Konfernas MPK- PGI 2023: Serius Atasi Kesenjangan Pendidikan Kristen, MPK Tandatangani MoU Dengan 28 Lembaga

Jakarta,Victoriousnews.com, Konferensi Nasional yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Kristen (MPK) bersama Persekutuan Gereja gereja di Indonesia (PGI) selama 2 hari (25-26 Juli 2023) di Penabur International’ School, Kelapa Gading, Jakarta Utara, melewati beberapa tahapan. Yaitu: Arahan pemerintah, diskusi pilar, Match Making, Penandatangan MoU, Penyataan deklarasi, menyampaikan deklarasi kepada pemerintah dan pihak terkait, serta membuat Task Force 3 T plus monitoring.


Untuk melanjutkan upaya mengatasi kesenjangan mutu pendidikan sekolah-sekolah Kristen di Indonesia, Majelis Pendidikan Kristen (MPK) menandatngani Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian Nota Kesepahaman dengan 28 lembaga mitra.


Lembaga- lembaga yang merupakan pemangku kepentingan pendidikan Kristen itu adalah dari perguruan tinggi, STT, yayasan, Lembaga Pelayanan, dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dari pilar perguruan tinggi yang manandatangani MOU adalah Universitas Kristen Indonesia, Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Pelita Harapan, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Negeri Manado, dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.


Dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) adalah STT Bethel Indonesia Jakarta, STT SAAT Malang, STFT Jafray Makassar, STT Amanat Agung Jakarta, STT Pelita Dunia, STT Abdiel, dan STAK (Sekolah Teologia Agama Kristen) Kupang.
Dari yayasan atau badan penyelenggara pendidikan Kristen, yaitu: Yayasan Pelangi Kristus Surabaya, dan Yayasan Dhaya Pura Bali.


Dari Lembaga Pelayanan: Yayasan Trampil Indonesia, Yayasan Transformasi Bagimu Negeri, Jaringan Doa Nasional, Perkumpulan Ibu-ibu Berdoa Internasional Indonesia, Yayasan Pelayanan Desa Terpadu, Edu Guide Global, Transformation Connection Indonesia, Yayasan Damai Sejahtera Utama, Jaringan Peduli Anak Bangsa, dan Persekutuan Kristen Antar Universitas.


Terakhir dari DUDI; PT DataScript (Canon Division), dan PT Pancaran Edukasi Semesta (SHINE Education Consultant). Penandatanganan MOU tersebut diadakan di penghujung kegiatan Konferensi Nasional tentang Gereja dan Pendidikan pada Rabu (26/7) siang di Penabur International School, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kolaborasi Menuju Transformasi

Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy bersama Ketum MPK Handi Irawan

Konferensi Nasional MPK-PGI Pendidikan” dibuka Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Selasa , 25 Juli. Hadir dalam acara pembukaan itu antara lain Ketua Umum PGI, Pdt Gomar Gultom, Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, MA, Ph.D mewakili Menteri, Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th, M,Pd mewakili Menteri Agama, dan pengusaha Enggartiasto Lukito yang juga mantan Menteri Perdagangan RI.

Ketua Panitia Konfernas MPK-PGI, Johan Tumanduk (ketiga dari kiri) dan Sekum MPK Jopie Rory (kelima dari kiri) berpose bersama pengurus Perwamki

Tema Konferensi yang berlangsung 25 sampai 26 Juli itu adalah Kolaborasi Menuju Transformasi Sekolah Kristen di Indonesia. Menurut Ketua Panitia, Johan Tumanduk, S.H., M.M., M.Min, M.Pd.K, tema ini dipilih karena melihat kenyataan bahwa masalah pendidikan yang kompleks pasti membutuhkan kolaborasi untuk mencari, merumuskan dan mewujudkan aksi nyata sebagai solusi. Terlebih, sekolah Kristen memiliki banyak pemangku kepentingan seperti gereja, yayasan, perguruan tinggi Kristen, Sekolah Tinggi Teologia (STT), serta dunia usaha yang perlu berkolaborasi bersama.Melalui kolaborasi, banyak sumber daya menjadi lebih efisien. Bahkan, kolaborasi juga memungkinkan terciptanya kreativitas dan inovasi. Johan Tumanduk menambahkan, Konfernas ini diikuti lebih dari 555 peserta dan melibatkan 252 institusi. Mereka terdiri atas pimpinan dari gereja-gereja, yayasan, perguruan tinggi Kristen, STT, lembaga pelayanan dan juga para pengusaha dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki beban untuk memajukan pendidikan.”Saya bersyukur karena bobot percakapan kita semakin baik, itu karena sebelumnya saat koordinasi nasional di bulan Maret silam, kami sudah mengidentifikasi masalah-masalah besar. Dan sudah dirumuskan oleh pak Handi Irawan, itulah yang menjadi dasar atau bahan dalam acara ini,” tukas Johan Tumanduk.

