Pdt. Dr. Japarlin Marbun Siap Dicalonkan Kembali Sebagai Ketum Sinode GBI!

Nasional, News, Profil2448 Views

Victoriousnews.com,-Pendeta berpostur tinggi ini dikenal sebagai tokoh Kristiani yang rendah hati dan “merakyat” dengan siapa saja yang dijumpai. Dengan gaya bicara yang tegas dan berwibawa, pemilik nama lengkap Pdt. Dr. Japarlin Marbun, S.Pd.K., M.Pd. ini juga sangat piawai  memainkan peran; kapan berfungsi sebagai gembala jemaat maupun sebagai pimpinan organisasi keagamaan. Baginya, seorang pimpinan itu harus mampu memberikan sentuhan yang bermanfaat bagi jemaat maupun anggota yang dipimpin.

Sebelum terjun dalam dunia pelayanan secara full time sebagai pendeta dan gembala jemaat, Japarlin berprofesi sebagai seorang guru (PNS) sejak tahun 1986. Kemudian ia terpanggil untuk melayani di BPH (Badan Pekerja Harian) GBI dimulai pada tahun 1990. Sederetan jabatan strategis pun dipercayakan kepada dirinya. Sebut saja, pada era Ketua Umum BPH GBI Pdt. Alm. Suryadi, M.Sc, M.Th,  ia dipercayakan sebagai Sekretaris 2. Kemudian pada era Ketua Umum Pdt. Dr. Alm. Om Ho (H.L Senduk) sebagai Sekretaris 3. Jabatan Sekretaris Umum (Sekum) dipercayakan pada era Ketua Umum Pdt. Dr. Soehandoko Wirhaspati. Dan ketika era Ketua Umum Pdt. Dr. Jacob Nahuway, MA, ia menjabat salah satu Ketua yang membidangi Organisasi dan Pembinaan Daerah–Daerah.  Tak heran, jika Pdt. Japarlin kerap melakukan kunjungan dan melayani di hampir seluruh  BPD di Indonesia.

Pdt. Dr. Japarlin Marbun yang kini dipercayakan sebagai Ketum Bamagnas

Melihat sederetan jabatan strategis yang pernah diemban, Pdt. Japarlin boleh dikatakan sangat “matang” dalam berorganisasi. Berkat jabatan demi jabatan pelayanan yang diraihnya terus naik. Hingga akhirnya, dalam sidang sinode GBI ke 15, ia terpilih menjadi ketua umum BPH GBI. Sejarah mencatat, Japarlin terbilang sukses dalam memimpin salah satu sinode gereja terbesar di Indonesia, sebagai Ketua Umum Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) periode 2014-2018. Di era kepemimpinannya, nama besar GBI semakin diperhitungkan, baik di kalangan  pemerintah pusat maupun di kalangan aras gereja nasional.

Bukan hanya di lingkup GBI, di tingkat aras nasional pun ia pernah dipercayakan sebagai Sekretaris Umum PGPI (2008 – 2012), Ketua Umum Sekolah Alkitab & Theologia Pentakosta Indonesia di Jakarta (PESATPIN) pada tahun 2006–sekarang, Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (Bamag Nasional) tahun 2014 – 2018. Bahkan kini, kini Pria kelahiran Tapanuli Utara, 24 Mei 1961 ini dipercayakan sebagai Ketua Umum Bamagnas yang telah terbentuk beberapa pengurus di tingkat daerah di Indonesia.

Selain menjadi pimpinan organisasi, di bidang penggembalaan jemaat, Pdt. Japarlin hingga kini melayani sebagai Gembala di GBI Permata Bekasi, GBI Ujung Menteng dan GBI Kali Malang, Bekasi. Buah pernikahannya dengan Pdm.Ellen Deiske Trivenna Tasik (almh) dikaruniai 3 orang putera-putri (Christa Daniella Marbun, Reinhard Christofer Marbun dan Chisrty Marta Marbun).

Terpanggil Kembali Untuk Memimpin GBI

Perhelatan Sidang Sinode GBI ke 17 akan diselenggarakan pada 23 sd 25 Agustus 2023 mendatang di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jawa Barat. Sidang Sinode ini tetap akan dihadiri ribuan hamba Tuhan dari seluruh Indonesia, namun mekanisme pemilihan Ketua Umum akan diwakili oleh para anggota Majelis Pekerja Lengkap (MPL) yang terdiri dari sekitar 140 orang saja, meliputi: Dewan Pendiri, Majelis Pembina (MP), Badan Pengurus Pusat (BPP),  Badan Pengurus Daerah (BPD) dan pendeta perwakilan daerah GBI. Agenda penting dalam sidang Sidang Sinode tahun ini adalah melantik Ketua Umum  Badan Pengurus Pusat ( Ketum BPP) yang terpilih periode 2023– 2027.

