JAKARTA,Victoriousnews.com, Firman Tuhan adalah pelita bagi kehidupan kita, khususnya umat yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Namun, seringkali kita punya banyak alasan tidak sempat membaca Alkitab walau hanya beberapa jam saja. Rasa-rasanya kita kurang waktu untuk aktivitas seperti ini. Waktu kita banyak tersita untuk urusan pekerjaan, sekolah, kepentingan keluarga dan sebagainya. Melihat kondisi itulah, seorang hamba Tuhan bernama Pdt. Dr. Bernalto., Ph.D membuat terobosan jitu dalam pelayanannya, yakni mengajak para karyawan baca-gali Alkitab sambil makan siang.
Bernalto menceritakan bahwa ia memulainya dengan mengajak beberapa karyawan makan siang bersama. Ia mentraktir mereka makan. Sebelum makan tentu Bernalto menjelaskan bahwa ia ingin membacakan Alkitab dan mengajak mereka berdiskusi. Saat berdiskusi inilah terjadi proses baca-gali Alkitab, tentu prosesnya dibuat senyaman mungkin sambil menikmati makan siang. Tidak terasa waktu satu jam sepertinya kurang bagi mereka untuk menikmati santapan rohani dari Tuhan melalui baca-gali Alkitab. Sementara, santapan makan siangnya dari bapak pendeta yang murah hati ini.
Terobosan baca-gali Alkitab yang dilakukan Bernalto karena ia melihat bahwa pertama adalah kebanyakan orang membaca Alkitab sebatas pengetahuan dan kedua kebanyakan orang habis waktunya untuk urusan kesibukannya. Para karyawan tersebut bekerja 8 jam dan ketika pulang ke rumah sudah lelah dan enggan untuk baca Alkitab. Nah, kesempatan jam makan siang inilah momen yang pas mengajak orang, khususnya karyawan untuk terlibat dalam aktivitas baca-gali Alkitab.
Menurut Bernalto, Alkitab itu seperti komputer, apa yang masuk itulah yang keluar. Kalau yang masuk benar maka yang keluar juga benar. Sebaliknya, kalau yang masuk salah (error) maka yang keluar juga salah (error).
Tidak hanya kepada karyawan aktivitas baca-gali Alkitab ini dilakukan Bernalto, tetapi ia lakukan juga kepada anak-anak sekolah dari tingkat SMP dan SMA. Karena biasanya waktu istirahat makan siang anak-anak sekolah ini terbatas, maka Bernalto sudah menyiapkan makan siangnya yang dapat langsung dimakan. Ini sebuah strategis yang cerdas dari Bernalto.
Bernalto juga memberi masukan kepada Perkantas untuk mengadopsi strateginya. Kita ketahui bahwa Perkantas juga memberikan bimbingan rohani kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa, tetapi mereka sebatas berkhotbah satu arah saja seperti yang diutarakannya.
Baca-gali Alkitab ini pun Bernalto lakukan untuk aktivitas penginjilan kepada ibu-ibu yang belum mengenal dan menerima Kristus. Lagi-lagi jam makan siang menjadi momen yang pas ia lakukan. Mengapa ibu-ibu? Menurutnya, kalau ibu-ibu tersebut sudah mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, maka ibu-ibu tersebut setidaknya akan mengajak suami dan anak-anaknya. Sekali menyelam, minum air.
Nah, demikianlah pengalaman yang menarik dari Pdt Dr Bernalto, Ph.D. Semoga pengalaman ini dapat dipetik hikmahnya bagi setiap orang yang percaya kepada Kristus untuk menjadi duta Kristus di tengah-tengah masyarakat.GT