JAWAB ISU RESHUFFLE, PRESIDEN JOKOWI LANTIK DUA MENTERI DAN KEPALA BRIN DI ISTANA NEGARA

Jakarta,Victoriousnews.com,-Isu reshuffle yang beredar luas di tengah masyarakat beberapa waktu lalu, akhirnya terjawab setelah Presiden Jokowi Widodo resmi melantik dua menteri dan Kepala Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara (Rabu 28/4). Diantaranya adalah Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). “Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden yang diikuti oleh menteri yang dilantik.

Sebelum dilebur menjadi Mendikbudristek, Nadiem Makarim menjabat sebagai Mendikbud sejak 23 Oktober 2020. Sementara Bahlil menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak periode kedua pemerintahan Jokowi. Dan Handoko sebelumnya menjabat Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Handoko menggantikan posisi Bambang Brodjonegoro. Bambang menjabat Kepala BRIN sekaligus Menristek sebelum perubahan nomenklatur kementerian.

Sekilas tentang Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi) yang baru dilantik Presiden Jokowi

Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi pertama di Kabinet Indonesia Maju, menyusul perubahan nomenklatur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi. Ia dilantik Jokowi sejak awal pembentukan kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Oktober 2019. Sebelum masuk ke jajaran pemerintahan, Bahlil dikenal sebagai seorang pengusaha. Dia dikenal memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.

Baca Juga: Dr. John N Palinggi, MM, MBA (Ketua Umum DPP ARDIN): Kementerian Investasi Dapat Mendorong Roda Perekomian Akan Bergerak Lebih Cepat!

Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital Holding Company dari 10 perusahan lain. Bahlil juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Ia bergabung dengan Hipmi sejak tahun 2003. Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.

  Sebelum namanya besar di dunia bisnis, ia berjuang hidup dengan berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum. Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan. Sementara, sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci. Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga. Ia menjual kue di sekolah. Hal ini dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah. Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot.

 Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil. Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua. Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT. Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.

Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil sudah dikenal dekat dengan Jokowi. Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan “adinda”. Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu. Saat Pilpres 2019 lalu Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma’ruf Amin. Bahkan, Bahlil juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda. SM/*kpm

Comment