PERAYAAN NATAL & TAHUN BARU 2019 KELUARGA BESAR PARLEMEN RI USUNG SUBTEMA BERBAGI KASIH DAMAI DAN KEPEDULIAN DALAM TOLERANSI KEMAJEMUKAN INDONESIA

Hukum & HAM1248 Views

Jakarta,Victoriousnews.com.,Bertema”Yesus Kristus, Hikmat bagi Kita” (I Korintus 1:30a) dan sub-tema ‘Melalui Perayaan Natal ini, Kita Tingkatkan Berbagi Kasih Damai dan Kepedulian dalam Toleransi dan Kemajemukan Indonesia untuk Kesejahteraan Sesama’, Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Keluarga Besar DPR RI – DPD RI – MPR RI dihelat di Gedung Nusantara IV (Pustaloka) DPR-RI pada Rabu sore hingga malam, 6 Februari 2019. Acara terbagi dalam Perjamuan Kasih (pukul 17.00 WIB-18.00 WIB), Ibadah Natal (pukul 18.00 WIB-20.00 WIB), dan Perayaan Natal (pukul 20.00 WIB-21.00 WIB). Persiapan ruangan yang begitu pendek waktu (sedari pukul 10.30 hingga 13,00 WIB, ruangan ini dipergunakan organisasi masyarakat ‘Gerakan Kebangkitan Indonesia’ untuk Penyampain Aspirasi bersama sejumlah tokoh kepada Ketua MPR-RI) tak menghalangi panitia untuk menyelenggarakan acara akbar umat Kristiani setiap tahun di lingkungan parlemen khususnya dan umat Kristiani pada umumnya.

Mendekati pukul 17.00 WIB, masyarakat sudah memenuhi ruangan dan antri untuk mengambil makan khas Manado (Sulawesi Utara) di sisi kiri Ruang Pustaloka. Seusai makan, seluruh umat mengambil duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan panitia. Untuk menyemarakkan kegiatan, panitia menghadirkan komedian Mongol Stress yang berdarah Manado untuk mengisi acarai. Selain disajikan lagu-lagu religi Kristiani oleh para aktivis gereja di sekitar Jakarta. Rangkaian kegiatan juga dikalukan pemberian sumbangan diakonia sosial kepada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kesekjenan MPR/DPR/DPD-RI, panti asuhan, panti jompo, sejumlah gereja yang membutuhkan dana pembangunan, serta korban bencana alam di Indonesia.

Pada bagian Perayaan Natal sekitar pukul 20.00 WIB, sejumlah petinggi tiga lembaga di dewan legislatif bergiliran memasuki ruangan. Dimulai oleh H Bambang Soesatyo SE MBA (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/DPR yang juga politisi Partai Golkar), Oesman Sapta Odang (Ketua Dewan Perwakilan Daerah/DPD yang juga Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat/Hanura), hingga Dr (HC) H Zulkifli Hasan SE MM (Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional/PAN). Sementara, sejumlah menteri kabinet beragama Kristen termasuk Prof Dr Yohana Susana Yembise Dip Apling MA (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak/PPPA) dan Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman) serta Letnan Jenderal TNI (Purn) EE Mangindaan (Wakil Ketua MPR periode 2014-2019) secara seksama telah mengikuti sedari awal. Acara ini juga dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat Republik Indonesia, Persatuan Gereja Indonesia (PGI) serta Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).

Undangan juga dialamatkan kepada Pendeta Abraham Lewelipa (Gembala Jemaat GBI Alfa Omega, Oirata, Kisar, Maluku Barat Daya). Meskipun saat Perayaan Natal digelar, hamba Tuhan dari pulau yang dekat dengan Timor Leste ini masih berjuang dalam kapal yang terombang-ambing di tengah ganasnya Laut Arafura atau Arafuru. Pada perayaan natal sebelumnya (tahun 2017), Pendeta Abraham Lewelipa bahkan sempat menerima bantuan dana untuk pembangunan gedung gereja di Kisar yang digembalakannya. Ibadah syukur dipimpin Pendeta Dr Hein Arina (Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM) dan memberikan khotbah yang menyejukan serta menginspirasi umat.

