JAKARTA,VICTORIOUSNEWS.COM,-Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel (STT REM) kembali menyelenggarakan kuliah umum yang diadakan di kampus STT REM, Jl. Pelepah Kuning III Blok WE 2 No. 4 G-K, Kelapa Gading-Jakarta Utara. Kuliah umum STT REM yang ketujuh ini mengangkat tema “Memimpin Dengan Riset & Teknologi”—menghadirkan Sekretaris Jendral Kementrian Riset & Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. Ainun Naim., Ph.D sebagai pembicara dan Direktur Eksekutif Conrad Supit Center, Johan Tumanduk., SH.,M.M., M.Pd.K sebagai moderator. Tampak juga dihadiri oleh Prof. Dr. Abraham Conrad Supit (Ketua Yayasan Abraham Conrad Supit Center/ Gembala Senior GBI REM), Civitas Akademika STT beserta undangan lainnya.
Kuliah umum kali ini sedikit berbeda dengan kuliah umum sebelumnya, karena kita banyak belajar dan diperkaya dengan pengetahuan mengenai Riset dan Teknologi terkini yang dipaparkan oleh Prof. Ainun Naim. “Riset dan teknologi itu sangat penting sebagai penopang dalam membangun inovasi menuju visi Indonesia menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi ke 4 terbesar di dunia tahun 2050,” tutur Prof. Ainun memulai kuliahnya.
Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) yang meraih gelar Doktornya di Temple University Philadelphia Amerika Serikat ini banyak sekali mengupas sekaligus memberikan contoh tentang etos kerja, kemajuan teknologi terkini. Misalnya; energi terbarukan bio teknologi, nano robot kapsul (pil) yang bisa mendeteksi penyakit dengan cara ditelan.
“Kecanggihan teknologi saat ini, ada teknologi terbaru, yakni nano robot dalam bentuk kapsul/pil yang bisa mendeteksi berbagai macam penyakit manusia. Proses kerja nano kapsul ini ditelan hingga masuk ke dalam tubuh. Kemudian dihubungkan dengan jaringan komputer yang sudah terprogram dengan nano robot. Dan biarkan sampai proses selesai, dan nano kapsul akan keluar bersamaan dengan ketika BAB. Jika memang ada penyakit, maka komputer akan memberikan sinyal, organ mana yang sakit. Sehingga dokter pun akan semakin mudah untuk melakukan pengobatan,” tandas Prof. Ainun.
Menurut Prof. Ainun, tantangan pendidikan tinggi di Indonesia itu sangat kompleks. Terutama yang paling sering terjadi adalah tentang biaya dan riset. “Oleh karenanya, kita harus mendorong kepada mahasiswa agar memiliki ketrampilan untuk membuat/mengembangkan riset serta belajar menciptakan hal-hal baru. Nah, disinilah mahasiswa/wi juga mesti belajar untuk memecahkan masalah atau menjadi problem solving untuk menyelesaikan persoalan keadilan di tengah bangsa kita. Jangan sampai gap antara si kaya dan si miskin menjadi jurang yang dalam. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin,” papar Pria yang memiliki hobi bermain golf ini.
Lanjut Prof Ainun, perekonomian Indonesia saat ini berada di peringkat 16 terkuat di dunia (261,1 juta penduduk) berdasarkan produk domestik brutonya (PDB) yang mencapai 932,3 milyar dolar AS; dan telah mencetak 127,2 juta angkatan kerja. “Kita telah masuk dalam dunia revolusi industri ke 4. Sehingga wajah kegiatan ekonomi Indonesia saat ini, berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi. Beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi adalah Toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace. Selain itu, yang paling menonjol saat ini, Taksi atau Ojek Tradisional posisinya sudah mulai tergeserkan dengan moda-moda berbasis online,” urainya.
Direktur Eksekutif Conrad Supit Center, Johan Tumanduk., SH.,M.M., M.Pd.K, mengungkapkan rasa gembiranya dengan kehadiran Prof. Ainun. “Bersyukur bisa menjadi moderator pada acara Kuliah Umum STT REM bekerjasama dengan Conrad Supit Center. Saya diperkaya sekali mengikuti pemaparan beliau termasuk tentang strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Bidik misi, Techno Park adalah dua dari banyak hal yang pemerintah sedang lakukan. Lagi lagi seperti kuliah kuliah umum sebelumnya, beliau juga dihujani pertanyaan oleh hadirin, yang tentu saja dilahap oleh beliau yang memiliki fondasi sangat kuat dalam dunia pendidikan tinggi. Asik bener, memoderasi percakapan sambil belajar. Saya terus berdoa Tuhan Yesus memberkati dunia pendidikan kita untuk menghasilkan orang orang hebat yang akan menata kehidupan yang lebih baik lagi, dengan karakter, pengetahuan dan kehendak untuk terus belajar melalui riset riset untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat!,” ungkap Johan yang dipercaya menjadi pemandu acara Kuliah Umum STT REM.
Menanggapi uraian Kuliah Umum yang disampaikan oleh Sekjen Kemenristekdikti, Prof. Ainun Na,im., Ph.D, ketua yayasan Conrad Supit Center (Prof. Abraham C Supit) tampak sangat senang bahwa mahasiswa telah diperkaya dengan wawasan mengenai riset dan teknologi masa kini. “ Kalau istilah Pak Presiden Jokowi, kerja, kerja, kerja. Tapi kalau di kampus, kita harus terus belajar, belajar dan belajar. Agar perekonomian kita semakin kuat tahun 2050, maka saya mengajak kita semua untuk menjaga NKRI dengan baik, menjaga kerukunan umat beragama serta bergandengan tangan dalam kebersamaan untuk membangun bangsa Indonesia. Uni Soviet bisa pecah karena ada masalah bangsa yang tidak selesai dan menimbulkan dis-trust kepada rakyatnya. Kemudian Yugoslavia juga demikian. Nah, sekali lagi, kita harus tetap mendukung pemerintah, siapapun Presiden yang memimpinnya, agar cita-cita menjadi Negara dengan ekonomi terkuat bisa tercapai,” tukas gembala sidang GBI REM ini. Margianto