JAKARTA,Victoriousnews.com,-Sehari menjelang Hari Natal 2020, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat merayakan Natal kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Yaqut yang juga Ketua Umum PB Ansor ini berharap, kebahagiaan Natal senantiasa menyertai umat Kristiani dan mampu membangkitkan semangat mewujudkan kehidupan damai serta harmoni dalam kemajemukan Indonesia. “Selamat Natal 2020. Semoga kebahagiaan Natal menyertai umat Kristiani. Kehidupan damai dalam harmoni kemajemukan Indonesia juga tetap terjaga,” ujar Menag Yaqut di Jakarta (Kamis, 24/12/20).
Menag RI, Yaqut yang baru dilantik Presiden Jokowi (Rabu,23/12/20) bersama dengan 5 menteri (Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi) mengulas bahwa kasih Natal tahun ini mengusung tema “…Mereka akan menamakan Dia Immanuel”. Meskipun perayaan Natal tahun ini dirayakan dengan cara yang sederhana dikarenakan seluruh negara di dunia termasuk Indonesia sedang didera kesulitan akibat covid19, namun peringatan lahirnya Yesus Kristus tidak dapat dibatalkan dengan alasan apapun. Immanuel yang artinya Tuhan beserta kita keyakinan umat Kristiani itu punya makna bahwa dalam masa-masa sulit sekali pun penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa beserta dengan kita,memimpin dan menolong kita untuk melewati masa-masa sulit,” ujar Menag Yagut dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal Youtube.
Menurut Menag, suasana Natal sebagaimana dirasakan oleh umat kristiani saat ini adalah suasana damai dan penuh kerukunan. Sesungguhnya pula menjadi cita-cita kita semua untuk menciptakan suatu tata dunia yang damai adil dan harmonis dunia yang bebas dari konflik kekerasan penindasan dan tentu saja peperangan. “Dalam suasana seperti itu umat manusia hidup dengan penuh persaudaraan saling mencintai dan bersama-sama berbuat kebajikan demi kebahagiaan umat manusia. Inilah cita-cita kemanusiaan yang hakiki yang harus dihadirkan dalam merayakan Natal Yesus Kristus,” papar Yaqut.
Lanjut Yaqut, kita menyadari bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk terdiri dari Suku, Agama, Etnis, Bahasa dan Budaya yang berbagai macam. Tidak ada cara lain untuk menghadapi kemajemukan itu kecuali dengan membangun kebersamaan, saling menghormati, serta saling menghargai perbedaan masing-masing. “Tujuan bangsa perlu disikapi dengan penuh rasa syukur keragaman yang kita miliki selayaknya kita terima sebagai anugrah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan demikian kemajemukan pada akhirnya akan mengantar agama-agama untuk kembali pada panggilan dasarnya yaitu memperjuangkan damai sejahtera, agar bumi ini menjadi tempat yang layak hidup bersama. Dan tentu harus dijaga dan diselamatkan bersama. Marilah kita merayakan Natal dengan penuh kesederhanaan. Hindari perilaku-perilaku yang konsumtif dan pemborosan yang hanya akan membuat bangunan ekonomi kita rapuh. Karena yang terpenting adalah kesadaran diri kita untuk semakin dekat dengan Sang Maha Kuasa sebagai pemberi itu bagi manusia melalui perubahan dan pembaruan pola hidup ke arah yang lebih baik. Pada hakekatnya peringatan Natal bukanlah terletak pada tanggal pelaksanaan atau tersebut peringatan hari natal. Pada hakekatnya adalah momentum bagi seluruh umat Kristiani untuk meningkatkan kesadaran bahwa anugrah keselamatan telah Tuhan berikan bagi umat manusia. Suasana Natal ini hendaknya kita memahami makna kelahiran Yesus Kristus dengan merefleksikannya melalui perbuatan-perbuatan kebaikan, kesederhanaan, perhatian terhadap kaum yang lemah dan cinta kasih bagi sesama. Hal tersebut pada hakekatnya menjadi salah satu sarana peningkatan hidup beragama,” ungkapnya.
Yaqut berharap agar para tokoh agama dan umat Kristiani menjadi pelopor pemersatu bangsa serta menjadi mitra pemerintah dalam selesaikan berbagai permasalahan termasuk didalamnya mendukung lewat doa dan partisipasi aktif berbagai kebijakan dan program pemerintah demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik. “Saya mengharapkan kepada umat Kristiani agar dapat merefleksikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi garam dan terang dunia, senantiasa membawa damai sejahtera serta mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama,”pungkasnya. SM.
Comment