Dalam sambutannya, Bambang Soesatyo mengatakan Perayaan Natal bersama di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR-RI merupakan momentum memperkuat semangat Kebhinekaan. Menurut Ketua DPR-RI, kemajemukan yang ada dalam masyarakat justru sebagai sumber kekuatan utama bangsa Indonesia. “Selamat Natal 2018 dan Selamat Tahun Baru 2019. Saya menganggap acara ini merupakan momen yang sangat penting. Momen penting bagi ke-Indonesia-an kita, penting bagi toleransi kita, dan penting bagi masa depan bangsa kita,” ujar politisi Partai Golkar ini. “Agama apa pun mengajarkan untuk senantiasa menyebarkan cinta kasih kepada sesama umat. Karena itu, siapa pun tidak boleh menjadikan agama sebagai alat permusuhan apalagi sebagai alat politik,” tandas Legislator Daerah Pemilihan VII Jawa Tengah untuk wilayah Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini.

Kepala Biro Pemberitaan Parlemen DPR-RI, Yohannes O.I. Tahapari menjelaskan, pesan Ketua DPR-RI sudah sangat jelas dan tegas bahwa semua ajaran agama itu didasari cinta kasih dan damai. “Oleh karena itu, dalam momen Perayaan Natal ini, menjadi suatu momentum yang baik bagi seluruh umat, tentunya seluruh agama yang mengajarkan kebaikan. Ajaran tersebut dapat kita laksanakan dan tujuannya adalah untuk membangun bangsa dan negara kita, supaya melalui momen Perayaan Natal ini, maka bangsa Indonesia semua dapat semakin dipersatukan,” pungkas Y.O.I. Tahapari.

Sejumlah nama anggota dewan tertera dalam susunan kepanitian termasuk Mercy Chriesty Barends ST (Sekretaris Pelaksana Panitia Natal), Ir Stefanus Liow (Seksi Acara atau Liturgi), Ir Stefanus Liow, dan Wenny Warouw. Sementara, posisi Ketua Panitia Pelaksana ada di pundak Dr. Bara Krishna Hasibuan Walewangko (dikenal Bara Hasibuan). Wakil Ketua PAN ini menyampaikan apresiani kepada seluruh umat Kristiani, pimpinan lembaga legislatif dan eksekutif yang menyempatkan hadir di tengah kesibuan masing-masing. “Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya karena ditunjuk sebagai ketua panitia pelaksana Perayaan Natal 2018 dan Tahun 2019 di lingkungan parlemen,” tegas Anggota Komisi VII Daerah Pemilihan Sulawesi Utara.

Dalam account Facebook, Bara menuliskan status, “Puji syukur, Acara Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 MPR/DPR/DPD berlangsung meriah dan hikmat walaupun persiapannya sangat singkat dan tidak banyak anggota DPR yang bisa aktif di kepanitiaan karena kesibukan di dapil masing masing. Yang luar biasa dan mengharukan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD Oesman Sapta, di tengah kesibukan mereka, berkenan hadir dan memberi sambutan. Juga Ibu Menteri PPA Yohana Yambise. Kotbah Pdt Hein Arina juga luar biasa dan menginspirasi. Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung dan hadir dalam perayaan tersebut,” tulis Bara, yang mendapat banyak coment pujian dari warga Sulut. “Luar biasa,Semua karna campur tangan Tuhan..Amin. Banyak selamat buat Pak Bara Hasibuan Walewangko,yg sdh Sukses dalam perayaan Natal bersama kel besar MPR,DRP,DPD,semua utk hormat kemulian nama Tuhan..amin,” tulis akun Reflin Ester Mukuan dalam laman comentnya.