Ketua Panitia Konfermas, Johan Tumanduk ketika membacakan penyataan deklarasi

Johan juga menambahkan bahwa, dengan adanya penandatanganan MoU , menunjukkan MPK serius untuk melakukan transformasi. “Kita telah melewati beberapa tahapan, yaitu: arahan pemerintah (Menko PMK), Dirjen Bimas Kristen, Enggartiasto Lukita, dan arahan Ketum. Itu semua menjadi dasar berpikir kita.. Kemudian, diskusi pilar, Match Making, Penandatangan MoU, penyataan deklarasi, menyampaikan deklarasi kepada pemerintah dan pihak terkait, membuat Task Force 3 T plus monitoring, ” paparnya.

Ketua Umum MPK, Handi Irawan ketika menjelaskan tentang Task Force 3 T

Sementara itu, Ketua Umum MPK, Handi Irawan, MBA, M.Com, mengatakan, bahwa, tujuan dari kerja sama dengan perguruan tinggi Kristen dan STT adalah untuk mendorong lebih banyak lulusan yang akan menjadi guru. Juga, diharapkan bahwa perguruan tinggi Kristen dan STT ini akan memberi pelatihan guru-guru Kristen di Indonesia yang berjumlah lebih dari 100.000. Guru yang berkualitas sudah tentu sangat penting dalam meningkatkan kualitas sekolah dan akhirnya bisa menciptakan lulusan sekolah Kristen yang berkualitas pula.

Masih menurut Handi, kerja sama tersebut juga diharapkan dapat membantu sekolah-sekolah Kristen yang terbelakang untuk bisa mempunyai kurikulum yang baik. Lanjut Handi, pilar Yayasan yang sekolahnya sudah kuat, MPK akan menjalin kerja sama dengan menjadi fasilitator bagi yayasan dari sekolah yang relatif belum kuat terutama sekolah Kristen yang berada di Indonesia bagian Timur. Sekolah-sekolah besar seperti BPK Penabur, Pelita Harapan dan Kalam Kudus, diharapkan dapat membantu sekolah Kristen yang membutuhkan pertolongan.MPK juga menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pelayanan di bidang pendidikan. Beberapa di antaranya adalah EduGuide yang sudah berpengalaman di bidang konsultasi manajemen sekolah kristen. Juga yayasan Trampil dan yayasan TBN yang banyak memberi pelatihan kepala sekolah dan guru-guru. Lembaga pelayanan Pesat, JDN dan TCI adalah lembaga yang juga menjalin kerja sama dengan MPK dan bersama-sama serentak melakukan penandatanganan MOU. “Puji Tuhan acara ini berjalan sukses, dan tampak sekali dari respon peserta. Kenapa karena tema ini betul-betul relevan, yakni kolaborasi dan transformasi. Untuk menjadi transformasi sudah pasti diperlukan kolaborasi,’ ujar Handi juga menambahkan bahwa MPK juga membentuk Task Force 3 T (Terpuruk, Tertinggal, Terlupakan).

Menurut Handi, untuk mewujudkan kaloborasi dibutuhkan 3 hal. Pertama yaitu HEART, (Hati) yang berasal dari panggilan. “Semua peserta memiliki panggilan yang sama bahwa mereka melihat kenyataan bahwa guru itu sangat penting,” tuturnya.

Kedua,HEAD (Kepala/ pemikiran), dalam hal ini mereka semua ternyata memiliki misi sama. “Jadi sudah hati yang sama mempunyai misi yang sama, hanya memang yang kurang adalah strategi. Dan strategi ini yang kami tawarkan,” ujarnya.

Ketiga, HANDS (tangan). Ininyang belum terwujud, MoU yang baru di tandatangani adalah permulaan dari eksekusi. MPK akan terus mengawal sampai kepada stake holder yang terlibat.

Sekum MPK Jopie Rory

Sementara itu, Sekum MPK,.Dr. Drs. Jopie, JA Rory, SH, MH, menjelaskan latar belakang digelarnya Konfernas ini. “Konfernas ini diselenggarakan karena adanya Undang-undang Yayasan. Dalam UU ini pengelolaan pendidikan harus diserahkan ke yayasan yang dulunya di kelola oleh gereja.”Dari situlah gap terjadi pada saat gereja memberikan aset dan pengelolan pendidikan kristen kepada yayasan. Kami percaya bahwa sekolah Kristen yang kuat, bukan hanya membantu pertumbuhan gereja tetapi juga baik untuk bangsa Indonesia. Kita membutuhkan generasi yang lebih berkualitas melalui pendidikan yang pastinya berkualitas juga,” pungkas Jopie Rory. SM

Comment