rumah Duka (RD) Husada.

Rumah Duka Husada merupakan gedung tiga lantai yang memiliki total 18 Ruangan Duka, dirancang khusus untuk persemayaman jenazah. Sebagai mitra pengelola, PPK TABITHA menghadirkan layanan kedukaan yang profesional dan penuh empati, memberikan kenyamanan bagi keluarga yang berduka.

Kemudian, pada 1 September 2020, PPK TABITHA dan Perkumpulan Husada sepakat untuk mengembangkan fasilitas kremasi sebagai bagian dari layanan pendukung RS Husada. Dari kesepakatan ini, dibangunlah Krematorium Husada, dan resmi beroperasi mulai 15 Maret 2025,  yang berlokasi di samping belakang dan terhubung langsung dengan Rumah Duka Husada. SM

Selamat atas Grand Opening Krematorium Husada. Untuk Informasi lebih lanjut dapat mengakses website ppktabitha.co.id.

Related posts