Ditunjuknya Bara Hasibuan sebagai Ketua Pelaksana Pelaksana Natal di lingkungan parlemen tak lepas keanggotaannya sebagai Anggota DPR-RI sejak terpilih sebagai anggota Pergantian Antas Waktu (PAW) bersama delapan anggota lain pada Selasa, 10 Januari 2017. Ketika itu, dia dilantik bersama Ibnu Munzir menggantikan Enny Anggraeny Anwar (Partai Golkar/PG). TB H Ace Hasan Syadzily menggantikan Andika Hazrumy (PG), Bambang Heri Purnama menggantikan Indro Hananto (PG), Wasista Bambang Utoyo menggantikan Dodi Reza Alex Noerdin (PG), Hartanto Edhie Wibowo menggantikan Wahidin Halim (Partai Demokrat/PD), Anita Jacoba Dah menggantikan Jefirstson R Riwu Kore (PD), Ihwan Datu Adam menggantikan Adji Farida Padmo Ardans (PD), dan Muhammad Afzal Mahfuz menggantikan Salim S Mengga (PD).

Bara Krishna Hasibuan kelahiran Jakarta, 20 Agustus 1870 dan tercatat sebagai politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) mewakili Dapil Sulawesi Utara. Bara adalah salah satu pendiri PAN dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Bidang Hubungan Internasional (sejak 2010). Bara adalah putra dari advokat senior, mantan Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan mantan Pemimpin Umum Harian Suara Pembaruan, Dr. Albert Hasibuan. Bara dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 pada 10 Januari 2017 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Yasti Soepredjo Mokoagow yang mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai Bupati Bolaang Mongondow pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2017. Pada masa kerja 2014-2019, Bara bertugas di Komisi VII yang membidangi energi dan sumber daya mineral dan lingkungan hidup.

Setelah lulus di tingkat dasar dan menengah hingga tahun 1989 di Jakarta, dia melanjutkan pendidikan untuk S1 bidang Political Science. Boston University. Boston (Amerika Serikat) tahun 1994, S2 bidang Political Science. Boston University. Boston (Amerika Serikat) tahun 1996, dan S2 bidang Public Administration. Harvard Kennedy School of Government, Boston (Amerika Serikat) tahun 2012.

Sebagai putra dari pengacara dan pemimpin surat kabar Suara Pembaruan, Dr. Albert Hasibuan, Bara Hasibuan sering berhubungan dengan isu-isu politik dan hukum. Bara mengambil jurusan ilmu politik ketika kuliah untuk lebih mendalami minatnya di politik. Minat Bara pada politik semakin dalam pada masa-masa sebelum era-Reformasi dan turunnya Presiden Soeharto di 1997.  Bara aktif terlibat di awal pendirian Partai Amanat Nasional di 1998. Bara resmi menjadi kader PAN dan menjadi Ketua Bidang Hubungan Internasional (1998-2000) dan Wakil Sekretaris DPP PAN (2000-2001).

Namun karena isu konflik internal di PAN di 2001, Bara memutuskan untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada Pileg 2004, Bara mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif mewakili PKB untuk Dapil Sumatera Utara 3. Sayangnya Bara tidak berhasil terpilih menjadi Anggota DPR. Bara Hasibuan adalah salah satu politikus muda Indonesia yang mendapat penghargaan Congressional Fellowship di Kongres Amerika Serikat dan mendapat kesempatan pertukaran pengalaman bekerja di sana. Pulang dari Amerika, Bara mendirikan perusahaan konsultan strategis HD Asia Advisory dan menjadi konsultan manajemen dan politik. Di 2010, ketika Hatta Rajasa resmi menjadi Ketua Umum PAN, Bara kembali bergabung menjadi kader PAN dan menduduki jabatan sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP PAN. (2010 – sekarang).

Pada Pileg 2014, Bara mencoba lagi mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif tapi kali ini di Dapil baru, Sulawesi Utara. Bara gagal terpilih menjadi Anggota DPR-RI. Pada Oktober 2016, Yasti Soepredjo Mokoagow mengundurkan diri dari DPR-RI karena maju mencalonkan diri sebagai Bupati Bolaang Mongondow pada Pilkada Serentak 2017.  Bara resmi dilantik menggantikan Yasti sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) pada 10 Januari 2017. Pada Pemilu Serentak Anggota DPR/DPRD I, DPRD II, Presiden dan Wakil Presiden tanggal 17 April 2019, dia kembali mencalonkan untuk posisi Anggota DPR-RI. (Epaphroditus Ph M)