 Sampa saat ini ada dua nama kandidat kuat bakal calon ketum yang beredar di lingkungan GBI, yakni Pdt.Dr. Rubin Adi Abraham (Ketum BPP 2019-2023/incumbent) dan Pdt.Dr. Japarlin Marbun (Mantan Ketum 2014-2018). Pemilihan balon ketum GBI ini dijaring melalui Sidang Majelis Daerah (SMD) yang sedang berlangsung di berbagai daerah.

Menepis isu yang beredar di berbagai daerah, bahwa dirinya tidak bersedia dicalonkan kembali sebagai ketum,Pdt.Dr.Japarlin Marbun, mengatakan, bahwa isu tidak benar. Bahkan dirinya menyatakan siap dicalonkan Ketum BPP. “Pertama, tentu saya menyatakan bersedia dicalonkan oleh kawan-kawan hamba Tuhan menjadi ketua sinode GBI Periode 2023-2027. Karena bagaimanapun sebagai orang GBI, maka saya harus membaktikan diri untuk GBI. Apalagi keberadaan saya ada sampai saat ini semua karena GBI. Mulai dari SLTA di PGA gratis dibiayai GBI. Kemudian saya kuliah S1 juga karena GBI di seminary Bethel, biaya gratis. Setelah saya tamat kuliah, saya langsung membaktikan diri ke GBI hampir 30 tahun. Mulai dari menjabat Sekretaris 3, Sekretaris 2, Sekretaris Umum, salah satu ketua bahkan kemudian menjadi Ketua Umum dalam periode yang lalu. Artinya berbakti untuk GBI itu adalah sesuatu yang sangat penting. Jadi adalah tidak benar kalau ada orang mengisukan di daerah bahwa saya tidak bersedia lagi dicalonkan menjadi ketua umum sinode dalam periode yang akan datang,” ujar Pdt. Japarlin ketika ditemui di pusat perbelanjaan di Kawasan Jakarta utara.

Pdt. Japarlin berjabat tangan dengan Presiden Jokowi saat dirinya menjabat sebagai ketum Sinode GBI periode 2014-2018

                Alasan kedua, Japarlin merasa terpanggil untuk menaikkan pamor GBI secara nasional yang belakangan ini semakin meredup. “Di era kepemimpinan saya, sangat berpengaruh hingga ke tingkat nasional, hingga Presiden Jokowi mengundang pengurus BPH untuk bertemu di Istana. Selain itu, ada alasan yang membuat saya tersentuh; yaitu kawan–kawan dari berbagai daerah merasa kurang diperhatikan, jarang mendapatkan kunjungan serta sentuhan. Bahkan pada masa pandemi yang lalu, banyak gereja tutup, sehingga hamba – hamba Tuhan tidak punya penghasilan.  Info yang saya terima lebih banyak tidak mendapatkan bantuan dari sinode,” tandas Japarlin.

Juklak Yang Dibuat BPP Harus Dipatuhi & Tolak Aklamasi!

Proses penjaringan bakal calon Ketum BPP dimulai melalui Sidang Majelis Daerah (SMD) yang digelar oleh Badan Pekerja Daerah di seluruh Indonesia. Tata tertib pemilihan balon pun sudah diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang dibuat oleh BPP dan telah dibagikan kepada seluruh  BPD di Indonesia. “Dalam Juklak tidak ada opsi untuk aklamasi dalam memilih seorang Balon Ketum BPP. Di ketentuan umum juklak pasal 5, dikatakan bahwa seluruh proses pemilihan dilakukan berdasarkan asas langsung, bebas dan rahasia. Arti rahasia, tidak boleh diketahuio orang lain pilihan kita. Kalau aklamasi yang ditawarkan ramai-ramai. Nah, kalau ada daerah yang mengambil keputusan aklamasi untuk Balon Ketum BPP, itu mengingkari Juklak yang dibuat oleh BPP sendir. Ini kan aneh. Masak Juklak yang buat BPP kemudian mau dilanggar. Pemilihan Ketua BPD, MPL dan Balon Ketum BPP diatur oleh Juklak yang dibuat BPP. Sekali lagi Juklak itu tidak memberikan opsi untuk aklamasi. Jika ada oknum BPP yang menjadi Majelis Ketua di SMD dan mendorong terjadinya keputusan aklamasi untuk Balon Ketum BPP, maka ini aneh. Ini seperti lagu, kau yang memulai, kau yang mengingkari,” papar Japarlin menambahkan, bahwa belakangan ini ada indikasi yang didisain agar di Sidang MPL memilih Ketum BPP secara aklamasi. SM