JAKARTA,Victoriousnews.com— Di tengah gejolak ekonomi yang membuat banyak pelaku usaha kecil menutup lapak, Robertus memilih untuk tetap bertahan dengan senyum dan semangat. Setiap hari, pria paruh baya ini membuka pintu rumahnya di kawasan Janur Kuning Residence, tempat kecil yang ia sulap menjadi toko es krim sederhana bernama Ice Cream Swanie.

Meski penjualan menurun karena daya beli masyarakat melemah, Robertus tidak kehilangan harapan. Dengan sapaan ramah dan senyum hangat, ia tetap menyambut setiap pelanggan yang datang — kebanyakan dari kalangan muda yang telah lama menjadi penggemar setianya. “Dulu ramai sekali. Kursinya sampai tidak cukup untuk pelanggan yang datang. Begitu saya buka tambahan ruang, eh malah sepi,” katanya sambil tersenyum.
Kini, di saat ekonomi melambat dan harga bahan pokok terus naik, Robertus tetap menjaga kualitas. Ia menolak menurunkan standar bahan meski keuntungan kian menipis. “Saya masih gunakan bahan yang bagus. Walau untungnya kecil, yang penting pembeli puas dan percaya,” ujarnya tulus.
Keyakinannya sederhana tapi kuat: rezeki diatur oleh Tuhan, dan tugas manusia hanyalah terus berusaha tanpa menyerah. “Sekarang memang agak sepi, tapi saya percaya rezeki sudah diatur Tuhan. Yang penting tetap berusaha,” katanya mantap.
Bagi warga sekitar, kisah Bapak Robertus bukan sekadar cerita tentang es krim — melainkan tentang iman, kerja keras, dan keteguhan hati. Di tengah krisis, ia membuktikan bahwa semangat yang manis bisa mengalahkan pahitnya keadaan. Timoty

















