Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda-Laos : Mengabdi Kepada Rakyat, Tidak Ada Alasan Untuk Perkaya Diri

banner 468x60

Victoriousnews.com,-Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Sherly Tjoanda-Laos (Gubernur Maluku Utara) mencatatkan harta kekayaan mencapai Rp 709,76 miliar. Sehingga tampil terdepan dalam segi kekayaan yang diperoleh dari warisan alm Benny Laos (Gubernur Pulau Morotai ke-2 periode 22 Mei 2017-22 Mei 2022 dilanjutkan menjadi Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan hingga meninggalnya pada 12 Oktober 2024).

Dengan kekayaan tersebut layak jika sang putri, Benneisha Edelyn Laos (kelahiran 18 April 2007) menyatakan agar pejabat Maluku Utara tidak ‘mengiming-imingi harta yang tidak benar didapatkan’. Dikatakan, sang ibu bukan hanya untuk kakak dan adiknya (semuanya lelaki) tetapi seluruh warga Maluku Utara. “Meskipun sekarang hanya memiliki mami, kami iklhas, mulai detik hari ini (Kamis, 20 Februari 2025), mami bukan hanya menjadi ibu kami bertiga, melainkan ibu bagi seluruh warga Maluku Utara,” ucapnya.

“Bagi seluruh pejabat Maluku Utara yang hadir (maupun yang tidak hadir di acara syukuran usai pelantikan seluruh kepala daerah dan yang akan mengisi jabatan di Maluku Utara), aku, koko , dan Edrick menitipkan mami. Tolong jaga mami dan please guide her, jauhi mami dari semua persoalan hukum, (terutama) praktik korupsi di pemerintahannya. Maluku Utara berhak mempunyai harapan masa depan yang sangat bagus, maju, adil dan bermartabat dengan cara yang benar,” tegasnya.

Selain Edelyn Laos, pasangan Sherly Tjoanda dan Benny Laos (8 Agustus 1972-12 Oktober 2024) dikaruniai dua anak lelaki. Yang tertua adalah Bennett Edbert Laos (kelahiran 11 Maret 2006) dan Benedictus Edrick Laos (kelahiran 8 Juli 2009). Bersama sang kakak, Edelyn Laos tampak turut berkampanye di hadapan ribuan massa ketika ibunya bersama wakilnya, Sarbin Sehe (kelahiran Halmahera Selatan, 5 Juli 1970) sedang berkampanye untuk memperebutkan kursi nomor satu di Maluku Utara. Keempatnya melakukan foto bersama usai Sherly dilantik sebagai Gubernur Maluku Utara di Istana Negara Jakarta.

Sebelum tanggal 12 Oktober 2024, berapa banyak orang yang mengenal seorang Sherly Tjoanda dan ketiga anaknya. Sebagai istri Bupati Pulau Morotai ke-2 sekaligus Ketua Umum TP PKK Kabupaten Pulau Morotai belum tentu sebagian besar masyarakat Pulau Morotai mengenalnya. Tetapi tanggal perkabungan 12 Oktober 2024 bagi dirinya beserta keluarga tersebut menjadi titik awal siapa wanita kelahiran 8 Agustus 1984 itu. Bukan hanya dirinya yang menjadi korban ledakan kapal Speedboat Bela 72. Bahkan, peristiwa itu merenggut nyawa sejumlah orang, termasuk sang suami, Benny Laos (8 Agustus 1972-12 Oktober 2024).

Dalam kondisi pemulihan kesehatan luka-luka di kakinya di rumah sakit di Jakarta, dia menerima mandat dari delapan partai pengusung untuk menggantikan posisi suaminya sebagai Calon Gubernur Maluku Utara.

Dengan seluruh kemampuan fisik yang ada, kemudian dia terjun ke masyarakat hingga mampu menggelar kampanye akbar di Lapangan Ngara Lamo (Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara) pada Sabtu, 23 November 2024. Kampanyenya dihadiri sekitar 60.000 massa.

Hasil Rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara menunjukkan keunggulan perolehan suara mencapai 359.416 suara (51,69%) dan raihan suara tertinggi ini belum cukup menghantarkannya langsung memperoleh kursi gubernur. Melalui keputusan Mahkamah Konstitusi tanggal 5 Februari 2025 seluruh gugatan oleh ketiga pasangan calon tidak diterima. Penolakan oleh Mahkamah Konstitusi tersebut memberi jalan lebar bagi Sherly-Sarbin untuk melenggang di posisi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara.

Pasangan terpilih ini kemudian tampak mengikuti gladi baris berbaris pada Senin, 17 Februari 2025. Dari pantauan Victorious News, bersama wakil gubernur terpilih, dia tergabung di kelompok (Peleton) barisan terdepan. Ketika beristirahat di kursi yang disediakan panitia, dia tampak meladeni warga untuk berfoto dan berbincang ringan. Puncaknya, dia dilantik Prabowo Subianto (Presiden Republik Indonesia) di Istana Negara pada Kamis, 20 Februari 2025 bersama 960 gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota. Bersama empat pejabat lain, Gubernur Sherly Laos pun didaulat mewakili pejabat yang beragama Katolik untuk menerima tanda kepangkatan awal oleh Presiden Republik Indonesia. @epa_phm

banner 300x250

Related posts

banner 468x60