Depok,Victoriousnews.com– Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Efrata Depok yang berlokasi di Jalan Jambu, telah melalui perjalanan panjang sejak pertama kali dirintis pada Agustus 1990 oleh Pdt. Gerson Sagita Leo, S.Th.
Sebelum mendirikan GPdI Efrata, Pdt. Leo sudah aktif dalam pelayanan sebagai majelis dan pemain musik di GPdI Ora Et Labora, Bandar Lampung, yang saat itu digembalakan oleh almarhum Pdt. Hendrik Karundeng. Di samping melayani, Pdt. Leo juga bekerja di PT. Parindo Permai, Tegenining, Kota Lampung. Namun, panggilan untuk menjadi hamba Tuhan secara penuh waktu semakin kuat, sehingga pada tahun 1988, ia memutuskan pindah ke Kota Depok, bertepatan dengan diterimanya anak pertama di Universitas Indonesia (UI).
Tahun 1989, Pdt. Leo melanjutkan pendidikan teologi di Sekolah Alkitab Cianjur (S.AC.), dengan niat awal hanya untuk menambah wawasan dalam pelayanan penginjilan. Namun, rencana Tuhan membawanya lebih jauh hingga akhirnya menjadi seorang gembala.
Perintisan GPdI Efrata Depok dimulai dari kelompok kecil beranggotakan empat jemaat dari satu keluarga. Seiring waktu, pelayanan berkembang karena banyak mahasiswa UI yang tinggal di rumah kos sekitar Pondok Cina turut bergabung. Dengan meningkatnya jumlah jemaat, ibadah Minggu pertama akhirnya diadakan pada pukul 07.00 WIB. Tidak lama setelah itu, baptisan pertama pun dilaksanakan, dengan 21 orang jemaat menerima baptisan.
Namun, perjalanan GPdI Efrata tidak selalu mulus. Pada tahun 1998, di tengah krisis moneter yang melanda Indonesia, gereja mengalami penolakan dari masyarakat sekitar. Bangunan gereja yang saat itu masih berupa gudang milik seorang jemaat ditutup total, memaksa jemaat untuk berpindah-pindah rumah selama kurang lebih tiga tahun. Ibadah kemudian berlanjut di gedung Gereja Gerakan Pantekosta (GGP) dengan status menumpang selama tujuh tahun.
Dalam masa perjuangan ini, dibentuklah tim panitia pembangunan gereja dengan modal awal Rp10 juta. Doa semalam suntuk terus dilakukan, hingga akhirnya Tuhan membuka jalan dengan diperolehnya lahan di Jalan Jambu No. 25A, Kota Depok. Pembangunan gedung gereja pun dimulai, dan pada tahun 2008, GPdI Efrata Depok ditahbiskan oleh Sinode Pusat Jakarta. Kini, gereja ini memiliki bangunan permanen lengkap dengan lahan parkir dan kolam baptisan.
Dari yang awalnya hanya empat jemaat, kini GPdI Efrata Depok telah membaptis 432 jiwa. Ibadah yang sebelumnya hanya satu kali dalam seminggu kini bertambah menjadi dua kali, dengan jadwal ibadah pukul 07.00 WIB dan 16.00 WIB.
Pdt. Gerson Sagita Leo, S.Th., yang kini berusia 77 tahun, terus menjalankan perannya sebagai gembala dan penginjil, melayani dari Lampung hingga Aceh, serta beberapa daerah di Kalimantan. Selain sebagai gembala, ia juga menjabat sebagai Ketua Wilayah 14 GPdI Depok dan Ketua Biro Kesejahteraan Majelis Daerah Jawa Barat. Seiring bertambahnya jemaat, ia melantik Pdp. Plowli Yonathan, M.Th., sebagai wakil gembala.
Tahun ini, GPdI Efrata Depok memasuki usia ke-35, menandai perjalanan panjang dan penuh tantangan dalam melayani umat Tuhan. Timoty